Suara.com - Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono mengakui bahwa target satu tahun vaksinasi Covid-19 yang dipatok Presiden Joko Widodo atau Jokowi sangat berat untuk tercapai.
Dante menyebut untuk bisa mencapai target satu tahun selesai memvaksin 181.554.465 atau 70 persen warga Indonesia diperlukan kecepatan vaksinasi satu juta orang per hari.
"Satu tahun memang berat untuk mencapai hal tersebut tetapi tetap kita upayakan tidak terlalu meleset dari satu tahun tersebut," kata Dante saat Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana, Selasa (9/3/2021).
Dia menyebut saat ini pemerintah baru bisa melakukan 200 ribu suntik per hari, dan tengah mengupayakan 500 ribu suntik per hari.
"Strategi mencapai 500 ribu per hari adalah melakukan vaksinasi massal yang sudah kita kerjakan dengan menggandeng beberapa stakeholder, beberapa institusi pemerintah, dan elemen masyarakat seperti alumni, sekolah, perkumpulan dan sebagainya," jelasnya.
Selain itu, para petugas di Puskesmas juga ditargetkan untuk melakukan vaksinasi sebanyak 200 ribu orang pada bulan ini.
Dante menegaskan kecepatan vaksinasi ini juga tergantung dari jumlah vaksin yang tersedia, sejauh ini baru ada dua merek vaksin yang digunakan yakni CoronaVac buatan Sinovac dan AstraZeneca.
"Tadi malam datang astrazeneca yang baru, kemudian beberapa waktu ini kita akan mendapatkan produksi dari bio farma yang sudah mulai membuat vaksin sekitar 7,5 juta sampai akhir bulan ini ditambah lagi sampai 18 juta produksi," tutup Dante.
Diketahui, berdasarkan catatan Kemenkes per 8 Maret 2021 jumlah orang yang sudah disuntik dosis pertama adalah 3.098.025 orang dan yang sudah disuntik dosis kedua sebanyak 1.158.432 orang sejak vaksinasi perdana pada 13 Januari 2021 lalu.
Baca Juga: Kepala BPOM RI: Vaksin Covid-19 AstraZeneca Bisa Disuntikkan Pada Lansia
Berita Terkait
-
Profil Carina Joe, Pahlawan Vaksin Covid-19 Raih Bintang Jasa Utama dari Presiden Prabowo
-
Jangan Sampai Terlambat! Wamenkes Ingatkan Pentingnya Cek Kesehatan Gratis Sebelum Komplikasi
-
Wamenkes Ungkap Aturan Baru, Produk Tinggi Gula Bakal Diberi Label Lampu Merah
-
Rekam Jejak Abraham Samad, Kini Terjerat Isu Ijazah Palsu Jokowi
-
Jokowi Bilang SBY Negarawan, Demokrat Anggap Polemik 'Partai Biru' Selesai
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka