Suara.com - Hari ini, belasan dokter spesialis di RSUD Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mogok kerja karena diduga dana tambahan penghasilan pegawai untuk dokter spesialis turun dari Rp30 juta menjadi Rp2,5 hingga Rp4 juta per bulan.
Pelaksana Tugas Direktur RSUD Mukomuko Syafriadi mengondirmasi adanya aksi mogok kerja yang dilakukan oleh belasan orang dokter spesialis yang bertugas di RSUD setempat.
Kendati demikian, ia mengatakan pelayanan yang bersifat emergensi, instalasi gawat darurat, pelayanan pasien misal perlu sesar melahirkan segera dokter spesialis masih memberikan pelayanan.
Ia mengungkapkan untuk poli spesialis khusus memang tutup, memang banyak pasien dari jauh ada satu pasien dari Kecamatan Air Rami, mau tidak mau dibantu lewat IGD karena dia mengalami penyakit hernia.
“Setelah dilaporkan kepada dokter bedah siang ini penanganan langsung operasi,” ujarnya.
Sedangkan pasien yang tadi ada kakinya nyeri segala macam itu. Dialihkan ke IGD dan polis dokter umum, poli umum.
Warga Kecamatan Selagan Raya yang ingin berobat di RSUD setempat merasa kecewa dengan adanya kejadian dokter spesialis mogok kerja karena mereka tidak bisa mendapatkan pelayanan kesehatan.
“Kami sudah jauh-jauh ingin berobat, tapi sampai di RSUD poli tutup. Sebagai masyarakat kami ingin menanyakan tentang kejelasannya, karena ini fasilitas daerah, jadi kami berhak minta kejelasan,” ujarnya.
Selain itu, ia mengatakan, pihaknya kecewa terhadap manajemen RSUD yang tidak menyampaikan pemberitahuan terlebih dahulu tentang dokter spesialis yang mogok kerja ini.
Baca Juga: Kendaraan Mogok di Jalan Tol, Tenang Ada Derek Mobil Gratis
“Kami mau berobat, tetapi semu poli tutup, kini kami mau berobat kemana lagi, padahal kami sudah datang jauh tetapi tidak bisa berobat dan mendapatkan pelayanan kesehatan,” ujarnya. [antara]
Berita Terkait
-
Permintaan Layanan Darurat Meningkat 40% saat Musim Hujan
-
Upah Buruh Naik Cuma Rp50 Ribu, Tunjangan DPR Ratusan Juta; Said Iqbal Sebut Akal-akalan Pemerintah
-
Ada 5 Juta Buruh, KSPI Bakal Mogok Nasional Jika Tuntutan Kenaikan Upah Tidak Terpenuhi
-
Gelar Konsolidasi Aksi Hari Ini, 5 Juta Buruh Siap Mogok Nasional Bila Tuntutan Tak Didengar
-
Penyebab hingga 3 Cara Mengatasi Water Hammer Motor Pasca Nekat Terjang Banjir
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Respons Pimpinan DPR Usai MK Larang Polisi Aktif di Jabatan Sipil, Apa Katanya?
-
Roy Suryo Cs Diperiksa Maraton: Dicecar Ratusan Pertanyaan Soal Fitnah Ijazah Jokowi!
-
Bivitri Susanti: Penetapan Soeharto Sebagai Pahlawan Bisa Digugat ke PTUN dan MK
-
Ini Alasan Polisi Tak Tahan Roy Suryo Cs Usai Diperiksa Tersangka Kasus Fitnah Ijazah Palsu Jokowi
-
Tidak Ada Kriteria Amnesti Bagi Koruptor, Menko Yusril Jelaskan Kewenangan Presiden
-
Putusan MK Larang Polisi Aktif Duduki Jabatan Sipil, Yusril: Jadi Masukan Reformasi Polri
-
Prabowo Sudah Dengar Gerindra di Sejumlah Daerah Tolak Budi Arie Gabung, Suara Bakal Dipertimbangkan
-
Tok! DPR-Pemerintah Sepakati Bawa RUU KUHAP ke Paripurna untuk Disahkan, Ini Substansinya
-
Jelang Hari HAM Sedunia, Yusril Sebut Tak Ada Bahasan Amnesti-Abolisi untuk Aktivis Demo Agustus
-
Jelaskan Ada Pengkondisian dalam Akuisisi Kapal, KPK Bantah Kriminalisasi Kasus ASDP