Suara.com - Mantan perwira TNI, Ruslan Buton bertemu Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, di Rumah Dinas Ketua DPD RI, Jakarta, Minggu (8/5/2022). Dalam pertemuan tersebut Ruslan curhat terkait kondisi bangsa yang dianggapnya semakin terpuruk.
"Kita sangat prihatin dengan kondisi bangsa. Karena di berbagai sektor sudah tidak ada lagi kejujuran, kebenaran, dan keadilan," ucap Ruslan.
Ruslan menilai, Indonesia kekinian seperti tidak terkendali lagi. Elite politik dan para pejabat tidak ada memikirkan kondisi rakyat. Tetapi lebih mengutamakan perut sendiri dan teman-temannya.
"Bagaimana kita lihat, dalam kondisi negara dengan permasalahan kompleks, banyak utang plus pandemi, para penyelenggara negara tetap memainkan kebijakan yang menguntungkan bisnis mereka. Coba saja kita liat soal tambang, bisnis PCR atau antigen, minyak goreng dan lain-lian," tuturnya.
Untuk itu, kata Ruslan, mendatangi LaNyalla untuk menyatakan dukungan terhadap kiprah Ketua DPD RI yang kritis terhadap pengelolaan negara.
"Saya ikuti sepak terjang Pak Ketua DPD RI belakangan ini. Sangat berani dan itu yang dibutuhkan oleh bangsa ini. Bisa menjadi corong penderitaan rakyat," ungkapnya.
Sementara Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, menegaskan dirinya berusaha istiqomah dan amanah menjalankan tugas dan fungsinya sebagai Ketua DPD RI.
"Saya berkali-kali tegaskan, saya bukan oposisi. Saya menjalankan konstitusi karena saat disumpah sebagai anggota DPD RI saya ditugaskan menerima aspirasi dan mengawasi pemerintah. DPD RI adalah sebagai speaker agar pemerintah menjalankan fungsinya dengan baik," kata LaNyalla.
Ruslan Buton hadir bersama Prof Hafid Abbas (mantan Komnas HAM), aktivis dan pengamat politik Anton Permana dan advokat Al Katiri.
Sedangkan LaNyalla didampingi Staf Khusus Ketua DPD RI Sefdin Syaifudin.
Berita Terkait
-
Masinton PDIP Sebut Korupsi Migor Terindikasi Untuk Biaya Tunda Pemilu, LaNyalla: Aparat Hukum Harus Tindaklanjuti
-
Pedas! La Nyalla Sebut Kasus Ekspor Minyak Goreng Bukti Kerakusan Oligarki
-
Geger Korban Begal Jadi Tersangka, LaNyalla: Polisi Lebih Cermat, Warga Harus Berani Dari Penyamun
-
Profil Ruslan Buton, Mantan Perwira TNI Ikut Demo 11 April
-
Pemerintah Bakal Kasih BLT Minyak Goreng, LaNyalla: Oligarki Sawit Menang Hattrick!
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru
-
Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
-
Geledah Kantor dan Rumah Dinas Bupati Lampung, KPK Sita Uang Ratusan Juta Rupiah