Suara.com - Besok Kamis 10 November 2022 adalah hari penting, hari besar bagi bangsa Indonesia. Apakah kalian tahu 10 November hari apa?
Setiap tahun pada 10 November diperingati Hari Pahlawan Nasional yang telah ditetapkan pemerintah. Penetapan itu sebagai bentuk cara menghargai para pejuang dan pahlawan yang gugur dalam pertempuran besar di Surabaya tahun 1945.
Tanggal 10 November 1945, kota Surabaya hancur lebur. Ribuan jiwa melayang akibat pertempuran besar melawan pasukan sekutu.
Padahal, bangsa ini baru saja bersorak karena telah mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia. Rakyat harus kembali berjuang di medan perang lantaran pasukan sekutu termasuk Inggris dan Belanda ingin menduduki lagi Indonesia.
Bagaimana sejarah Pertempuran Surabaya ini? Simak penjelasan singkatnya berikut.
1 September 1945, pemerintah menyerukan agar bendera merah putih dikibarkan di seluruh wilayah Indonesia. Seruan ini diikuti oleh semua rakyat.
Namun di Surabaya, bendera Belanda masih berkibar. Tepatnya di Hotel Yamato tanggal 19 September 1945.
Dikutip dari Sejarah Nasional Indonesia VI (1984) karya Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto, para pemuda dan pejuang di Surabaya lantas memanjat ke menara Hotel Yamato dengan bantuan tangga.
Baca Juga: Tata Cara Ziarah Kubur ke Makam Pahlawan, Lakukan Pada Tanggal 10 November
Mereka menurunkan bendera Belanda tersebut dan merobek bagian warna birunya. Para pemuda lalu menaikkan kembali bendera tersebut yang menyisakan warna merah dan putih.
Empat hari sebelumnya, 15 September 1945, pasukan sekutu (NICA), tiba di Jakarta. Pasukan yang baru menang Perang Dunia II tersebut lantas memasuki Kota Surabaya pada tanggal 25 Oktober 1945.
Tujuan mereka ke Indonesia adalah untuk melucuti senjata tentara Jepang. Namun bukannya membangun perdamaian setelah terjadi perang dunia, Belanda yang membonceng pasukan sekutu punya niat ingin kembali menduduki Indonesia.
Perang pertama pasca kemerdekaan pun pecah di Surabaya. Pejuang RI dan arek-arek Surabaya melawan Sekutu terjadi pada tanggal 27 Oktober 1945.
Jenderal Mallaby Tewas
Kemudian tanggal 30 Oktober 1945, dinukil dari Sedjarah TNI-Angkatan Darat 1945-1965 (1965), pemimpin pasukan Inggris di Jawa Timur, Brigadir Jenderal Aubertin Mallaby, tewas dalam suatu insiden baku tembak di dekat Jembatan Merah, Surabaya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Remaja Perempuan Usia 15-24 Tahun Paling Rentan Jadi Korban Kekerasan Digital, Kenapa?
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh