Ia mengatakan, tidak hanya mampu berdikari dengan berwirausaha, para PM Balai “Bahagia” Medan yang sudah melakukan terminasi juga kerap menjadi motivator bagi sesama ODHIV di Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) maupun Kelompok Dukungan Sebaya (KDS).
Di tengah pandemi COVID-19 saat ini, Maidinse mengakui bahwa ada sedikit perubahan dalam pelayanan Balai “Bahagia” Medan, yakni dengan menerapkan sistem daycare dimana petugas-petugas balai sesuai dengan kompetensi bidang masing-masing datang ke beberapa LKS untuk melakukan pelayanan dan terapi bagi PM. Akibatnya, pelayanan balai kurang maksimal karena adanya pembatasan fisik dan durasi layanan.
“Hal ini tentu berlawanan dengan praktek pekerja sosial yang harus selalu dekat dengan PM untuk melakukan terapi, konseling maupun memberikan pelayanan rehabilitasi sosial lainnya,” kata Maidinse.
Gaung Anti Stigma terhadap ODHIV di Tengah Pandemi
Sejalan dengan penetapan pemerintah Indonesia tentang Three Zero (tidak ada lagi infeksi baru HIV, tidak ada lagi kematian ODHIV akibat AIDS, dan tidak ada lagi diskriminasi terhadap ODHIV) untuk pengendalian kasus HIV/AIDS pada tahun 2030 mendatang, AP menyampaikan harapannya sebagai ODHIV dalam peringatan HIV/AIDS sedunia tahun ini.
“Saya berharap, Three Zero dapat terwujud secepatnya, terutama Zero Stigma dimana tidak ada lagi diskriminasi terhadap teman-teman ODHIV. Pemerintah harus lebih fokus terhadap penghapusan stigma karena selama 30 tahun kemunculannya di Indonesia, HIV/AIDS masih cenderung dikaitkan dengan mortalitas dan seks bebas,” kata AP.
Kampanye yang harus ditekankan oleh pemerintah adalah pelenyapan stigma negatif yang melekat pada ODHIV.
“Hal ini bisa dimulai dari iklan yang tidak menyudutkan ODHIV. Sebaliknya, iklan seharusnya menggambarkan ODHIV seperti individual pada umumnya yakni sehat, berpenampilan menarik serta mampu berprestasi,” terang AP.
Selain itu, tambah AP, total undetectable viral load (rendahnya atau tidak terdeteksinya jumlah virus dalam darah) untuk kasus HIV/AIDS di Indonesia baru sekitar 4,5 persen. Jumlah ini jauh dari yang diharapkan dalam upaya penghentian penularan HIV melalui pengobatan ARV (antiretroviral), sehingga perwujudan hakiki nol kematian karena AIDS pada ODHIV masih membutuhkan waktu yang lama.
Baca Juga: Pemkab Mabar Apresiasi Bantuan Kemensos untuk Rehabilitasi Disabilitas
“Saya tidak mungkin bisa mengubah status saya sebagai ODHIV karena virus itu sudah ada di dalam tubuh saya, namun masyarakat dapat mengubah sikap dan perilaku mereka untuk menerima ODHIV,” ujar AP.
Mengamini harapan AP, Maidinse menyatakan bahwa edukasi mengenai HIV/AIDS perlu lebih digalakkan kepada masyarakat.
“PM ODHIV seringkali sudah berada dalam kondisi terpuruk saat memulai Time Bound Shelter. Padahal, yang mereka butuhkan adalah penguatan dan rangkulan agar dapat kembali bangkit dari keterpurukan. Hal ini tentu membutuhkan peran serta dukungan penuh dari keluarga, komunitas dan pemerintah,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Pemda harus Mampu Sediakan Ruang Inklusi bagi Penyandang Disabilitas
-
Pemkab Mabar Apresiasi Bantuan Kemensos untuk Rehabilitasi Disabilitas
-
Kemensos Salurkan Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Merapi
-
Jadi Menteri Terpopuler di Dunia Digital, Ini Kata Mensos Juliari Batubara
-
Pos Indonesia Kembali Salurkan Bantuan Sosial di Papua
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?
-
Beri Kontribusi Besar, DPRD DKI Usul Tempat Pengolahan Sampah Mandiri di Kawasan Ini
-
Novum jadi Pamungkas, Kubu Adam Damiri Beberkan Sederet Fakta Mencengangkan!
-
Soal Udang Kena Radiasi Disebut Masih Layak Dimakan, DPR 'Sentil' Zulhas: Siapa yang Bodoh?