Suara.com - Para pengungsi korban gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo di Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, menyambut gembira jaringan listrik kembali aktif.
"Selama dua hari kami mengungsi dalam kondisi gelap. Alhamdulillah, hari ini listrik mulai menyala," kata Rasyid, warga korban gempa bumi yang mengungsi di kawasan Simboro Kabupaten Mamuju.
Ia mengatakan selama dua hari pascagempa itu jaringan listrik terputus sehingga warga terpaksa menggunakan penerangan seadanya.
Apalagi, kata Rasyid, warga di beberapa perumahan di kawasan Simboro, masih mengandalkan air sumur bor untuk kegiatan sehari-hari.
"Sehingga kami sangat kesulitan mendapatkan air untuk kebutuhan mandi, mencuci dan bersih-bersih. Pada hari pertama pascagempa, kami mengandalkan air hujan namun kemarin tidak ada hujan sehingga kami sangat kesulitan air," katanya.
"Untungnya, hari ini aliran listrik sudah menyala sehingga walaupun kami masih mengungsi tetapi paling tidak kami sudah tidak kesulitan air dan alat komunikasi sudah bisa lancar," katanya.
Warga lainnya yang mengungsi di kawasan Stadion Mamuju Rudi juga menyampaikan kegembiraannya atas normalnya kembali jaringan listrik di Kabupaten Mamuju.
"Walaupun kami masih bertahan di sini (Stadion Mamuju) tetapi kami bisa mengisi daya telepon genggam kami dan tidak lagi harus mengantre menggunakan mobil," katanya.
Ia mengatakan, selama dua hari harga yang mengungsi harus antre mengisi daya telepon genggam menggunakan mobil.
Baca Juga: Bantuan Kemensos Sudah Sampai di Mamuju, Siap Dibagikan
Warga, lanjut dia, tetap memilih bertahan di pengungsian karena khawatir masih akan terjadi gempa susulan.
Apalagi ada isu yang menyebutkan akan terjadi gempa dengan magnitudo yang lebih besar dan akan disusul tsunami.
"Kami khawatir sebab ada isu yang menyebar melalui WhatsApp bahwa akan ada gempa susulan yang lebih besar yang akan diikuti gelombang tsunami. Sebagian warga ada yang mencoba ke luar dari Mamuju tapi saya dan keluarga lebih memilih bertahan," kata Rudi.
Komandan Kodim 1418 Mamuju Kolonel (Inf) Tri Aji Sartono meminta warga agar tidak mudah mempercayai informasi yang tidak jelas sumbernya.
Ia meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik, tetapi tetap harus waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana, termasuk banjir dan tanah longsor.
"Kami mengimbau warga agar tidak percaya dengan informasi yang sumbernya tidak jelas dan tidak bisa dipertanggungjawabkan. Tetapi, kita harus tetap tenang dan waspada terkait kemungkinan terjadinya bencana," demikian Tri Aji Sartono. [Antara]
Berita Terkait
-
Jangan Sepelekan Jaringan Listrik Rumah, Ini Tips PLN Kalselteng Saat Libur Idul Adha 2024
-
Desa Terpencil di Pakistan Ini Tanpa Akses Listrik, Tapi Bebas Gelap, Kok Bisa?
-
Begini Dampak yang Timbul Jika Skema Power Wheeling Diberlakukan
-
Anggota Komisi VII DPR Duga Ada Kepentingan Asing dalam Skema Power Wheeling Listrik
-
Pengembangan EBT Harus Diikuti Pembaruan Jaringan Listrik Pintar
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Gubernur Riau Telah Terima Uang Pemerasan Rp4,05 Miliar, Ada yang Mengalir ke PKB?
-
Rumah Hakim Kasus Korupsi Anak Buah Bobby Terbakar, Begini Kata Polisi usai 2 Kali TKP
-
Hotman Paris Sebut Saksi Ahli CMNP Jadi 'Senjata Makan Tuan' dalam Sidang Sengketa NCD
-
Lagi Jadi Fokus Dirut Transjakarta, Kenapa Mode Share Transportasi Umum di Jakarta Baru 22 Persen?
-
Rumah Hakim PN Medan Kebakaran, Sengaja Dibakar atau Murni Kecelakaan?
-
Akhir Petualangan Dokter Predator, Priguna Anugerah Divonis 11 Tahun Penjara
-
Tolak Soeharto Pahlawan, Cerita Pilu Penyintas Tragedi Tanjung Priok: Ditelanjangi di Markas Kodim
-
Bukan Lagi Soal Look Good, Ini Prioritas Baru Kelas Menengah Indonesia yang Harus Dipahami Brand
-
Momen Haru Jokowi Saksikan Pelepasan Jenazah Raja Solo PB XIII, Ribuan Warga Tumpah Ruah
-
7 Provinsi Terkorup di Indonesia Versi ICW: Riau dan NTT Jadi Pemuncak