Suara.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 (Satgas Covid-19) Wiku Adisasmito menyebut penanganan Covid-19 di Indonesia dibandingkan negara lain menunjukkan hal yang positif.
"Perkembangan kasus aktif covid 19 Indonesia jika dibandingkan dengan dunia dan beberapa negara lainnya, penanganan pandemi covid 19 di Indonesia terus menunjukkan hasil yang positif," ujar Wiku dalam jumpa pers, Selasa (10/11/2020).
Kata Wiku, jika dilihat dari kasus aktif Per 8 November 2020, kasus aktif Covid-19 Indonesia berada pada level 12,6 persen dan lebih rendah dibandingkan dengan kasus aktif dunia yang mencapai 27,6 persen.
Selain itu Wiku menuturkan dibandingkan dengan negara-negara lainnya seperti Malaysia, Myanmar di Asia Tenggara Prancis, Belgia, Jerman, Swiss di benua Eropa dan Amerika Serikat kasus aktif Indonesia juga lebih rendah
"Hal ini menunjukkan bahwa penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia sudah on the track atau sesuai. Bahkan dengan rendahnya angka kasus aktif di Indonesia, kita juga berperan dalam menekan kasus aktif di tingkat Global," tutur Wiku.
Namun demikian, Wiku menuturkan capaian tersebut tak boleh membuat lengah. Karena itu perlu ditingkatkan kolaborasi antara pemerintah masyarakat dan juga pemangku kepentingan lainnya dalam menekan kasus aktif.
Wiku mengatakan Indonesia bisa belajar dari negara lain yang bisa menekan kasus aktif seperti Thailand dan Singapura.
Kemudian masyarakat kata Wiku juga berkontribusi yakni dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Kita dapat belajar dari negara-negara lainnya yang telah mampu menekan kasus aktif seperti Thailand dan Singapura. masyarakat juga dapat berkontribusi dalam membantu upaya pemerintah menekan kasus positif ini dengan secara disiplin mematuhi protokol kesehatan dimanapun di setiap aktivitas yang dilakukan," tutur dia.
Baca Juga: Kasus Positif Mingguan Naik, Satgas Covid-19: Perkembangan yang Kurang Baik
Wiku kembali mengingatkan protokol kesehatan dapat melindungi diri dan orang-orang terdekat dari potensi penularan Covid-19.
"Indonesia adalah bangsa yang besar, Oleh karena itu bila kita berhasil menekan kasus aktif, maka kita telah berkontribusi dalam menekan kasus aktif di dunia. Disisi lain, apabila kita lengah, maka kita pun akan memberikan dampak yang buruk pada penanganan covid 19 di dunia," kata Wiku.
Lebih lanjut, Wiku membandingkan kasus meninggal di Indonesia dengan dunia dan beberapa negara lain.
Kata Wiku, jika memperhatikan perkembangan kasus meninggal di negara-negara lain, tampak peningkatan yang cukup signifikan dalam waktu yang singkat.
"Sementara Indonesia mampu mengendalikan laju kematiannya sehingga tidak ada sudden spike atau loncatan yang mendadak. Ini menunjukkkan kehati-hatian dan kewaspadaan yang tinggi, bukan hanya oleh pemerintah tetapi juga oleh seluruh masyarakat di Indonesia," katanya.
Berita Terkait
-
Diperkuat 3 Pemain Klub Portugal, Skuad Muda Singapura Punya Ambisi Besar di SEA Games 2025
-
Kerugian Timnas Indonesia U-22 Pasca Mundurnya Kamboja dari Sepak Bola SEA Games 2025
-
Pertandingan Timnas Indonesia Vs Singapura di SEA Games 2025 Dibatalkan, Kenapa?
-
Pelatih Singapura Kirim Psywar ke Timnas Indonesia U-22 Jelang Bentrok di SEA Games 2025
-
Lini Belakang Keropos, Persib Bandung Gagal Raih Poin di Singapura dalam ACL 2
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Sawit Bikin Sewot: Kenapa Dibilang Bukan Pohon, Jadi Biang Kerok Banjir Sumatra?
-
Ammar Zoni Minta Jadi Justice Collaborator, LPSK Ajukan Syarat Berat
-
DPR Desak Pemerintah Cabut Izin Pengusaha Hutan yang Tutup Mata pada Bencana Sumatra
-
Calon Penumpang Super Air Jet Terlibat Cekcok dengan Petugas Buntut Penundaan 4 Jam di Bandara
-
LPSK Sebut Ammar Zoni Ajukan Justice Collaborator: Siap Bongkar Jaringan Besar Narkotika?
-
Pemerintah Perkuat Komitmen Perubahan Iklim, Pengelolaan Karbon Jadi Sorotan di CDC 2025
-
Pramono Anung Genjot Program Kesejahteraan Hewan untuk Dongkrak Jakarta ke Top 50 Kota Global 2030
-
Diperiksa 14 Jam Dicecar 47 Pertanyaan: Kenapa Polisi Tak Tahan Lisa Mariana di Kasus Video Syur?
-
Profil Mirwan MS: Bupati Aceh Selatan, Viral Pergi Umroh saat Rakyatnya Dilanda bencana
-
Benteng Alami Senilai Ribuan Triliun: Peran Mangrove dalam Melindungi Kota Pesisir