Suara.com - Seorang perempuan asal Papua viral sebagai salah satu orang yang masuk dalam proyek Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).
Perempuan tersebut bernama Rita, perempuan asal Indonesia yang bertempat tinggal di Australia.
Dia terpilih oleh Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam sebuah kampanye tentang refugee atau pengungsi.
Videonya bersama dua orang lainnya sudah ditonton jutaan kali di TikTok resmi Badan Perlindungan Pengungsi atau United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) Australia.
Viral di Tiktok
Video berjudul The Relucant Shanty tersebut viral di Tiktok.
Ada tiga orang yang ada di video klip tersebut, yakni Mandela, Rita, dan Haifa. Rita berasal dari Papua yang tinggal di Australia.
Ketiganya terlihat berjuang di perairan di mana Rita dan Mandela mengambang.
"Video tersebut menggambarkan seseorang yang terdampar namun masih memiliki harapan meskipun di antara hidup dan mati," tulis akun Instagtram @berita_gosip yang mengunggah kembali video tersebut.
Baca Juga: Viral Warga Ramai-ramai Kejar hingga Amuk Pengendara Mobil di Medan
Menurut akun Resmi UNHCR Australia, video tersebut didasarkan pada pengalaman para pengungsi yang memulai perjalanan bahaya melalui laut.
Klip tersebut bertujuan untuk mengingatkan tentang jutaan orang di seluruh dunia yang kehilangan rumah karena konflik, persekusi, dan menjadi pejuang di laut lepas.
Video tersebut sontak mengundang berbagai respons dari warganet.
"Keren kak Rita," komentar warganet.
"Ayok ramaikan," imbuh warganet di kolom komentar.
"Video ini menjadi pesan yang sangat kuat," tambah lainnya.
"Begitu banyak orang yang hidup dengan aman, tidak dapat membayangkan pilihan yang harus dibuat para pengungsi," timpal warganet lain.
Video kampanye tersebut bisa ditonton di akun Tiktok remsi UNHCR Australia di sini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO