Suara.com - Pengadilan Negeri Jakarta Selatan melanjutkan kembali sidang dengan perkara pembunuhan Brigadir Yosua pada Selasa, (1/11/2022).
Agenda sidang menghadirkan saksi-saksi dari keluarga korban untuk terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Seperti Kamaruddin Simanjuntak, Reza Rizky HUtabarat, Vera Simanjuntak, Samuel Hutabarat, Ibu Yosua, Rosti Simanjuntak dan para bibi dari Yosua.
Jaksa menanyakan kapan surat kuasa keluarga Yosua diberikan kepada pengacara Kamarudin Simanjuntak.
Surat kuasa ini melaporkan dugaan pembunuhan berencana yang menimpa korban pada Bareskrim Polri.
"Waktu itu kami mencurigai adanya pembunuhan berencana," kata Samuel Hutabarat di persidangan dikutip dari Kanal Youtube KOMPAS TV.
Setelah terbitnya surat kuasa pada (13/06/2022), keluarga menyerahkan sepenuhnya kepada Kamarudin Simanjuntak.
Informasi mengenai perkembangan awal kasus kematian sang anak, Samuel Hutabarat mendapat nama-nama yang jadi terlapor dari Kamarudin. Namun dia tidak mengingat semuanya. Samuel kemudian menyebut nama Ferdy Sambo di persidangan.
"Yang dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh Pak Kamaruddin menyebutkan nama Pak Ferdy Sambo,"kata Samuel.
Baca Juga: Tangis dan Murka Ibu Brigadir J kepada Ferdy Sambo yang Pernah Dianggapnya Wali Tuhan untuk Anaknya
Pada saat Samuel menyebut nama Ferdy Sambo, tatapan mata mantan Kadiv Propam Polri tersebut langsung tajam seperti yang sempat tersorot kamera.
Ketika menghadiri sidang lanjutan atas kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J, Ferdy Sambo tampak mengenakan busana yang berbeda dengan sidang-sidang sebelumnya.
Samuel menambahkan, berdasarkan hasil pengembangan tim penyidik Mabes Polri diperoleh terlapor tambahan yang ternyata menyeret nama Putri Candrawathi.
"Ada terlapor tambahan yaitu bu Putri," tutur dia.
Pada momen tersebut, Putri Candrawathi justru memberikan respon yang berbeda dari Sambo. Putri tampak tidak memperhatikan jalannya sidang. Tatapan dia menunduk sambil mencoret-coret buku yang ada di depannya.
Ayah Yosua Minta Ferdy Sambo Buka Masker
Tag
Berita Terkait
-
Sidang Perdana Praperadilan Nadiem Makarim Digelar, Orang Tua Turut Hadir
-
Sidang Praperadilan: Nadiem Makarim Masih Dibantarkan, Orang Tua Setia Hadir di Ruang Sidang
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut
-
Mantan Saksi Ahli Kasus Ferdy Sambo Untungkan Nikita Mirzani, Sebut Tak Ada Pemerasan
-
Jenderal 'Pemecat Sambo' Jadi Penasihat Prabowo: Misi Bersih-Bersih Polri Dimulai?
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
Terkini
-
Pastikan Serapan Anggaran MBG Membaik, Luhut: Menkeu Tak Perlu Ambil Anggaran yang Tak Terserap
-
Ngeri! Jakarta Masuk 5 Besar Kota dengan Udara Terburuk di Dunia
-
Buka Suara soal Kasus Puluhan Siswa SD Keracunan MBG di Jaktim, DKPKP DKI Bilang Begini
-
Cuaca Hari Ini: Waspada Badai, Sebagian Besar Wilayah Indonesia Diprediksi Hujan
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 4 Oktober 2025: Waspada Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi
-
Terkuak! Kasus Keracunan Siswa di Jakarta Akibat Dapur MBG Tak Jalani SOP BGN
-
Prabowo Blusukan ke Monas, Cek Persiapan HUT ke-80 TNI
-
Gedung Ponpes Al-Khoziny Ambruk Tewaskan 13 Orang, FKBI Desak Investigasi dan Soroti Kelalaian Fatal
-
Prakiraan Cuaca 4 Oktober 2025 di Berbagai Kota Wisata dari Bogor, Bali hingga Yogyakarta
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu