Suara.com - Presiden Joko Widodo menyampaikan komitmen Indonesia untuk melakukan konservasi laut hingga seluas 32,5 juta hektare pada 2030.
"Kami memiliki komitmen mencapai target kawasan konservasi perairan laut seluas 32,5 juta hektare pada tahun 2030," kata Presiden Joko Widodo dalam One Ocean Summit yang disampaikan melalui video di kanal Sekretariat Presiden pada Jumat. (11/2/2022).
One Ocean Summit berlangsung di Brest, Brittany di barat laut Prancis pada 9-11 Februari 2022, yang bertujuan untuk memobilisasi masyarakat internasional agar mengambil tindakan nyata menuju pelestarian dan mendukung laut yang sehat dan berkelanjutan. Pertemuan tersebut diadukan dalam konteks Kepresidenan Prancis di Dewan Uni Eropa dengan dukungan PBB.
"Terima kasih Yang Mulia Presiden Macron atas penyelenggaraan pertemuan ini. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, lingkungan laut yang sehat adalah kunci keberlanjutan pembangunan Indonesia," ujar Jokowi.
Jokowi menyebut Indonesia bangga menjadi salah satu negara di garda terdepan dunia dalam hal perlindungan laut.
"Sampai dengan tahun 2021, kami telah berhasil mencapai seluas 28,1 juta hektare atau 86,5 persen. Kami optimistis komitmen kami di tahun 2030 bisa terpenuhi," ucapnya.
Menurut Jokowi, para pemimpin negara perlu menempatkan pengelolaan lingkungan laut pada dimensi pembangunan berkelanjutan dan menjadi bagian untuk mendukung pemulihan ekonomi dari dampak pandemi.
"Kami telah mengambil langkah terobosan antara lain kebijakan penangkapan ikan terukur dan berbasis kuota yang didukung sistem pengawasan terintegrasi berbasis teknologi. Serta pengembangan kampung perikanan budi daya berbasis kearifan lokal untuk pengentasan kemiskinan dan kelestarian komoditas bernilai ekonomi tinggi," tuturnya.
Pada 11 Februari, Presiden Prancis Emmanuel Macron mempertemukan para kepala negara dan pemerintah, para pemimpin lembaga multilateral, pemimpin bisnis dan masyarakat sipil untuk membuat komitmen bersama.
Beberapa inisiatif penting akan diluncurkan adalah perlindungan ekosistem laut dan perikanan berkelanjutan, memerangi polusi khususnya dari plastik, menanggapi dampak perubahan iklim, serta mengadvokasi peningkatan tata kelola lautan. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Gaet Investasi Rp62 Triliun dari Korea di Cilegon
-
BAM DPR Dorong Reformasi Upah: Tak Cukup Ikut Inflasi, Harus Memenuhi Standar Hidup Layak
-
Konflik Lahan di Lebak Memanas, DPR Panggil Perusahaan dan KLHK
-
Di Hadapan Buruh, Aher Usul Kontrak Kerja Cukup Setahun dan Outsourcing Dibatasi
-
Aher Terima Curhat Buruh: RUU Ketenagakerjaan Jadi Sorotan, PHK Sepihak Jadi Ancaman
-
Tips Akhir Tahun Ga Bikin Boncos: Maksimalkan Aplikasi ShopeePay 11.11 Serba Hemat
-
Deolipa Tegaskan Adam Damiri Tidak Perkaya Diri Sendiri dalam Kasus Korupsi Asabri
-
Tak Hadir Lagi di Sidang Sengketa Tambang Nikel Haltim, Dirut PT WKS Pura-pura Sakit?
-
Hasto: PDIP Dorong Rote Ndao Jadi Pusat Riset Komoditas Rakyat, Kagum pada Tradisi Kuda Hus
-
Gubernur Pramono Lanjutkan Uji Coba RDF Rorotan Meski Diprotes: Tidak Kapasitas Maksimum