Suara.com - Merespons laporan dari masyarakat terkait keberadaan komunitas anak punk yang berkembang di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Residen Galih Pakuan Bogor langsung menindaklanjuti. Enam Tim Reaksi Cepat (TRC) Balai Residen Galih Pakuan diterjunkan Minggu (4/4/2021) dini hari untuk melakukan mediasi dengan mereka.
Tim ini telah berkoordinasi dengan pekerja sosial dari Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak dan Balai Anak Handayani Jakarta. Keberadaan komunitas tersebut disebut-sebut telah menimbulkan keresahan dan ketidaknyamanan.
Tim juga berkomunikasi dengan perwakilan Humas dan Tim Rescue bidang Sosial Kemanusiaan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gabungan Anak Jalanan Indonesia (GAZA), Tana Wardiana, yang memiliki rumah singgah atau shelter bagi anak punk. Saat ini, ada 73 anak yang berada di bawah asuhannya.
Hasil penyisiran, TRC berhasil menemui 13 anak punk, sekaligus melakukan kontak awal dan memfasilitasi mereka mengungkapkan perasaan, pengalaman dan kondisi yang dialami selama berada di jalanan tersebut.
Dari hasil komunikasi tersebut, diketahui bahwa mereka memiliki pengalaman penyalahgunaan obat-obatan terlarang. Tim pun memberikan edukasi tentang bahaya penyalahgunaan obat-obatan, sekaligus memotivasi agar mau berubah dan tidak lagi menggunakan obat-obatan haram tersebut.
Anak-anak punk berharap, ada shelter untuk saling menguatkan komitmen agar berubah dan menjadi lebih baik, juga perlu pelatihan vokasional dan pengetahuan tentang kewirausahaan, serta berharap bisa terlepas dari stigma buruk masyarakat.
Dari ke-13 anak tersebut, tim berhasil mengidentifikasi ada 3 anak yang memiliki keseriusan mengikuti program dari Balai Residen Galih Pakuan, terutama untuk mengikuti pelatihan vokasional dan pengembangan kewirausahaan.
Tim langsung berkoordinasi dengan Dinas Sosial terkait untuk menerbitkan surat rekomendasi bagi 3 anak untuk mengikuti pelatihan vokasional dan pengembangan kewirausahaan di Balai Residen Galih Pakuan.
Usai menjalani pemeriksaan tes urin dan swab antigen. Mereka adalah If, Ra dan Re, yang kemudian dibawa ke Shelter Workshop Galih Pakuan di Kota Cimahi untuk mendapatkan intervensi lebih lanjut.
Baca Juga: Kemensos Pastikan Masyarakat Tetap Dapat Bantuan, Walau BST Berakhir April
Berita Terkait
-
Negara Hadir, Mensos Selalu Turun Langsung ke Lapangan Saat Bencana
-
Bawa Bantuan, Mensos Kembali Kunjungi 2 Lokasi Terdampak Bencana di NTT
-
Kunjungi Lokasi Bencana, Risma Mendarat di Bandara Fransiscus Xaverius Seda
-
Mensos Ajak Masyarakat Ringankan Beban Korban Bencana NTT dan NTB
-
Demi Pastikan Kebutuhan Pengungsi Tersedia, Mensos Kunjungi NTB
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025