Suara.com - Pelanggaran tersebut melibatkan data pribadi yang terdaftar di maskapai selama periode sembilan setengah tahun. Data yang bocor termasuk nama pelanggan, nomor kartu kredit dan informasi paspor.
Data sekitar 4,5 juta penumpang maskapai penerbangan Air India di seluruh dunia dibocorkan oleh peretas dalam pelanggaran terbaru yang dilaporkan oleh maskapai tersebut.
Nama pelanggan, nomor kartu kredit dan informasi paspor termasuk di antara data yang dicuri, tulis Air India dalam sebuah pernyataan yang dirilis Jumat (21/05) malam.
Perusahaan penerbangan milik negara itu mengatakan pihaknya telah mengamankan server yang diserang dan menggunakan "spesialis eksternal" keamanan data, serta bekerja dengan perusahaan kartu kredit untuk mengatasi masalah ini.
Pelanggaran tersebut melibatkan data pribadi yang terdaftar di maskapai selama periode sembilan setengah tahun antara 26 Agustus 2011 dan 3 Februari 2021, demikian tulis pemberitahuan pihak maskapai yang diunggah di laman internet Air India.
Data yang bocor termasuk nama, tanggal lahir, informasi kontak, informasi paspor, informasi tiket, data frequent flyer Star Alliance dan Air India, serta data kartu kredit.
"Kami sangat menyesali ketidaknyamanan yang timbul dan menghargai dukungan dan kepercayaan yang berkelanjutan dari penumpang kami," kata maskapai itu.
Lebih lanjut, maskapai itu menuliskan bahwa nomor CVV / CVC di kartu kredit tidak disimpan oleh pemroses data.
Meski tidak ada data kata sandi yang terpengaruh, para penumpang dianjurkan untuk mengubahnya. Serangan dunia maya terjadi pada saat pemerintah India mencoba menjual maskapai nasional yang tengah dililit utang ini.
Baca Juga: ByteDance, LinkedIn, Microsoft Dituduh Kumpulkan Data Pribadi secara Ilegal
Peretas incar maskapai penerbangan
Beberapa maskapai penerbangan yang merupakan bagian dari Star Alliance memberi tahu penumpang bahwa sebagian datanya diakses oleh peretas setelah perusahaan teknologi informasi multinasional yang menyediakan jasa IT dan telekomunikasi untuk industri transportasi udara (SITA) pada 4 Maret lalu secara terbuka mengonfirmasi bahwa ada "insiden keamanan data" yang melibatkan server sistem layanan penumpang yang berlokasi di Amerika Serikat.
"Kami menyadari bahwa pandemi COVID-19 telah menimbulkan kekhawatiran tentang ancaman keamanan, dan, pada saat yang sama, penjahat dunia maya menjadi lebih canggih dan aktif. Ini adalah serangan yang sangat canggih," kata pernyataan SITA.
Sejumlah maskapai penerbangan telah diserang oleh peretasan data dalam beberapa tahun terakhir.
Tahun lalu, maskapai asal Inggris, British Airways, harus membayar denda sebesar 28 juta dolar AS menyusul hilangnya rincian data 400.000 penumpang dalam serangan siber 2018.
Sementara maskapai Cathay Pacific didenda 700.000 dolar AS setelah hilangnya rincian data lebih dari sembilan juta klien pada 2018.
Berita Terkait
-
Komdigi Kaji Rencana Verifikasi Usia via Kamera di Roblox, Soroti Risiko Privasi Data Anak
-
Waspada Penipuan Online Mengaku Hacker, Polisi, dan Hitmen, Siap Ancam Sebar Data Pribadi!
-
Niat Bantu Teman, Malah Diteror Pinjol: Kisah Mahasiswa Jogja Jadi Korban Kepercayaan
-
Regulator Siapkan Aturan Khusus Turunan UU PDP, Jamin Konsumen Aman di Tengah Transaksi Digital
-
Banyak Penipuan, OJK Minta Para Ibu Jaga Rahasia Data Pribadi
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta