Suara.com - Seorang perempuan di Malaysia didenda 1.000 ringgit karena melakukan perjalanan lebih dari 10 kilometer, namun ia bersih kukuh tidak melanggarkan dengan berpatokan pada aplikasi Waze.
Menyadur World Of Buzz, Rabu (27/1/2021) Acacia Lee dianggap bepergian melebihi 10 km dari rumahnya di Jalan Persiaran Surian, Petaling Jaya, Selangor, Malaysia.
Acacia Lee kemudian tidak terima dan membagikan pengalaman yang membuatnya frustrasi tersebut di media sosial Facebook.
Di postingannya, Acacia mengatakan dia keluar sekitar pukul 10 pagi pada 24 Januari untuk membeli bahan makanan, ia kemudian dihentikan oleh polisi di tengah jalan.
Dia menjelaskan bahwa dia akan membeli beberapa makanan dan telah memeriksa memlui aplikasi Waze bahwa dia masih dalam radius 10 km.
Namun, petugas polisi yang sedang bertugas mengatakan "Itu tidak logis. Apakah Anda memeriksa Waze apakah itu benar?"
Acacia mengungkapkan jika insiden tersebut adalah pertama kali dia dihentikan oleh polisi dan dia tidak bisa berkata-kata.
"Jika Waze tidak benar maka saya tidak tahu mana yang lebih benar selain Google," katanya.
"Polisi meminta SIM saya dan langsung mengarahkan saya ke samping. Banyak orang tak dikenal mulai mengambil foto saya yang menunjukkan bahwa polisi mengeluarkan saya panggilan." tulisnya Acacia.
Baca Juga: Sempat Kejar-kejaran, KKP Amankan 2 Kapal Pencuri Ikan Berbendera Malaysia
"Petugas polisi lain datang dan mendata saya. Saya menjelaskan kepadanya dengan sopan bahwa saya masih dalam 10km, sebenarnya saya baru saja keluar dari tempat saya." sambungnya.
Acacia menjelaskan bahwa petugas polisi tidak percaya dan bersikeras bahwa ia sudah melanggar dan tidak mematuhi aturan.
Acacia menambahkan, petugas mengatakan kepadanya bahwa jika dia membutuhkan makanan atau bahan makanan, dia bisa mendapatkannya melalui aplikasi ojek online.
Namun, dia mengatakan bahwa menggunakan jasa itu menghabiskan banyak biaya, terutama selama masa-masa sulit ini.
"Saya tidak mampu memenuhi kebutuhan saya tiga kali sehari. Atau haruskah saya mengambil satu kali makan untuk 7 × 3 dan menyimpannya di lemari es atau freezer saya?" jelas Acacia.
Acacia kemudian mengungkapkan jika ia tidak bisa datang ke kantor untuk membayar dendan karena perjalanan yang lebih dari 10 km. "Ini benar-benar tidak adil bagiku," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan