Suara.com - Arus penumpang di Stasiun Manggarai semakin membaik terkait adanya perubahan rute KRL. Hal itu diungkapkan oleh VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba.
Ia mengatakan arus penumpang semakin membaik, pada Senin (30/5) atau hari ke-3 pelaksanaan Switch Over 5 di Stasiun Manggarai.
"Flow pengguna semakin baik, petugas siap melayani pengguna. Mengawali pekan ini Senin (30/5) kondisi Stasiun Manggarai ramai lancar didominasi pengguna harian," kata Anne dalam keterangannya di Jakarta, Senin (30/5/2022).
Menurut keterangannya, volume pengguna KRL di seluruh stasiun hingga pukul 10.00 WIB sebanyak 211.301 orang.
Pada hari ketiga perubahan pola operasi KRL atau SO 5 di Stasiun Manggarai ini menurutnya kelambatan perjalanan KRL dapat diperkecil hingga sekitar 3 menit untuk KRL Lintas Bogor dari yang sebelumnya 7-10 menit.
Kemudian antara 3 sampai 4,5 menit untuk KRL Lintas Cikarang dari yang sebelumnya 12-15 menit.
"Ini didukung juga dengan dicabutnya pembatasan kecepatan yang masuk/keluar jalur 1 dan 2 serta jalur 6 dan 7," ujarnya.
Lebih lanjut Anne mengatakan, perjalanan KRL Feeder yang melayani relasi Manggarai-Angke/Kampung Bandan tersedia di jalur 6 efektif mengurai kepadatan di Stasiun Manggarai saat jam sibuk pagi pukul 06.30-09.00 WIB, khususnya pengguna dari arah Bogor menuju Sudirman, Tanah Abang hingga Kampung Bandan.
Di jalur 7 khusus digunakan KRL Lintas Cikarang menuju Angke/Kampung Bandan dan di jalur 9 melayani KRL Lintas Cikarang menuju Jatinegara/Bekasi/Cikarang yang khusus dioperasikan saat jam sibuk pagi pukul 06.00-09.00 WIB dan jam sibuk sore pukul 15.00-20.00 WIB.
Adapun perjalanan KRL Feeder adalah sebagai berikut :
Jam sibuk pagi
- Relasi Manggarai-Angke/Kampung Bandan pukul 06.27, 07.33, 08.04, 08.30, 09.33 WIB.
- Relasi Kampung Bandan/Angke-Manggarai pukul 07.19, 08.51, 08.09, 09.27, 10.25 WIB.
Jam sibuk sore
- Relasi Manggarai-Angke/Kampung Bandan pukul 14.31, 16.19, 17.42, 19.02 WIB.
- Relasi Kampung Bandan/Angke-Manggarai pukul 15.28, 17.03, 18.24, 19.46 WIB.
KAI Commuter mencatat pada Minggu (29/5) kemarin, sebanyak 120 ribu pengguna transit di Stasiun Manggarai.
"Diperkirakan pada hari kerja ini akan ada 150 ribu pengguna yang transit. Untuk mengantisipasi kepadatan di stasiun, sebanyak 500 petugas dari KAI Group siap melayani pengguna secara bergantian," katanya.
Untuk terhindar dari potensi kepadatan di Stasiun Manggarai, Ia mengimbau pengguna dari Stasiun Tanah Abang/Duri tujuan Jakarta Kota dapat memanfaatkan KRL tujuan Jatinegara/Bekasi/Cikarang dengan transit di Stasiun Kampung Bandan untuk selanjutnya menuju Jakarta Kota.
Sementara itu bagi pengguna dari Tanah Abang/Duri tujuan Bekasi/Cikarang dapat langsung naik KRL tujuan Bekasi/Cikarang tanpa harus transit di Manggarai.
Begitu pula pengguna dari Jakarta Kota tujuan Bekasi/Cikarang dapat memanfaatkan KRL Lin Tanjung Priok untuk transit di Kampung Bandan dan melanjutkan perjalanan menuju Bekasi/Cikarang sehingga tidak perlu transit di Manggarai.
KAI Commuter memohon maaf atas ketidaknyamanannya dalam menggunakan fasilitas di stasiun maupun di KRL.
KAI Commuter juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pengguna yang mau beradaptasi atas perubahan pola operasional KRL ini.
"Tak henti-hentinya KAI Commuter terus mengimbau seluruh pengguna untuk merencanakan perjalanannya dengan mengakses aplikasi KRL Access, sosial media @commuterline agar terhindar dari kepadatan," katanya. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Penumpang Kebingungan Imbas Perubahan Rute KRL di Stasiun Manggarai: Sudah Hampir 4 Kali Nanya Petugas
-
Serba-serbi Perubahan Rute KRL di Stasiun Manggarai, Penumpang Kebingungan hingga Salah Naik Kereta
-
Perubahan Rute KRL saat Jam Pulang Kantor Masih Padat, Penumpang Desak-desakan Antre di Stasiun Manggarai
-
Waktu Tempuh Jadi Lebih Lama, KAI: Demi Keselamatan dan Kenyamanan
-
Penumpang KA Pangrango Bisa Naik dari Stasiun Bogor, Berangkat Pagi Hingga Sore
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Wahyudin Moridu Ternyata Mabuk saat Ucap 'Mau Rampok Uang Negara', BK DPRD Gorontalo: Langgar Etik!
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!