Suara.com - Ustaz Abdul Somad (UAS) belakangan menjadi perhatian publik lantaran ditolak masuk ke Singapura padaSenin (16/5/2022).
Berbagai tokoh memberikan tanggapan hingga dukungan pada UAS, termasuk Gubernur Riau, Syamsuar.
Syamsuar menyebut bahwa ia turut prihatin atas penolakan UAS di Singapura.
Tanggapan Syamsuar nyatanya malah disentil oleh UAS sendiri.
UAS menapilkan perbedaan yang kontras mengenai tanggapan Syamsuar pada permasalah UAS dari sebelum dan sesudah Pilkada.
UAS Sentil Gubernur di Instagram
Pada akun Instagram miliknya, UAS mengunggah tangkapan layar dua pemberitaan tentang Gubernur Riau yang terkait dengannya.
Pada salah satu foto, UAS menampakkan artikel tentang Syamsuar yang tak mau ikut campur soal UAS. Artikel tersebut terkait tanggapan Syamsuar soal kasus UAS tentang Salib pada tahun 2019.
Pada foto tersebut, UAS membubuhkan keterangan "Sesudah jadi gubernur".
Baca Juga: Ditolak Sang Ibu saat Minta Bantuan Biaya SPP, SIkap Laki-laki Ini Tuai Simpati
Sementara pada foto lainnya adalah tanggapan Syamsuar terkait isu deportasi UAS yang mengaku merasa prihatin.
Foto tersebut ditulisi keterangan "Menjelang 2024".
Lebih jauh, UAS juga menyebut bahwa sikap Syamsuar yang berbeda tersebut terjadi sebelum dan setelah Pilkada.
"Before after Pilkada," tulis UAS di caption.
Sentilan UAS tersebut sontak mendapatkan berbagai respons dari warganet.
"Keras," tulis Felix Siauw di kolom komentar.
"Makin kelihatan ustaz mana yang pansos ke ustaz, tetap istiqomah semangat," tambah warganet.
"Takut kehilangan jabatan," tulis warganet di kolom komentar.
"Itulah pejabat enggak barokah," timpal lainnya.
Terkait larangan masuk UAS di Singapura, Pihak Kementrian Dalam Negeri Singapura (MHA) memberikan rilis pres yang menjelaskan latar belakang penolakannya.
Salah satu alasan yang dipaparkan menyoal tentang ceramah UAS soal salib yang dinilai memuat ajaran ekstrimis, bertolak belakang dengan nilai multireligius masyarakat Singapura.
"Ia (UAS) juga pernah merendahkan agama lain, salah satunya adalah umat Kristiani dengan ceramahnya yang menyebut salib Kristiani sebagai tempat bersemayamnya 'jin kafir'," tulis rilis pernyataan MHA tersebut pada Selasa (17/5/2022).
Berita Terkait
-
Pria Tunjukkan Rumah dengan Pintu Seng Berkarat, Dalamnya Bak Hotel Mewah, Netizen: Ternyata Aku yang Harus Dikasihani
-
Detik-detik Mobil Ekspedisi Kena Palak Rp 200 Ribu di Jalan Bandung-Garut, Publik: Jabar dengan Segudang Ormasnya
-
Disuruh Bawa Pianika, Mahasiswa PGSD Ini Malah Bawa Piano Mainan Milik Ponakan
-
Viral! Gegara Sibuk Berfoto, Wisatawan Nyaris Terseret Ombak di Pantai Jungwok
-
Kakak Minta Adiknya untuk Poligami karena Ipar Tak Kunjung Hamil, Berujung Diamuk sampai Dikunjungi Pak RT
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO