Suara.com - Komnas HAM Perwakilan Papua menyatakan, tindakan aparat keamanan di Kampung Sasawa, Distrik Yapen Barat, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua dalam rangka menggerebek kelompok bersenjata pimpinan Ferinando Worabai pada 5 Agustus 2021 sangat berlebihan. Sebab, hal itu mengakibatkan masyarakat kembali trauma dan mengungsi ke hutan.
"Komnas HAM menilai pendekatan keamanan berlebihan sehingga mengakibatkan masyarakat kembali trauma dan mengungsi ke hutan-hutan," kata Frits Bernard Ramandey selaku Kepala Perwakilan, Rabu (18/8/2021).
Komnas HAM juga mengingatkan kepada Kapolres Yapen untuk mengedepankan satuan intelejen dan Bimas dalam merespon laporan. Hal itu diminta agar masyarakat demi tetap menjaga situasi kamtibmas di Yapen.
Dalam rangka pemulihan trauma masyarakat, Kapolres Yapen juga minta untuk memberikan jaminan keamanan. Jaminan tersebut disiarkan melalui RRI Serui.
"Memberikan jaminan keamanan melalui RRI Serui kepada masyarakat bahwa tidak ada penyisiran atau pengerahan pasukan masuk ke Kampung Sasawa lagi," ujar Frits.
Terhadap Pemerintah Daerah Yapen, Komnas HAM juga meminta agar para pengungsi dipastikan bisa kembali ke Kampung Sasawa. Tentunya, dengan jaminan mendapat pelayanan kesehatan secara baik.
"Pemda Kabupaten Yapen memastikan proses belajar mengajar bagi anak-anak sekolah mulai berjalan dengan baik dan kehadiran guru-guru berada di tempat," papar Frits.
Frits menilai, pendampingan trauma terhadap perempuan dan anak sangat diperlukan. Sebab, peristiwa kekerasan yang berujung pada pengungsian terus berulang.
Terhadap barang bukti berupa tiga pucuk senjata angin yang di ambil oleh Polres
Yapen, Komnas HAM menilai perlu dilakukan pemanggilan terhadap sang pemilik, yakni Yorgen Awarawi (61). Pemanggilan disarankan secara persuasif.
Baca Juga: Temukan 11 Pelanggaran TWK KPK, Hendardi: Bukan Kewenangan Komnas HAM
Tak hanya itu, Komnas HAM juga meminta pada kelompok sipil pimpinan Fernando Worabai untuk tidak membawa senjata kemana-mana. Baik itu senjata mesin maupun rakitan.
"Sebab akan membuat masyarakat
trauma. Terhadap usulan Komnas HAM, hal tersebut telah di setujui oleh Fernando Worabai," papar Frits.
Terhadap sejumlah rekomendasi untuk jangka panjang, lanjut Frits, perlu dilakukan dialog agar senjata-senjata dapat dikembalikan.Komnas HAM juga akan mengirim tim untuk memantau pascapemulangan para pengungsi ke Kampung Sasawa.
Kondisi Terkini Kampung Sasawa
Komnas HAM Perwakilan Papua yang mendapat laporan mengenai hal tersebut telah mendatangi lokasi. Di Distrik Yapen Barat, tepatnya di Desa Sasawa, Komnas HAM Perwakilan Papua yang dipimpin oleh Frits Bernard Ramandey melakukan investigasi dan mengumpulkan sejumlah fakta.
Dalam laporan yang diterima Suara.com, Frits menyatakan, pada 6 Agustus 2021 lalu, terjadi penyisiran yang dilakukan oleh satuan gabungan TNI-Polri ke Kampung sasawa sekitar jam 12.00 WIT. Dalam penyisiran tersebut, disebutkan jika kepolisian mengeluarkan tembakan sebanyak tiga kali -- yang tidak diketahui karena apa operasi gabungan tersebut mengeluarkan tembakan.
Tag
Berita Terkait
-
Temukan 11 Pelanggaran TWK KPK, Hendardi: Bukan Kewenangan Komnas HAM
-
Sudah 76 Tahun Merdeka, Indonesia Masih Kurang Berempati Terhadap Hak Asasi Manusia
-
Soal Temuan 11 Pelanggaran HAM dalam TWK, Begini Reaksi Pimpinan KPK
-
Komnas HAM Optimistis Rekomendasi Terkait Kasus TWK 75 Pegawai akan Dijalani KPK
-
Komnas HAM Ungkap 6 Barang Bukti Pelanggaran HAM TWK KPK
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir