Suara.com - Kasus COVID-19 yang diperkirakan akan meningkat lagi selama beberapa pekan ke depan karena varian sempalan Omicron mendorong anjuran agar warga Australia segera memperoleh vaksin booster. Anjuran yang sama untuk negara lain yang menghadapi masalah serupa.
Munculnya varian sempalan dari Omicron, BA.2, yang diduga lebih mudah menularkan virus dibandingkan varian sebelumnya BA.1 membuat para pakar memperkirakan kasus di Australia dan di beberapa negara lain akan meningkat lagi.
Hari Kamis (18/03) di negara bagian New South Wales yang beribu kota Sydney saja ada lebih dari 20 ribu kasus baru.
"Warga harus menyadari bahwa ketika komunitas tidur dan tidak peduli lagi dengan virus, tetapi virus ini tidaklah tidur," kata Menteri Kesehatan NSW, Brad Hazzard minggu lalu.
"Virus masih ada, dan bisa menciptakan kekacauan bila kita tidak melakukan vaksinasi booster dengan cepat."
Sejak dimulainya program vaksinasi booster sejak November lalu, tingkat warga yang melakukannya bergerak lambat.
Data dari Departemen Kesehatan menunjukkan bahwa 66 persen warga di atas usia 16 tahun sudah mendapatkan vaksinasi lebih dari dua kali.
"Ini dibandingkan dengan 95 persen dari warga yang sudah mendapatkan dua dosis," kata epidemiolog Adrian Esterman dari University of South Australia di Adelaide (Australia Selatan).
"Jadi tingkat vaksinasi booster masih jauh di bawah."
Baca Juga: Australia Bersiap Jalani Kehidupan Normal Baru, Bakal Anggap Covid-19 Serupa Flu Biasa
Booster meningkatkan perlindungan khususnya bagi lansia
Vaksinasi booster memang belum diwajibkan di Australia, namun pihak berwenang merekomendasikan bagi siapa saja yang berusia di atas 16 tahun guna meningkatkan kekebalan terhadap COVID-19.
Ini disebabkan karena vaksin COVID-19 akan berkurang efektivitasnya sejalan dengan waktu.
"Dengan dua dosis, kita masih mendapat perlindungan, tapi perlindungan dari kemungkinan terkena Omicron hampir nol," kata Professor Esterman.
Pakar penyakit menular, Peter Collignon, mengatakan manfaat vaksin booster adalah bagi lansia, yang menghadapi kemungkinan paling besar terkena komplikasi serius bila diserang COVID-19.
Menurut data yang dikumpulkan media Nine Newspapers, sekitar 900 ribu warga Australia berusia di atas 60 tahun belum mendapatkan vaksinasi booster.
"Vaksinasi akan menurunkan risiko. Tiga dosis, bagi kami yang lansia melindungi 20 kali lipat dari kemungkinan meninggal," kata Professor Collignon dari Australian National University di Canberra.
Berita Terkait
-
Kasus Kembali Meledak di Jakarta, Pramono Anung: COVID-19 Urusan Menkes!
-
Waspada Covid-19, Pakar Paru Sarankan Pemerintah Kembali Beri Vaksin Untuk Kelompok Rentan
-
Kasus Covid-19 Naik di Negara Tetangga, DKI Imbau Vaksinasi Sebelum ke Luar Negeri
-
Covid-19 Mengintai Lagi? Begini Kondisi Terkini di Jakarta Menurut Dinas Kesehatan
-
Kasusnya Dikhawatirkan Naik Saat Musim Mudik, PAPDI Sarankan Prokes Dan Vaksin Booster Covid-19
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Melanggar Aturan Kehutanan, Perusahaan Tambang Ini Harus Bayar Denda Rp1,2 Triliun
-
Waspadai Ucapan Natal Palsu, BNI Imbau Nasabah Tidak Sembarangan Klik Tautan
-
Bertahan di Tengah Bencana: Apa yang Bisa Dimakan dari Jadup Rp 10 Ribu Sehari?
-
Hampir Sebulan Pasca Banjir Bandang, Aceh Tamiang Masih Berkubang Lumpur dan Menahan Lapar
-
Sikap PKB Usai Kiai Ma'ruf Amin Pilih Jalan Uzlah
-
Dari Masa ke Masa UMP DKI Jakarta Dalam 9 Tahun Terakhir
-
Rencana Nominal Kenaikan Jadup Korban Bencana Masih Tunggu Arahan Presiden
-
Punya Kafe di Bandung hingga Korsel Tapi Tak Masuk LHKPN, Ridwan Kamil Bakal Diperiksa KPK Lagi
-
Jampidsus Tegaskan Ada Keterlibatan Riza Chalid Dalam Dugaan Kasus Korupsi Petral
-
Buntut Kasus Perundungan Disabilitas, Anggota Komisi X Desak Bahasa Isyarat Masuk Kurikulum Nasional