Suara.com - Pengamat Politik Rocky Gerung berdebat dengan Juru Bicara Presiden Fdjroel Rachman dan Politikus PDIP Kapitra Ampera.
Ketiganya beradu argumen kala berdiskusi soal kebebasan berpendapat dalam acara Indonesia Lawyers Club, Selasa (3/11/2020) malam.
Adu pendapat itu bermula ketika Rocky Gerung diminta mengungkapkan argumennya oleh Pembawa Acara Karni Ilyas.
"Kebebasan artinya fakultas dalam diri saya untuk memutuskan, itu dalilnya. Jadi kalau saya memutuskan untuk menghina orang dan memuji itu artinya saya bebas memutuskan. Kalau bilang Anda tidak boleh menghina orang, artinya saya hanya diwajibkan untuk memuji orang. Artinya saya tidak punya kebebasan," papar Rocky.
Ia lantas mencontohkan bentuk kebebasan itu dengan menyentil Fadjroel Rachman.
"Saudara Fadjroel Rachman itu dia tidak punya kebebasan karena dia mengikatkan diri pada istana. Maka dia cuma boleh menjadi juru bicara, dia enggak boleh di luar yang dia pikirkan, kecuali dia berhenti."
"Itu akibatnya kalau kebebasan itu mencari suaka pada kekuasaan, maka dia akan didikte oleh kekuasaan," kata Rocky.
Bukan hanya Fadjroel, Rocky juga mencontohkan para anggota partai politik yang dinilainya tidak punya kebebasan karena bergantung pada partai.
"Demikian juga kalau ada anggota parpol kalau anda punya pikiran lain, kalau partai bilang stop ya stop begitu," sambung dia.
Baca Juga: Said Didu: UU ITE Sekarang Digunakan untuk Mengawasi Transaksi Perasaan
Mendengar penjelasan Rocky, Kapitra angkat bicara.
"Saya ingin membandingkan mana pemerintah yang dungu atau Rocky yang dungu?" sanggah Kapitra.
Tapi Karni Ilyas memutuskan untuk memberikan waktu bicara kepada Rocky yang saat itu sempat jeda sejenak melanjutkan poin yang akan dia sampaikan.
"Oke sekarang soal kritik kepada Presiden, suatu waktu saya bilang begini 'Presiden tidak paham Pancasila' lalu saya dilaporkan ke polisi. Loh, itu keputusan saya untuk mendeskripsikan pengetahuan presiden. Kalau saya bilang Presiden paham Pancasila, saya pasti dipuji. Padahal dua duanya adalah deskripsi bukan evaluasi," lanjut Rocky.
"Jadi mengapa saya ucapkan yang negatif dilaporkan, tapi kalau yang positif dipuji. Padahal dua duanya statusnya adalah ucapkan."
"Bisa ditangkap enggak, Kapitra dan teman-teman Anda?" sentil Rocky.
Berita Terkait
-
Said Didu: UU ITE Sekarang Digunakan untuk Mengawasi Transaksi Perasaan
-
Rocky: Demi Omnibus, PDIP Tidur Sekamar dengan Golkar lalu Mimpi Soekarno
-
Diteken Jokowi, Fadjroel Rachman Klaim UU Cipta Kerja Buat Indonesia Maju
-
Daftar Relawan Jokowi yang Diangkat Erick Thohir
-
Rocky Minta Dipanggil "Muhammad Rocky Gerung" dan 4 Berita Top SuaraJogja
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terkini
-
Terjebak Kobaran Api, Lima Orang Tewas dalam Kebakaran Rumah di Penjaringan!
-
Kayu Gelondongan Sisa Banjir Sumatra Mau Dimanfaatkan Warga, Begini Kata Mensesneg
-
SPPG Turut Berkontribusi pada Perputaran Ekonomi Lokal
-
Dukung Program MBG: SPPG di Aceh, Sumut, dan Sumbar Siap Dibangun Kementerian PU
-
Mendagri Tito Jelaskan Duduk Perkara Pemkot Medan Kembalikan Bantuan Beras 30 Ton ke UAE
-
Minggu Besok, Pesantren Lirboyo Undang Seluruh Unsur NU Bahas Konflik Internal PBNU
-
Kementerian PU Tandatangani Kontrak Pekerjaan Pembangunan Gedung SPPG di 152 Lokasi
-
Eks Mensos Tekankan Pentingnya Kearifan Lokal Hadapi Bencana, Belajar dari Simeulue hingga Sumbar
-
Terjebak Kobaran Api, Lima Orang Tewas dalam Kebakaran Rumah di Penjaringan
-
SPPG, Infrastruktur Baru yang Menghubungkan Negara dengan Kehidupan Sehari-Hari Anak Indonesia