Suara.com - Bentrokan antarwarga pecah di Kota Tual, Provinsi Maluku pada Sabtu (16/7/2022) dini hari. Akibat bentrokan tersebut, Wakapolres Tual Kompol Syahirul Awab terluka. Selain itu, satu anak buahnya terkena panah yang menancap di kening kanan, dan satu anggota lainnya terluka kena lemparan batu.
Ketiganya terluka saat akan membubarkan konsentrasi massa yang terlibat bentrokan tersebut,
Berdasarkan informasi yang dihimpun, warga saling serang menggunakan parang, batu dan panah. Kelompok warga yang bentrok tersebut melibatkan dua kelompok pemuda, yakni Warga Kompleks Wearhir dan Kiom, keduanya berada di Kecamatan Dullah Selatan, Kota Tual.
Dari kronologis yang ada, peristiwa tersebut diketahui terjadi sejak pukul 00.25 WIT. Namun, penyebab baku hantam antarkelompok pemuda tersebut belum diketahui. Namun tak lama berselang, aparat kepolisian dari Polres Tual mendatangi lokasi bentrok.
Aparat kemudian mengurai konsentrasi massa dari kedua kelompok bertikai. Tapi tiba-tiba sekira pukul 01.25 WIT, Anggota Samapta Polres Tual Bripda Ilham Akbar terkena panah pada kening bagian kanan.
Kapolres Tual AKBP Prayudha Widiatmoko dan Wakapolres Kompol Syahirul Awab ikut membubarkan konsentrasi massa.
Saat mencoba membubarkan massa dari kompleks Wearhir, Wakapolres tiba-tiba terkena panah yang menancap di paha sebelah kanan.
“Wakapolres mengalami luka panah pada paha kanan. Beliau diduga terkena panah dari oknum pemuda dari kompleks Wearhir sekitar pukul 03.00 WIT,” kata sumber yang enggan menggunakan identitasnya seperti dikutip Terasmaluku.com-jaringan Suara.com.
Sementara itu, Bripda Irvan Ahmad Ramadan juga mengalami luka sobek di bibir bagian atas. Ia terkena lemparan batu saat mencoba membubarkan kedua kelompok bertikai.
Baca Juga: Bentrok Ormas di Binjai, Polisi: Kedua Kubu Saling Lapor
“Saat terluka, pak Waka dan dua anggota lainnya kemudian dibawa ke Rumah Sakit Maren Tual untuk dilakukan perawatan medis,” ungkapnya.
Kepolisian Daerah (Polda) Maluku menjelaskan kronologis bentrokan di perempatan Wearhir Jalan Dr J Leimena, Kelurahan Ketsoblak, Kecamatan Dullah Selatan, Kota Tual, Sabtu (16/7/2022) sekira pukul 00.25 WIT.
Plh Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol Denny Abrahams mengungkapkan, peristiwa tersebut bermula pada sekitar pukul 11.35 WIT.
Pemuda Mabuk
Saat itu, dua pemuda SKB Un saling berboncengan menggunakan sepeda motor diduga sudah dalam keadaan mabuk usai mengonsumsi minuman keras.
Saat melintas menggunakan motor, kedua pemuda itu melempar dua botol bir serta melepaskan panah-panah wair (sajam) ke arah kompleks Wearhir atas.
Tak terima dengan tindakan tersebut, kelompok pemuda Wearhir keluar dari rumah masing-masing membawa batu dan sajam (panah-panah Wair dan Busur) sekira pukul 00.25 WIT. Mereka melakukan aksi balasan ke arah kompleks SKB Un Tual.
“Sekitar pukul 00.30 WIT terjadi kosentrasi massa dari kedua kelompok pemuda. Aksi saling serang menggunakan batu dan sajam kemudian terjadi,” kata Denny dalam siaran persnya.
Berselang lima menit, personil gabungan dari Polres Tual mendatangi lokasi dan terpaksa melepas tembakan gas air mata untuk membubarkan kedua massa bentrok.
Tak lama berselang, Kapolres Tual AKBP Prayudha Widiatmoko dan Wakapolres Tual tiba di lokasi untuk membubarkan massa. Meski sempat reda, aksi saling serang antara kedua kelompok pemuda tersebut kembali sekira pukul 03.00 WIT.
“Pada pukul 03.45 massa kedua belah pihak sudah dapat diminta untuk mundur setelah bernegosiasi dengan Kapolres Tual,” katanya.
Kombes Denny mengungkapkan, selain dari anggotanya ada korban dari masyarakat yang mengalami luka-luka.
“Korban terluka dari anggota polisi yakni Wakapolres Tual, Kompol Syahrul Awab, dan Bripda Ilham Akbar. Sementara dari warga yaitu Ihak Refra dan Kristial Yalnohubun. Mereka telah mendapat perawatan secara medis,” sebutnya.
Saat ini situasi di lokasi bentrok aman dan kondusif. Pihak kepolisian kini sedang melakukan upaya penggalangan dari kedua belah pihak.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO