Suara.com - Deputi VII Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto menceritakan pengalamannya saat diteror ancaman pembunuhan melalui bom pesan di gawai pribadinya. Wawan mengaku malah merespon para peneror itu dengan santai pun mengungkap identitas lengkap mereka.
Pada satu waktu, nomor telepon seluler Wawan tiba-tiba disebar oleh pihak tidak bertanggung jawab. Akibatnya, dia mendapat serangan bom pesan yang biasa dilakukan dengan aplikasi laba-labi.
"Saya dilaba-labi ratusan ribu teror ke saya melalui laba-labi by WhatsApp maupun nomor telepon gelap, intinya mau membunuh saya terus menerus," kata Wawan dalam acara Webinar Mencegah Radikalisme & Terorisme Untuk Melahirkan Keharmonisan Sosial, Selasa (30/3/2021).
Meski mendapatkan ancaman seperti itu, Wawan tidak pernah merasa panik. Ia berusaha untuk membalas para pengirim pesan dengan santai.
"Cuman saya jawab 'Bang ngapain bang anda mau bunuh saya, enggak usah dibunuh juga mati sendiri' saya bilang begitu," tuturnya.
Bahkan ia juga memilih untuk membalas pesan dengan membeberkan identitas mereka secara lengkap hingga membuat mereka berhenti mengirimkan teror.
Hal Itu dilakukan Wawan karena pesan yang dikirimkan bisa mencapai 4.500 kali sampai membuat gawainya panas dan tidak bisa beroperasi.
Selain itu, Wawan juga kerap membalasnya dengan kata-kata santun untuk mengubah perilaku si pengirim teror tersebut. Menurutnya hal tersebut terbukti bisa mengubah pemikiran si pengirim yang awalnya ikut terseret emosi.
"Tujuan kami adalah membina dan mengubah mindset, emosi, sikap tingkah laku, opini dan motivasi mereka. Beberapa diantaranya dari bulan itu sekarang tetap menghubungi saya dengan bahasa yang berubah," tuturnya.
Baca Juga: BIN: Pelaku Teror Kerap Pindah Tempat, Ganti Nama, hingga Cerita Hidup
Usut punya usut, Wawan mengetahui kalau server yang digunakan untuk bom pesan itu bukan berada di Indonesia melainkan di luar negeri. Karena itu dia menilai, diperlukan kerja sama dengan pihak luar negeri guna melacak penanggung jawab dari si pengirim bom pesan tersebut.
"Tapi selalu saya jawab dengan santun meskipun dia kasar-kasar jawabnya mau bunuh, mau apa, saya jawab dengan santun."
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
-
Ngeri Tapi Nagih! Ini Lho Alasan Psikologis Kenapa Kita Doyan Banget Nonton Film Horor
Terkini
-
Gibran Belajar Makan Empek-empek, Dokter Tifa Meledek: Pejabat Jadi Babu dan Babysitter ABK?
-
Mobil Mercy Antik B.J. Habibie Seret Ridwan Kamil ke Pusaran Korupsi, KPK Pastikan Panggil RK
-
Eks Pegawai KPK Ungkap Kisah Pilu Ibu Muda Ditahan Kasus Demo Agustus: Bayinya Terpaksa Putus ASI!
-
Alarm untuk Roy Suryo? Denny Darko Ramal Polemik Ijazah Jokowi Berakhir Bui: Mereka Akan Lupa Diri
-
Kabar Buruk! ICW Sebut Selama 2024; Kerugian Negara Tembus Rekor Rp279 T, Kinerja Aparat Anjlok
-
HUT TNI 5 Oktober: Ini Daftar Lengkap Senjata Canggih Pesanan Prabowo yang Tiba 2026
-
Tak Lagi Jadi Menteri, Berapa Uang Pensiun yang Diterima Sri Mulyani Setiap Bulan?
-
Vonis Pertama Kasus Rantis Maut: Aipda Rohyani Divonis 20 Hari dan Wajib Minta Maaf
-
Pemprov Jakarta Siagakan 1.200 Pompa Hadapi Ancaman Hujan Ekstrem Dua Hari ke Depan
-
Menkeu Purbaya Tolak Duduk di Kursi Utama Saat Sidak Rapat Direksi BNI: Bukan Pencitraan Kan Pak?