Suara.com - Hari ini 8 Maret 2021 diperingati Hari Perempuan Internasional atau International Women's Day (IWD). Perayaan Hari Perempuan Sedunia ini tak lepas dari peran seorang wanita bernama Clara Zetkin. Siapa Clara Zetkin?
Clara Zetkin dikenal sebagai seorang politisi sosialis yang berpengaruh dan pejuang untuk hak-hak perempuan. Ia juga merupakan pencetus Hari Perempuan Internasional.
Latar Belakang Clara Zetkin
Nama asli Zetkin sebenarnya adalah Clara Eissner. Berdasarkan Encyclopaedia Britannica, Clara Zetkin lahir pada 5 Juli 1857 di Sanken, Jerman Timur.
Zetkin memiliki ayah bernama Gottfried Eissner. Sang ayah adalah kepala sekolah yang disegani sekaligus taat agama sebagai protestan. Sementara ibu Clara Zetkin, Josephine Vitale Eissner juga merupakan keturunan orang terpandang dan terdidik.
Kehidupan Zetkin yang berkecukupan seketika berubah seratus delapan puluh derajat ketika ayahnya meninggl dan bangkrut. Meskipun begitu, Zetkin diminta ibunya untuk terus belajar hingga pendidikan tinggi.
Selama bersekolah itulah, Zetkin mulai dekat dengan buruh-buruh. Ia perlahan tahu betapa sulitnya kehidupan seorang buruh dan berbagai masalah mereka.
Clara kemudian melanjutkan sekolah guru di kota Leipzig. Di sana, ia bertemu dengan salah satu aktivis Marxis dari Rusia, Ossip Zetkin yang kemudian menjadi suaminya.
Clara Zetkin Aktif Gerakan Perempuan
Baca Juga: Hari Perempuan Internasional 2021, Jangan Abaikan 5 Kondisi Berikut
Aktivitas Clara Zetkin dalam revolusi gerakan perempuan mulai muncul setelah dekat dengan Ossip. Ia juga memiliki hubungan baik dengan kaum revolusioner Rusia.
Clara juga terlibat dalam gerakan sosialisme di Jerman sejak 1870-an dan berpandangan bahwa sosialisme merupakan satu-satunya gerakan yang dapat melayani kebutuhan perempuan kelas pekerja.
Pengetahuannya tentang gerakan perempuan dan buruh semakin bertambah ketika dirinya diasingkan. Selama pengasingan di Swiss dan Paris, pandangan Clara tentang gerakan perempuan dan buruh justru semakin dalam.
Ia kemudian menulis dan menyebarkan literatur
terkait perempuan dan buruh yang saat itu dianggap ilegal. Aksinya ini membuat Clara Zetkin bertemu banyak sosialis internasional terkemuka.
Tahun 1889, Clara Zetkin ikut kongres pendiri Sosialis Internasional Kedua. Zetkin terus aktif menulis mengenai "Sosialis Die Gleichheit" atau kesetaraan wanita dari 1892 sampai 1917.
Peran Clara Zetkin Kesetaraan Perempuan di Dunia
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Mardiono Yakin SK Kepengurusan PPP di Bawah Pimpinannya Tak Akan Digugat, Kubu Agus: Bisa kalau...
-
Masa Tunggu Haji Diusulkan Jadi 26,4 Tahun untuk Seluruh Wilayah Indonesia
-
Prabowo Bakal Hadiri HUT ke-80 TNI, Monas Ditutup untuk Wisatawan Minggu Besok
-
Tembus 187 Kasus, Kecelakaan Kereta di Daop 1 Jakarta Terbanyak Melibatkan Orang!
-
Gelagapan Baca UUD 45, Ekspresi Wakil Ketua DPRD Pasangkayu Disorot: Yang Dibaca Pancasila?
-
"Segel Tambang, Bukan Wisata Alam": Warga Puncak Sampaikan Protes ke Menteri LH
-
Pengurus PWI Pusat 2025-2030 Resmi Dikukuhkan, Meutya Hafid Titip Pesan Ini
-
Mardiono Terbuka Merangkul Kubu Agus Suparmanto: Belum Ada Komunikasi, Belum Lihat Utuh SK Kemenkum
-
KAI Antisipasi Ledakan 942 Ribu Penumpang di HUT TNI Besok: Ambulans dan Medis Kami Siapkan
-
Kembalikan 36 Buku Tersangka Kasus Demo Agustus, Rocky Gerung Berharap Polisi Baca Isinya, Mengapa?