Suara.com - Pasangan petani India bernama Vijaypal dan Rajeshwari mengundang 500 teman, kerabat dan tetangga untuk menghadiri upacara mundan bagi 'anak angkat' mereka, anak sapi yang diberi nama Laltu baba.
Menyadur India Today Senin (21/12), pasangan yang tinggal di Shahjahanpur, Uttar Pradesh ini sudah menikah selama 15 tahun tapi belum memiliki anak.
Pasangan yang sangat merindukan buah hati ini memutuskan untuk mengadopsi seekor anak sapi yang dianggap sebagai putra mereka sendiri.
Anak sapi yang diberi nama Laltu baba ini adalah keturunan sapi yang selama ini dirawat oleh ayah Vijaypal. Ayahnya sudah memelihara sapi ini seumur hidupnya, bahkan hingga menghembuskan nafas terakhir.
Rupanya tak lama setelah ayah Vijaypal meninggal, sapi peliharaannya juga mati meninggalkan anaknya yang masih kecil. Pasangan ini kemudian mengadopsinya.
Bahkan mereka mengadakan mundan (upacara mencukur) untuk anak sapi itu. Mundan adalah ritual yang dilakukan setelah ibu melahirkan seorang anak dalam rumah tangga Hindu.
Tamu undangan yang datang mengatakan mereka sangat senang dengan pasangan itu dan anaknya.
"Anak sapi telah melekat pada kami sejak lahir. Jika kita bisa mengadopsi sapi sebagai ibu, mengapa kita tidak bisa mengadopsi anak sapi sebagai anak," kata Vijaypal.
Pada September tahun lalu, pemerintah Uttar Pradesh mengumumkan 'Nirashrit / Besahara Govansh Sahbhagita Yojana'.
Baca Juga: Bersikeras Minta Cuti, Alasan Polisi India Ini Malah Bikin Geleng-geleng
Sesuai skema ini, siapa pun yang mengadopsi sapi berhak mendapatkan Rs 30 per hari untuk biaya pemeliharaan.
Dalam hal ini, batas maksimal empat ekor sapi, sapi jantan dan anak sapi yang tersesat ditetapkan untuk penduduk di daerah semi-perkotaan dan pedesaan di Uttar Pradesh.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Tito Karnavian Tekankan Kreativitas dan Kemandirian Fiskal dalam RKAT Unsri 2026
-
Mendagri Minta Pemda Segera Siapkan Data Masyarakat Terdampak & Lokasi Pembangunan Huntap
-
Teror Bom 10 Sekolah Depok, Pelaku Pilih Target Acak Pakai AI ala ChatGPT
-
Kejari Bogor Bidik Tambang Emas Ilegal, Isu Dugaan 'Beking' Aparat di Gunung Guruh Kian Santer
-
Efek Domino OTT KPK, Kajari HSU dan Bekasi Masuk 'Kotak' Mutasi Raksasa Kejagung
-
Diduga Sarat Potensi Korupsi, KPK-Kejagung Didesak Periksa Bupati Nias Utara, Kasus Apa?
-
Resmi! KY Rekomendasikan 3 Hakim Perkara Tom Lembong Disanksi Nonpalu
-
Ancaman Bencana Susulan Mengintai, Legislator DPR: Jangan Tunggu Korban Jatuh Baru Bergerak
-
Amnesty International Kutuk Keras Represi Aparat ke Relawan Bantuan Aceh: Arogansi Kekuasaan
-
Ketua Banggar DPR Said Abdullah: Merchant Tolak Pembayaran Tunai Bisa Dipidana