Suara.com - Warga diminta tetap waspada pasca gempa Lumajang 5,4 skala richter. Gempa bumi terjadi, Sabtu (9/7) pukul 03.17 WIB.
Menurut hasil monitoring Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempabumi itu berpusat di 9.64 LS-112.91 BT pada kedalaman 10 kilometer.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang kepada Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa sebagian besar masyarakat di Kabupaten Lumajang sontak terbangun dan berhamburan ke luar rumah saat guncangan gempabumi yang berlangsung selama 2-3 detik itu.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan kurang dari tiga jam setelah gempabumi M 5.4 itu, BMKG mengeluarkan informasi gempabumi lagi pada pukul 05.50 WIB.
Untuk kali kedua ini, gempabumi tercatat berkekuatan M 5.0 dan berpusat di 9.57 LS-113.93 pada kedalaman 10 kilometer. Tidak ada guncangan yang dirasakan oleh masyarakat untuk gempabumi susulan tersebut.
Pada pukul 09.53 WIB, seismograf BMKG kembali merekam adanya getaran gempabumi. Kali ketiga ini, gempabumi berkekuatan M 5.3 dan terdeteksi di titik 9.61 LS-112.91 BT pada kedalaman 42 kilometer.
"Menurut BPBD Kabupaten Lumajang, getaran gempabumi yang ketiga sempat dirasakan selama 1-2 detik, namun tidak menimbulkan kepanikan warga," kata Abdul Muhari dalam siaran persnya Minggu hari ini.
Hasil analisis sementara oleh BMKG, tiga rentetan kejadian gempabumi itu adalah jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau thurst fault.
Baca Juga: Gempa Terkini, BMKG Catat 60 Kali Gempa Susulan di Selatan Jawa Timur
Berdasarkan catatan BMKG per pukul 11.00 WIB, sudah ada 54 kali aktivitas gempabumi susulan atau aftershock dengan magnitudo terbesar yakni M 5.0.
Dari keseluruhan kejadian fenomena gempabumi itu, BMKG memastikan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami.
Hasil monitoring di lapangan oleh BPBD Kabupaten Lumajang dan BPBD Kabupaten Malang, yang menjadi teritori wilayah terdampak guncangan gempabumi menyatakan tidak ada kerusakan yang ditimbulkan. Laporan mengenai korban jiwa juga nihil.
Berdasarkan indeks kajian risiko gempabumi dari InaRisk BNPB, wilayah selatan Pulau Jawa memiliki tingkat risiko sedang hingga tinggi.
Wilayah selatan Pulau Jawa juga telah diketahui dilalui lempeng Indo-Australia yang membentang dari ujung Pulau Sumatera bagian barat hingga perairan Maluku Tenggara, sebelum akhirnya bertemu dengan lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik.
Melihat dari kajian risiko tersebut, BNPB meminta agar pemangku kebijakan, masyarakat dan seluruh komponen di tiap-tiap daerah selalu meningkatkan kesiapsiagaan, kewaspadaan dan melakukan mitigasi bencana gempabumi serta tsunami, sehingga dampak dari kerusakan maupun korban jiwa dapat diminimalisir.
Di samping itu, BNPB berharap agar Desa Tangguh Bencana (Destana) Gempabumi dan Tsunami yang telah dibentuk sejak 2019 lalu di sepanjang pesisir selatan Pulau Jawa dapat terus menjadi pelopor ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana.
Sebagai informasi, fenomena gempabumi memang tidak membunuh, namun beberapa peristiwa jatuhnya korban jiwa adalah dikarenakan terdampak reruntuhan bangunan saat terjadi guncangan gempabumi yang kuat.
Untuk itu penguatan struktur bangunan terutama tiang rumah dan struktur atap perlu dilakukan secara bertahap, baik secara mandiri maupun didukung oleh dana desa.
Tag
Berita Terkait
-
Waspada! 2 Ruas Jalan di Jakarta Barat Terendam: Ketinggian Air Capai...
-
Kebakaran Hebat di Taman Sari Hanguskan Permukiman Padat, Kerugian Tembus Rp28 Miliar
-
28 September: Palu Bangkit dari Luka, Gelar Doa Lintas Agama untuk Korban Gempa
-
Gempa 5,7 Magnitudo Guncang Banyuwangi, 7 Bangunan Rusak
-
Terdampak Kekeringan, Warga Situbondo Kesulitan Air Bersih
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
-
Ngeri Tapi Nagih! Ini Lho Alasan Psikologis Kenapa Kita Doyan Banget Nonton Film Horor
-
Daftar 46 Taipan yang Disebut Borong Patriot Bond Danantara, Mulai Salim, Boy Thohir hingga Aguan
Terkini
-
Eks Pegawai KPK Ungkap Kisah Pilu Ibu Muda Ditahan Kasus Demo Agustus: Terpaksa Putus ASI ke Bayi!
-
Alarm untuk Roy Suryo? Denny Darko Ramal Polemik Ijazah Jokowi Berakhir Bui: Mereka Akan Lupa Diri
-
Kabar Buruk! ICW Sebut Selama 2024; Kerugian Negara Tembus Rekor Rp279 T, Kinerja Aparat Anjlok
-
HUT TNI 5 Oktober: Ini Daftar Lengkap Senjata Canggih Pesanan Prabowo yang Tiba 2026
-
Tak Lagi Jadi Menteri, Berapa Uang Pensiun yang Diterima Sri Mulyani Setiap Bulan?
-
Vonis Pertama Kasus Rantis Maut: Aipda Rohyani Divonis 20 Hari dan Wajib Minta Maaf
-
Pemprov Jakarta Siagakan 1.200 Pompa Hadapi Ancaman Hujan Ekstrem Dua Hari ke Depan
-
Menkeu Purbaya Tolak Duduk di Kursi Utama Saat Sidak Rapat Direksi BNI: Bukan Pencitraan Kan Pak?
-
Pulangkan Mercy Habibie ke Anaknya, KPK Sita Rp1,3 Miliar Uang DP Ridwan Kamil
-
Komisi XIII DPR Minta Negara Lindungi 11 Warga Adat Maba Sangaji dari Dugaan Kriminalisasi Tambang