Suara.com - Sesosok jenazah wanita telanjang ditemukan di sebuah kandang buaya. Polisi mengungkap mayat itu adalah korban pembunuhan.
Jenazah FS ditemukan di sebuah kandang buaya oleh warga Kecamatan Teluk Bayur, Berau, Kalimantan Timur digegerkan penemuan sosok mayat perempuan di tepi penangkaran buaya Kolam Mayang Mangurai dalam kondisi tangan terikat serta mulutnya yang terlilit lakban, pada Rabu (21/10/2020).
Hasilnya, polisi menangkap seorang pria berinisial RA yang kemudian ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan.
Berikut adalah fakta-fakta penemuan mayat wanita di kandang buaya yang telah dirangkum Suara.com, Selasa (27/10/2020).
1. Dibunuh setelah berhubungan seksual
FS, gadis yang tewas telanjang di kandang buaya rupanya berhubungan badan lebih dulu dengan pembunuhnya, RA.
Kapolres Berau AKBP Edy Setyanto Erning kepada Suara.com, menceritakan sebelum pembunuhan terjadi. FS dan RA janjian bersama di sekitar RSUD Abdul Rivai Berau.
Di sana RA menggunakan mobil. Sementara FS mengendarai motor.
Sejurus kemudian, Ricky pergi dengan FS naik Kijang Innova. Lalu mereka pergi ke suatu tempat dan melakukan hubungan badan di mobil.
Baca Juga: Suku Balik, Masyarakat Adat Ibu Kota Baru Terancam Tersingkirkan
Lalu Ricky Ashary membunuh FS dan membuangnya ke kandang buaya.
Mayat gadis FS ditemukan ditemukan di penangkaran buaya di Mayang Mangurai, Kecamatan Teluk Bayur, Berau, Kalimantan Timur.
RA ini merupakan warga Jalan Durian III Gang Nyiur Gading, Kelurahan Gunung Panjang Kecamatan Tanjung Redeb Kabupaten Berau di Kabupaten Kasongan, Kalimantan Tengah.
2. Pembunuh takut kelakuannya dibongkar korban
Kepada polisi, RA mengaku membunuh FS karena merasa terancam. Korban mengatakan ia akan membongkat kelakuan RA.
AKBP Edy menjelaskan, usai berhubungan badan, RA dan FS pergi ke tempat karaoke dan menenggak minuman keras di sana.
"Usai berhubungan badan, mereka kemudian pergi ke salah tempat karaoke di wilayah hukum kami (Berau)," ungkap Edy.
Habis karaoke, mereka melanjutkan perjalanan. Nah, di sini lah FS mengancam akan membongkar kelakuan yang sudah dilakukan Ricky kepadanya.
Itu akan dilakukan jika permintaan FS tak diberikan Ricky. Belum jelas apa yang diminta FS itu.
Mendengar itu, pelaku pun sontak merencanakan pembunuhan. Pelaku langsung berniat membawa korban ke kawasan penangkaran buaya dan akan melakukan eksekusi di sana.
3. Leher korban dijerat dengan tali
Karena rencana pembunuhan pelaku sudah matang, dalam perjalanan, pelaku berhenti di sebuah warung dan membeli tali dan lakban. Saat itu korban tidak menaruh rasa curiga karena tidak memerhatikan apa yang dibeli pelaku.
Setelah tiba dekat kolam buaya, pelaku kembali mengajak korban untuk berhubungan badan di dalam mobil.
Usai melampiaskan nafsu, pelaku pun langsung melakukan aksinya.
Membunuh korban dengan cara menjerat leher korban dengan seutas tali dan selanjutnya membuang mayat korban ke kolam penangkaran buaya.
"Makanya kemarin saya bilang, tidak ada kejahatan yang sempurna. Tujuan pelaku melakukan aksinya di sana dan membuang mayat ke kolam untuk menghilangkan jejak. Dia berpikir mayat akan dimakan buaya, tapi nyatanya nyangkut dan ditemukan warga," ungkap AKBP Edy Setyanto Erning.
4. Pembunuhan sudah direncanakan
Kapolres Berau AKBP Edy Setyanto Erning mengatakan RA telah merencanakan pembunuhan karena sempat berhenti di sebuah warung untuk membeli alat yang digunakan untuk membunuh FS.
Setelah selesai karaoke dan minum bareng, dalam perjalanan, korban menyampaikan permintaannya kepada pelaku dan mengatakan kalau tidak diindahkan, apa yang mereka lakukan akan dibongkar korban ke keluarga pelaku.
Mendengar itu, pelaku pun sontak merencanakan pembunuhan. Pelaku langsung berniat membawa korban ke kawasan penangkaran buaya dan akan melakukan eksekusi di sana.
Karena rencana pembunuhan pelaku sudah matang, dalam perjalanan, pelaku berhenti di sebuah warung dan membeli tali dan lakban. Saat itu korban tidak menaruh rasa curiga karena tidak memerhatikan apa yang dibeli pelaku.
Setelah tiba dekat kolam buaya, pelaku kembali mengajak korban untuk berhubungan badan di dalam mobil. Dan usai melampiaskan nafsu, pelaku pun langsung melakukan aksinya.
Membunuh korban dengan cara menjerat leher korban dengan seutas tali dan selanjutnya membuang mayat korban ke kolam penangkaran buaya.
5. Pelaku mengira korban akan diterkam buaya
Dijelaskan polisi, RA sengaja membuang mayat FS ke kandang buaya untuk menghilangkan jejak, namun warga mayat itu justru ditemukan warga.
"Makanya kemarin saya bilang, tidak ada kejahatan yang sempurna. Tujuan pelaku melakukan aksinya di sana dan membuang mayat ke kolam untuk menghilangkan jejak. Dia berpikir mayat akan dimakan buaya, tapi nyatanya nyangkut dan ditemukan warga," ungkap AKBP Edy Setyanto Erning.
Sementara saat disinggung, bentuk ancaman korban ke pelaku terkait permintaan pertanggungjawaban dugaan kehamilan, Edy belum bisa memastikannya karena hasil otopsi belum keluar.
"Kalau soal ancaman korban seperti apa, belum tahu pasti, karena tersangka belum tiba. Itu hasil interogasi awal. Untuk memastikan, tunggu keluar dulu hasil otopsi," katanya.
Berita Terkait
-
Suku Balik, Masyarakat Adat Ibu Kota Baru Terancam Tersingkirkan
-
Dipukuli saat Ngopi, Kakek Tewas Gegara Minta Pelankan Suara Musik
-
Kabarnya Pembunuh Saudara Presiden Jokowi Punya Catatan Kriminal di Jakarta
-
Tes Kejiwaan Pembunuh Saudara Presiden Jokowi Keluar, Hasilnya Mengejutkan!
-
Pernah Jadi Jambret, Eko Prasetyo Baru Pertama Kali Habisi Nyawa Orang
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Lapor ke Mana Pun Tak Direspons, Kisah Wanita Korban Eksibisionisme yang Ditolong Damkar Benhil
-
Brasil Minta Duit Miliaran Dolar Buat Jaga Hutan, tapi Izin Tambang Jalan Terus
-
Korupsi Tax Amnesty: Kejagung Sebut Periksa Sejumlah Nama Sebelum Pencekalan, Termasuk Bos Djarum?
-
Anggaran Bantuan Hukum Warga Miskin di Jember Mengalami Penurunan
-
Detik-detik Tembok Sekolah di Palmerah Roboh: Udah Goyah, Lari Selamatkan Diri dari Api
-
Kementerian HAM Akan Kumpulkan Seluruh Data Hak Asasi Manusia Lewat Platform Ini
-
Ngeri! Cekcok di RS Duta Indah Berujung Petaka, Wanita Dihajar Mantan Suami Sampai Gigi Rontok
-
KPK Kembalikan Aset Korupsi Taspen, Anggota DPR: Ini Harus Jadi Standar Penyelesaian Kasus
-
Jejak Intelektual Dwinanda Linchia Levi: Dosen Brilian Untag yang Tewas Misterius di Hotel
-
Roy Suryo 'Disikat' Polisi, Dicekal ke Luar Negeri Malah Cuma Senyum: Misi di Australia Beres!