Pengamatan DW di New Delhi Kepala Biro DW New Delhi Amrita Cheema menggambarkan situasi di ibu kota India "sangat kritis."
Menurut Cheema, pemerintah lokal Delhi percaya satu-satunya cara untuk mengekang infeksi adalah dengan "memberlakukan langkah-langkah ketat untuk mencegah kontak orang-ke-orang," yang dianggap sebagai "satu-satunya senjata untuk membendung penyebaran."
Pemerintah Delhi sangat membutuhkan 700 ton oksigen cair, kata Cheema kepada DW.
"Ada darurat oksigen di sini," katanya.
Pemerintah India telah mengerahkan pesawat dan kereta militer untuk mengirimkan oksigen ke New Delhi dan membebaskan bea cukai atas impor oksigen dan persediaan medis.
Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan pada Minggu (25/04) bahwa pemerintah berjuang dengan sekuat tenaga.
"Semangat kami tinggi setelah berhasil menangani gelombang pertama," kata Modi dalam pidato radio.
"Tapi badai ini telah mengguncang bangsa."
Para kritikus mengecam pemerintahnya karena mengizinkan terselenggaranya festival keagamaan dan gagal merencanakan penanganan gelombang dahsyat yang sedang dihadapi negara itu.
Baca Juga: Apa yang Kita Ketahui Tentang Varian Virus Corona dari India Sejauh Ini?
Situasi terkini di India Sedikitnya 349.691 kasus virus corona di India pada Minggu (25/04) memecahkan rekor baru, sehingga total jumlah kasus yang tercatat mencapai lebih dari 16,9 juta infeksi.
Selain sistem perawatan kesehatan yang kurang memadai, kapasitas krematorium dan tempat makam juga telah penuh.
"Kami memutuskan untuk memperpanjang lockdown satu minggu ... Malapetaka (virus) terus berlanjut dan tidak ada jeda.
Semua orang mendukung perpanjangan lockdown," kata Kepala Menteri Delhi Arvind Kejriwal dalam sebuah pernyataan video. ha/rap (AFP, AP, dpa, Reuters)
Berita Terkait
-
Bayar Mahal Setara Gaji Bulanan, Penggemar Lionel Messi Mengamuk di Stadion Salt Lake India
-
Tur Lionel Messi di India Disorot, Diduiga Dimanfaatkan Elite Politik
-
Kenapa India Ricuh saat Lionel Messi Datang?
-
Lionel Messi Tur ke India Dibayar Mahal dengan Kericuhan Memalukan, Hingga Dibuatkan Patung Kurus
-
Detik-detik Lionel Messi Dievakuasi Usai Fans India Ngamuk dan Serbu Lapangan
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Kronologi dan 6 Fakta Tenggelamnya Kapal KM Putri Sakinah di Labuan Bajo yang Menjadi Sorotan Dunia
-
KPK Panggil Eks Sekdis Kabupaten Bekasi yang Sempat Diamankan Saat OTT
-
Pramono Anung: Kenaikan UMP Jakarta Tertinggi, Meski Nominalnya Kalah dari UMK Bekasi
-
Polri Kerahkan Tambahan 1.500 Personel, Perkuat Penanganan Bencana Sumatra
-
Cekcok Ponsel Berujung KDRT Brutal di Sawangan, Polisi Langsung Amankan Pelaku!
-
Buruh KSPI Demo Dekat Istana: Tuntut UMP DKI Jadi Rp5,8 Juta, Anggap Angka Pramono Tak Sesuai KHL
-
Menuju Fase Rehabilitasi: Pemerintah Pastikan Sekolah, RSUD, dan Pasar di Sumatra Mulai Pulih
-
Arus Balik Nataru 2026 Dibayangi Kepadatan Tol, Polda Metro Siapkan 5 Skema Rekayasa Lalu Lintas Ini
-
Soal Adanya Pengibaran Bendera GAM, PDIP Beri Pesan: Jangan Campuradukkan Politik dalam Bencana
-
Kritik Pedas Ray Rangkuti: Di Indonesia, Musibah Sering Jadi Peluang Bisnis Pejabat!