Suara.com - Finlandia diperkirakan akan segera mengumumkan niatnya untuk bergabung dengan NATO. Swedia juga kemungkinan akan melakukan hal serupa, kata para diplomat. Keinginan itu muncul setelah Rusia menginvasi Ukraina.
Sekutu Aliansi Pertahanan Negara Atlantik Utara (NATO) mengharapkan Finlandia dan Swedia akan diberikan keanggotaan tanpa penundaan, lima diplomat dan pejabat mengatakan kepada Reuters.
Jika itu terwujud, selama satu tahun ratifikasi keanggotaan mereka, sekut akan meningkatkan kehadiran pasukan di wilayah Nordik, mengadakan lebih banyak latihan militer dan patroli angkatan laut di Laut Baltik, dan mungkin merotasi pasukan Amerika Serikat dan Inggris melalui Finlandia dan Swedia.
Namun, Finlandia dan Swedia tidak akan mendapat manfaat dari klausul pertahanan kolektif NATO sampai parlemen dari 30 negara anggota telah meratifikasi keputusan tersebut.
Sebelumnya, Norwegia, Denmark, dan tiga negara Baltik sudah menjadi anggota NATO, dan dengan masuknya Finlandia dan Swedia kemungkinan akan memicu kemarahan Rusia, yang mengatakan bahwa perluasan NATO merupakan ancaman langsung terhadap keamanan Rusia.
Keinginan Finlandia bergabung dengan NATO Helsinki, yang berbagi perbatasan 1.300 km dan masa lalu yang sulit dengan Moskow, secara bertahap meningkatkan kerja samanya dengan NATO sejak pencaplokan Krimea pada 2014.
"Pesan saya jelas: Finlandia akan memastikan keamanannya. Itu tidak merugikan siapa pun," kata Presiden Sauli Niinisto pada pekan lalu setelah bertemu dengan komite pertahanan parlemen.
Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Finlandia Ilta-Sanomat pada April lalu, dia berkata: "Jika itu terjadi seperti yang terlihat bahwa Finlandia dan Swedia akan bergabung (NATO), maka itu akan menciptakan kawasan Utara baru bagi kita, yang bertanggung jawab, stabil, dan kuat,” kata Niinisto.
Dukungan publik Finlandia untuk bergabung dengan NATO telah meningkat selama beberapa bulan terakhir, dengan jajak pendapat terbaru yang dilakukan penyiar publik YLE menunjukkan 76% orang Finlandia mendukung dan hanya 12% menentang.
Baca Juga: Menlu Swedia: Finlandia Hampir Pasti Ajukan Keanggotaan NATO
Rusia telah berulang kali memperingatkan Finlandia dan Swedia agar tidak bergabung dengan NATO, dan mengancam "konsekuensi militer dan politik yang serius."
Ketika ditanya pada hari Rabu (11/05), apakah Finlandia akan memprovokasi Rusia dengan bergabung dengan NATO?
Niinisto mengatakan bahwa Presiden Vladimir Putin yang harus disalahkan.
"Tanggapan saya adalah Anda yang menyebabkan ini. Lihat cermin," kata Niinisto.
Menanti keputusan Swedia Partai Sosial Demokrat diperkirakan akan memutuskan bergabung atau tidaknya Swedia pada hari Minggu (15/05).
Partai terbesar dan paling berkuasa di Swedia selama 100 tahun terakhir itu menggelar tiga pertemuan pada pekan ini guna mendiskusikan keanggotaan NATO.
Parlemen Swedia juga akan meninjau lebih jauh kebijakan keamanan nasional berdasarkan laporan lembaga negara yang dijadwalkan pada 13 Mei 2022.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengunjungi Swedia dan Finlandia pada hari Rabu (11/05) dan mengatakan dia telah menyetujui kesepakatan baru dengan kedua negara untuk meningkatkan keamanan Eropa, menjanjikan dukungan untuk angkatan bersenjata mereka jika mereka diserang. ha/yf (Reuters)
Berita Terkait
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Hasil Survei Sebut Gen Z Lebih Percaya Bank Digital, Ini Alasannya!
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO