Suara.com - Salah satu isu politik yang paling banyak dibahas beberapa waktu belakangan adalah perkara penundaan pemilihan umum.
Bahkan sempat beredar narasi ada big data yang mencakup 110 juta warga yang mendukung penundaan pemilu tahun 2024 mendatang.
Yang sempat mencetuskan perkara big data ini adalah dari pihak Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. Namun belakangan klaimnya mengenai big data pendukung penundaan pemilu banyak disangsikan oleh masyarakat.
Bukan tanpa alasan, pasalnya Luhut hingga kini belum mengungkap isi big data tersebut. Bahkan Indonesia Corruption Watch (ICW) diketahui telah mengajukan permohonan salinan big data tersebut sejak akhir bulan lalu.
"Pada hari ini ICW resmi mengirimkan surat keterbukaan informasi publik kepada saudara Luhut Binsar Pandjaitan perihal pernyataannya tentang Big Data pengguna internet yang diduga mendukung penundaan pemilu 2024," ungkap peneliti ICW, Kurnia Ramadhana, Rabu (30/3/2022).
Namun nyatanya hingga kini belum ada keterbukaan salinan big data yang diminta oleh ICW. Justru beredar narasi bahwa big data tidak wajib dibuka lantaran merupakan data internal.
Klaim inilah yang memicu amarah publik. Salah satunya dalam bentuk penandatanganan petisi yang menuntut Kemenko Marves agar segera membuka big data tersebut.
Petisi ini dibuat oleh Alumni Sekolah Antikorupsi (SAKTI) di situs charge.org.
"Kami, Alumni SAKTI akan terus melakukan upaya lain untuk membuka data 110 juta pendukung penundaan pemilu kepada masyarakat," begitulah keterangan yang disertakan di petisi tersebut.
Baca Juga: ICW Tegaskan IKN Tak Bisa Jadi Alasan Penundaan Pemilu, Desak Luhut Buka Big Data ke Publik
"Mari bersama-sama kita kawal terus perkembangannya agar Kemenko Marves segera membuka data 110 juta pendukung pemilu kepada publik! Dan sebar terus tagar #LuhutBukaData110Juta," imbuhnya.
Dipantau sampai Selasa (5/4/2022), petisi tersebut telah ditandatangani oleh lebih dari 11 ribu warganet.
"Pak Luhut, walaupun data internal, 10RIBU lebih orang udah tandatangani petisi minta supaya dibuka datanya, nih. Gimana dong?" desak @ChangeOrg_ID.
"Jadi pejabat publik lagi ngomongin hajat publik malah punya data sendiri?" kata warganet.
"Pejabat publik, berpendapat soal urusan publik, diranah publik, tapi pake data internal yang gamau disampein ke publik," imbuh warganet lain.
"Stop penundaan pemilu.. 2024 harus ada pemilu dan terlaksana," desak warganet.
Berita Terkait
-
ICW Tegaskan IKN Tak Bisa Jadi Alasan Penundaan Pemilu, Desak Luhut Buka Big Data ke Publik
-
Menyoal Big Data Penundaan Pemilu, ICW Desak Jokowi Tegur Luhut: Bicara Di Luar Kewenangan
-
Datangi Kantor Luhut, ICW Minta Big Data soal Penundaan Pemilu Dibuka ke Publik
-
Pastikan Pertemuan Puan dan Luhut Tak Bahas Penundaan Pemilu 2024, PDIP: Big Data Nggak Perlu Dibahas Sudah Terbantahkan
-
Klaim Big Data Luhut Soal Penundaan Pemilu Terbongkar, Ada Banyak Akun Bodong?
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Kapolri Update Ledakan SMAN 72: 29 Siswa Masih Dirawat, Total Korban 96 Orang
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Uang Rp 1000 Jadai Rp 1, Apa Maksudnya?
-
Jokowi Dukung Gelar Pahlawan, Gibran Puji-puji Jasa Soeharto Bapak Pembangunan
-
Polisi Temukan Serbuk Diduga Bahan Peledak di SMAN 72, Catatan Pelaku Turut Disita
-
Ledakan SMAN 72: Jejak TikTok Terduga Pelaku 8 Jam Sebelum Kejadian Ungkap Hal Mengejutkan!
-
Polisi Dalami Motif Ledakan SMAN 72, Dugaan Bullying hingga Paham Ekstrem Diselidiki
-
Mantan Ketua KPK Antasari Azhar Meninggal Dunia, Pimpinan KPK Melayat
-
Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Adalah Siswa Sendiri, Kapolri Ungkap Kondisinya
-
Kawanan Begal Pembacok Warga Baduy di Jakpus Masih Berkeliaran, Saksi dan CCTV Nihil, Kok Bisa?
-
Kabar Duka, Mantan Ketua KPK Antasari Azhar Meninggal Dunia di Usia 72 Tahun