Suara.com - Sejak tahun 1994, Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsabangsa (UNESCO) menetapkan setiap tanggal 5 Oktober diperingati sebagai Hari Guru Sedunia. Kali ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengambil tema "Guru : Memimpin dalam Krisis, Menata Masa Depan Pendidikan di Indonesia".
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada para guru yang masih semangat mendidik dan berdedikasi tinggi di tengah pandemi Covid-19. Menurutnya, hal tersebut tidak mudah untuk tetap berjuang menjalankan proses pembelajaran yang berlangsung secara daring.
Berdasarkan data UNESCO, hampir 1,6 miliar peserta didik terdampak penutupan sekolah. Pandemi Covid-19 juga berdampak pada lebih dari 63 juta guru di seluruh dunia.
“Kita masih melihat kiprah luar biasa, dengan segala keterbatasan, guru memilih untuk melanjutkan belajar daripada murid tidak mendapatkan pembelajaran sama sekali,” kata Nadiem, menyambut pembukaan Hari Guru Internasional yang diselenggarakan secara virtual, Jakarta, Kamis (8/10/2020).
Tantangan lain di tengah proses pembelajaran yang berlangsung secara daring untuk profesi guru dan tenaga kependidikan adalahperkembangan teknologi.
“Meski kita tahu bahwa nilai utama dari proses pembelajaran adalah interaksi sosial, namun dari sisi positif, teknologi dapat dimanfaatkan untuk membantu tugas-tugas pengajaran yang efektif,” kata Nadiem.
Nadiem mengucapkan rasa terima kasih tak terhingga, atas perjuangan para guru di masa pandemi.
"Terima kasih yang tak terhingga bagi ibu dan bapak guru yang telah mengorbankan waktu dan tenaga dan bahkan bagian dari hidupnya sendiri demi para murid," ujarnya.
Guru merupakan Inovator
Baca Juga: Kemendikbud Minta Mahasiswa Tak Asal Tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja
Mendikbud menuturkan, kepemimpinan guru mencakup tata kelola, efektivitas dan efisiensi pendidikan dalam kerangka sistem yang hirarkis, sebagai rangkaian segitiga mikro atau tingkat kelas, meso atau tingkat sekolah, dan makro atau tingkat masyarakat. Apalagi di masa pandemi, guru merupakan inovator yang memecahkan berbagai kendala pembelajaran.
“Masa pandemi ini merupakan laboratorium bagi seluruh insan pendidikan yang menantang kita untuk menemukan solusi-solusi serta inovasi-inovasi dalam situasi yang tidak nyaman,” lanjut Nadiem.
Guna mengatasi tantangan yang kita hadapi, perlu ada strategi untuk menyeimbangkan kebijakan terkait rekrutmen, pendidikan guru dan pengembangan profesional berkelanjutan, serta insentif, dukungan dan motivasi bagi guru.
“Dalam usaha untuk melanjutkan pelayanan pendidikan di tengah pandemi, kita perlu memastikan untuk tidak melewatkan kesempatan mengembangkan kader baru guru bertalenta dengan kepemimpinan yang efektif di masa yang penuh tantangan ini,” lanjut Nadiem.
Menjawab hal itu, Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, Arief Rachman menjabarkan, ada lima bidang pekerjaan UNESCO mengenai pengembangan guru. Pertama adalah pemantauan instrumen normatif internasional tentang profesi guru.
Kedua, mendukung negara anggota dalam pengembangan dan peninjauan kebijakan dan strategi guru. Ketiga, mengembangkan kapasitas untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran.
Berita Terkait
-
Peringati Hari Guru Sedunia, Nadiem Sebut Investasi Terbaik Pendidikan
-
UU Cipta Kerja Kapitalisasi Pendidikan Nasional, Ini Respon Kemendikbud
-
Sutradara Ucu Bantah Klarifikasi Kemendikbud Soal Pelanggaran Hak Cipta
-
Akui Salah Putar Film di TVRI Tanpa Izin, Kemendikbud Minta Maaf
-
Ini Kata Kemendikbud Soal Film Sejauh Kumelangkah di Program BDR
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
1.300 UMKM Siap Unjuk Gigi di Kompetisi Perdana Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas
-
Merasa Terlindungi, Barang Pemberian Kapolda Herry Heryawan Bikin Penyandang Tunarungu Ini Terharu
-
Kolaborasi Bareng DPRD DKI, Pramono Resmikan Taman Bugar Jakbar
-
Menteri Hukum Ultimatum PPP: Selesaikan Masalah Internal atau AD/ART Jadi Penentu
-
Satu Bulan Tragedi Affan Kurniawan: Lilin Menyala, Tuntutan Menggema di Benhil!
-
Polemik Relokasi Pedagang Pasar Burung Barito, DPRD DKI Surati Gubernur Pramono Anung
-
Siapa Ketum PPP yang Sah? Pemerintah akan Tentukan Pemenangnya
-
KPAI Minta Polri Terapkan Keadilan Restoratif untuk 13 Anak Tersangka Demonstrasi
-
Program Magang Fresh Graduate Berbayar Dibuka 15 Oktober, Bagaimana Cara Mendaftarnya?
-
DPR RI Kajian Mendalam Putusan MK soal Tapera, Kepesertaan Buruh Kini Sukarela