Suara.com - Pelaksanaan vaksinasi massal di Indonesia dinilai berlangsung terlalu lambat. Hingga 15 hari, belum melampaui satu juta orang.
Analis Rustam Ibrahim menilai demikian untuk menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo yang disampaikan melalui akun Twitter.
Jokowi mengatakan sudah dua pekan pemerintah menggelar vaksinasi massal Covid-19. Disebutkan Jokowi, hingga kemarin, (Rabu (27/1/2021), sudah sekitar 250.000 tenaga kesehatan yang telah menjalani vaksinasi.
Jokowi tak menampik adanya kendala dalam proses vaksinasi nasional tahap pertama, tetapi dia menjanjikan pemerintah akan membenahinya terus menerus sampai tercapai target yang dipatok.
"Memang terasa masih kurang, tapi dari hari ke hari kita tetap membenahi manajemen pelaksanaan vaksinasi," kata Jokowi.
"Sekarang, vaksinasi sudah bisa untuk 50.000 tenaga kesehatan. Pemerintah berusaha mencapai target vaksinasi sampai satu juta warga setiap hari. Kita memiliki 30.000 vaksinator di 10.000 puskesmas dan 3.000 RS. Dengan pembenahan manajemen yang baik, semoga dapat tercapai."
Tetapi Rustam Ibrahim mengingatkan bahwa sudah dua pekan vaksinasi massal dilakukan. "Tapi pelaksanaannya kelihatan lelet. Sudah 15 hari belum melampau satu juta!?" kata Rustam Ibrahim.
Rustam Ibrahim membandingkan dengan Inggris yang menargetkan vaksinasi 500.000 per hari. Uni Eropa menargetkan vaksinasi 70 persen penduduk dewasa pada bulan Agustus mendatang.
Pembenahan
Baca Juga: Vaksinasi Perdana di Gunungkidul, Dandim Jadi Orang Pertama yang Divaksin
Kemarin, usai menerima vaksin tahap kedua, Jokowi mengungkapkan pemerintah terus melakukan pembenahan dalam menghadapi kendala yang ditemui saat pelaksanaan program vaksinasi Covid-19 yang diberikan secara gratis kepada masyarakat Indonesia.
“Ini kan memang baru awal-awal ya, vaksinasi ini awal dimulai dari tenaga kesehatan (nakes), baik dokter maupun perawat. Biasa di awal itu ada manajemen di lapangan yang perlu diperbaiki,” ujarnya di halaman tengah Istana Kepresidenan, Jakarta.
Presiden mengungkapkan, hingga hari ini baru terdapat kurang lebih 250 ribu tenaga kesehatan yang sudah memperoleh suntikan vaksin Covid-19 tahap pertama. Namun, terdapat penambahan jumlah yang signifikan dalam 1-2 hari terakhir.
“Sehari-dua hari ini sudah melonjaknya cukup tajam, jadi sehari bisa 50 ribu (vaksinasi),” kata Presiden.
Presiden mengatakan, dengan 30.000 vaksinator yang ada di kurang lebih 10.000 puskesmas maupun 3.000 rumah sakit, ia menargetkan 900 ribu – 1 juta pelaksanaan vaksinasi per hari
“Ini target. Tapi itu memang perlu waktu, perlu manajemen lapangan yang baik dan ini yang selalu terus saya sampai sampaikan pada menteri kesehatan,” kata Presiden.
Berita Terkait
-
PSI Tegaskan Posisi: Tetap Pro-Jokowi dan Siap Kawal Pemerintahan Prabowo-Gibran
-
Fakta Sebenarnya di Balik Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu
-
Polda Metro Jaya Tetapkan 8 Tersangka dalam Kasus Ijazah Jokowi
-
Polda Metro Jaya Gelar Perkara Kasus Fitnah Ijazah Palsu Jokowi: Roy Suryo Cs Jadi Tersangka?
-
Sayembara Logo Projo Ramai Antusias dari Warganet, Hasilnya di Luar Dugaan
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta