Suara.com - Gerakan Taliban telah meminta Turki dan negara-negara dunia untuk membantu Afghanistan, beberapa hari setelah kelompok itu merebut kekuasaan di negara yang dilanda perang itu.
Melansir laman kantor berita Anadolu, Kamis (26/8/2021), dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Anadolu, Mohammad Naeem, juru bicara kantor politik Taliban di Qatar, mengatakan bahwa gerakan Afghanistan telah menjadi sasaran serangan media selama dua dekade terakhir dan telah ditolak haknya untuk membela diri.
"Turki adalah negara penting di dunia dan rakyat Turki adalah saudara se-Muslim dan kami menjaga hubungan sejarah, sosial dan budaya [dengan Turki]," kata Naeem.
Juru bicara Taliban itu mengatakan kelompoknya melakukan komunikasi dengan negara Turki.
“Kami ingin menjalin hubungan baik dengan Turki dan mengembangkan hubungan ini di masa depan,” tambah dia.
Naeem mengatakan bahwa rakyat Afghanistan telah dirusak oleh perang selama empat dekade terakhir.
“Rakyat Afghanistan membutuhkan bantuan dan kami menyerukan semua negara, terutama Turki, untuk membantu rakyat dan negara kami,” tutur dia.
Juru bicara kelompok itu menambahkan bahwa Turki dapat “memainkan peran penting dan konstruktif di Afghanistan dalam hal pembangunan kembali negara yang dilanda perang”.
Taliban menguasai otoritas Afghanistan setelah mengambil alih ibu kota Kabul pada 15 Agustus, memaksa presiden dan pejabat tinggi lainnya meninggalkan negara itu.
Baca Juga: Kisah Mantan Menteri yang Kini Jadi Pengantar Pizza
Perebutan kekuasaan yang tak terduga memicu perpindahan penduduk secara masif dari Afghanistan, termasuk warga sipil yang membantu tentara atau kelompok asing.
Perang di Afghanistan Berakhir
Naeem mengatakan tindakan Taliban di lapangan akan meyakinkan rakyat Afghanistan dan global.
"Kami tidak memiliki banyak masalah di Afghanistan, karena kami bersama rakyat dan rakyat bersama kami, kami saling mengenal," ujar dia.
Juru bicara Taliban mencatat bahwa masalah terbesar yang dihadapi Afghanistan adalah perang.
“Perang telah mengganggu semua aspek kehidupan di Afghanistan,” kata Naeem.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Motif Pelaku Ledakan di SMAN 72: KPAI Sebut Dugaan Bullying hingga Faktor Lain
-
Siswa SMAN 72 Terapkan Pembelajaran Online 34 Hari untuk Redam Trauma Usai Ledakan
-
Garis Polisi di SMA 72 Dicabut, KPAI Fokus Pulihkan Trauma Ratusan Siswa dan Guru
-
IPW: Penetapan Tersangka Roy Suryo Cs Sesuai SOP
-
Tampang Sri Yuliana, Penculik Bocah Bilqis di Makassar, Ngaku Kasihan Korban Tak Punya Ortu
-
Anggaran Proyek Monumen Reog Ponorogo Dikorupsi?
-
Dijual Rp80 Juta ke Suku Anak Dalam Jambi, Terungkap Jejak Pilu Penculikan Bocah Bilqis
-
DPD RI Gaungkan Gerakan Green Democracy Lewat Fun Walk dan Penanaman Pohon Damar
-
Terungkap! Bocah Bilqis Hilang di Makassar Dijual ke Kelompok Suku Anak Dalam Jambi Rp 80 Juta
-
Bukan Soal Kontroversi, Ini Alasan Soeharto Disebut Layak Dihargai Sebagai Pahlawan Nasional