Suara.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengklarifikasi data 1.296 klaster dan 11.615 siswa positif Covid-19 di sekolah pasca pembukaan sekolah untuk pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah (Paud Dikdasmen) Kemendikbudristek, Jumeri, mengatakan ini bukan data klaster Covid-19, melainkan jumlah sekolah yang melaporkan ada kasus Covid-19 di warga sekolahnya.
"Sehingga sebenarnya kalau itu ada 2,8 persen dari sekolah ada warga yang terkena Covid-19, baik siswanya, gurunya, maupun tenaga kependidikannya, maka ada lebih dari 97 persen sekolah itu tidak tercemar," kata Jumeri dalam jumpa pers, Jumat (24/9/2021).
Jumeri juga menyebut data tersebut bukanlah data kasus aktif Covid-19 di sekolah saat ini, melainkan akumulasi dari Juli 2020 lalu saat pemerintah mulai mengizinkan pembelajaran tatap muka.
"Ini bukan lah akumulasi dari sebulan terakhir atau dari masa Pemberlakuan PTM Terbatas, setelah PPKM Darurat lalu Level 1-3, bukan. Jadi itu itu akumulasi sejak Juli 2020, atau Tahun Ajaran 2020/2021 sampai 2020/2022 bulan September ini. Itu masa 14 bulan dari perjalanan pembelajaran di Indonesia baik yang PTM maupun belum PTM," jelasnya.
Selain itu, data yang ditampilkan di laman sekolah.data.kemdikbud.go.id menurutnya juga belum terverifikasi, sehingga kevalidannya masih akan diperiksa ulang.
"Itu belum diverifikasi, sehingga masih ditemukan banyak kesalahan, misalnya ada yang menginput data yang dilakukan sekolah seperti laporan jumlah guru yang positif itu melebihi jumlah guru yang ada disitu, jadi ini tidak mungkin, misal gurunya 8 tapi melaporkan 16 kasus, itu masih terjadi di data itu," ungkap Jumeri.
Jumeri menegaskan meski ada penularan Covid-19 di sekolah, pemerintah tetap akan melanjutkan pembukaan sekolah di daerah untuk PTM Terbatas di daerah-daerah yang dinyatakan cenderung aman Covid-19.
"Kita tahu, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) kita tidak bisa ideal. banyak hambatan dalam PJJ kita. dan ini ikhtiar kita untuk bisa membuka segera PTM dengan tetep mengikuti level covid yang ditetapkan oleh pemerintah," tegasnya.
Baca Juga: Sidak di SMKN 1 Tengaran, Ganjar Pranowo Ancam Belajar Kembali Daring Gara-gara Ini
Sebelumnya, data Kemendikbudristek menunjukkan 1.296 klaster sekolah akibat PTM Terbatas, 11.615 siswa dan 7.307 guru disebut sudah positif Covid-19.
Jumlah klaster Covid-19 paling banyak ada di Sekolah Dasar (SD) sebanyak 581 sekolah, lalu di sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebanyak 525 sekolah, dan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 241 sekolah.
Sementara di Sekolah Menengah Atas (SMA) ada 170 sekolah, di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ada 70 sekolah, dan di Sekolah Luar Biasa (SLB) ada sebanyak 13 sekolah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
FSGI Kecam Rencana Perbaikan Ponpes Al Khoziny Pakai Dana APBN: Lukai Rasa Keadilan Korban!
-
Krisis Politik di Madagaskar Memanas, Presiden Rajoelina Sebut Ada Upaya Kudeta Bersenjata
-
Kasus Korupsi Digitalisasi Pendidikan: Para Petinggi PT Telkom Mulai Diselidiki Kejagung
-
18 Profesor Hukum Bela Hasto, Minta MK Rombak Pasal Kunci Pemberantasan Korupsi
-
GIPI Soroti Pungutan Wisman dalam Revisi UU Kepariwisataan: Industri Wisata Bisa Terdampak
-
Momen Tepuk Sakinah Wali Kota Tegal Bikin Jokowi Ngakak, Nikahi Gadis Solo dengan Saksi Presiden
-
Mendorong Pertumbuhan Industri Halal yang Inklusif dan Berdaya Saing di ISEF 2025
-
Driver Ojol Ditemukan Tewas di Rumahnya, Warga Cium Bau Tak Sedap dari Dalam Kamar
-
Truk Tangki Pertamina Meledak di Kemanggisan, Warga Panik dan Kocar-Kacir Tengah Malam
-
Advokat Senior Sorot Kasus Dugaan Korupsi Digitalisasi Pendidikan Nadiem Makarim: Banyak Kejanggalan