Suara.com - Kabar hilangnya jurnalis Inggris Dom Phillips dan pakar adat Brazil Bruno Pereira di hutan Amazon telah menjadi sorotan dunia. Terbaru, kepolisian setempat telah menemukan beberapa jasad manusia dalam proses pencarian.
Penyidik mengatakan, penemuan jenazah tersebut terjadi setelah seorang tersangka mengaku membunuh mereka di hutan hujan Amazon.
"Tersangka, seorang nelayan yang bentrok dengan Pereira karena usahanya untuk memerangi penangkapan ikan secara ilegal di wilayah adat, membawa polisi ke sebuah situs pemakaman terpencil di mana jenazahnya ditemukan," kata detektif Eduardo Fontes dalam konferensi pers.
Berita itu memberi petunjuk untuk sebuah kasus yang telah menimbulkan kekhawatiran global. Terlebih, kasus itu juga telah menganggu reputasi Presiden Jair Bolsonaro pada pertemuan puncak regional dan menimbulkan kekhawatiran di Parlemen Inggris.
Phillips, sang jurnalis Inggris yang hilang merupakan seorang reporter lepas yang menulis untuk Guardian dan Washington Post.
Ia melakukan perjalanan ke hutan Amazon untuk melakukan penelitian buku tentang perjalanan. Phillips ditemani dengan Pereira, mantan kepala suku yang terisolasi dan sebelumnya menghubungi Funai, agen urusan adat federal.
Mereka berada di daerah hutan terpencil di dekat perbatasan dengan Kolombia dan Peru yang disebut Lembah Javari. Wilayah itu merupakan rumah bagi masyarakat adat yang belum tersentuh dan menjadi terbesar di dunia.
Namun, wilayah itu telah diserbu oleh para nelayan, pemburu, penebang, dan penambang ilegal. Polisi bahkan menyebutnya sebagai jalur utama perdagangan narkoba.
Polisi sebelumnya telah mengidentifikasi tersangka utama sebagai seorang nelayan Amarildo da Costa, yang dikenal sebagai "Pelado," yang ditangkap pekan lalu atas tuduhan pemilikan senjata.
Baca Juga: Polisi Gagal Tangkap Paksa, Nikita Mirzani Tranding Topik: Lebih Sakti Dari Pawang Hujan Nih
Saudaranya Oseney da Costa, 41, atau "Dos Santos," ditahan pada Selasa malam. Pengacara yang mewakili da Costa bersaudara tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar.
Sementara keluarga tersangka sebelumnya telah membantah bahwa mereka memiliki peran dalam penghilangan pria tersebut.
Detektif Fontes mengatakan, "tersangka pertama" telah mengaku dan membawa polisi ke jasad korban. Namun tersangka lain yang ditahan justru membantah peran apapun, meskipun ada bukti yang memberatkan.
Kini polisi sedang menyelidiki keterlibatan orang ketiga dan penangkapan lebih lanjut dimungkinkan.
Tersangka dan saudaranya terlihat bertemu di sungai di Itacoai, hanya beberapa saat setelah Phillips dan Pereira lewat kawasan itu pada 5 Juni, menuju kota tepi sungai Atalaia do Norte.
Laporan itu diungkapkan seorang saksi kepada polisi federal dalam sebuah laporan yang ditinjau oleh Reuters. Dalam laporan, saksi mendengar Pereira mengatakan dia telah menerima ancaman dari Amarildo da Costa.
Pereira, seorang mantan pejabat badan urusan adat Funai, berperan penting dalam menghentikan penambangan emas ilegal, penangkapan ikan dan perburuan di sepanjang sungai yang dihuni oleh suku-suku asli Lembah Javari. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Polisi Gagal Tangkap Paksa, Nikita Mirzani Tranding Topik: Lebih Sakti Dari Pawang Hujan Nih
-
Tak Ada Sanksi, 4 Fakta Polisi Larang Pengendara Motor Pakai Sandal Jepit
-
Rumahnya Digeruduk Polisi Dini Hari, Nikita Mirzani Minta Deddy Corbuzier Tanggung Jawab
-
Babe Cabita Apresiasi Polisi Gercep Olah TKP Kasus Curanmor, Nitizen: Coba Orang Biasa yang Melapor
-
Nikita Mirzani Beberkan Kelakuan Dito Mahendra: Sudah Seperti Mafia
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO