Suara.com - Ketua Majelis Syura Partai Ummat, Amien Rais, sedang menjadi sorotan karena menduga kuat ada permainan yang berbuntut menjegal partainya.
Sebagai informasi, Partai Ummat dinyatakan tidak lolos verifikasi faktual. Bahkan Amien sempat mengaku mendapatkan informasi dari A1 bahwa partainya sengaja dicekal untuk maju ke Pemilihan Umum 2024.
Amien pun buka-bukaan mengenai hal ini di program Karni Ilyas Club. Amien mengklaim ada peran kekuasaan dalam sistem politik Indonesia.
"Struktur politik di negeri kita ini, seluruh percabangan politik dari Jakarta sampai ke ujung Papua dan Aceh, itu memang dikendalikan dari pusat kekuasaan. Pusat kekuasaan ini punya tim yang saya kira cukup jitu untuk meneropong kondisi di Indonesia," bebernya.
"Jadi saya memang merasa mengapa dengan saya udah makin tua kok makin ditakuti. Jadi saya dianggap semacam... kalau kata orang Jawa kelilip, (sesuatu) yang ada di mata dan harus dibuang," sambungnya, dikutip dari kanal YouTube Karni Ilyas Club, Sabtu (17/12/2022).
Amien Rais memastikan partainya selalu sesuai konstitusi yang berlaku. "Tapi ada saja yang seolah-olah (menuding saya), 'This man is dangerous'," tegasnya.
Mantan Ketua MPR RI itu meyakini dirinya sudah ditarget oleh kekuasaan karena kritis mengomentari sistem demokrasi di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo.
"Ini kritik saya kepada rezim sekarang ini, memang sejak hari pertama dilantik pada periode pertama, itu saya kira pikirannya sudah bagaimana supaya dipilih lagi," tutur Amien, menyebut pemerintahan Jokowi seolah tak menawarkan prestasi selama berkuasa.
Kecurigaannya bahwa Partai Ummat dicurangi semakin kuat dirasakan Amien ketika dirinya mengingat kembali pernyataan lantang Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengaku siap turun gunung.
Baca Juga: Perjalanan Karier Politik Amien Rais: Dulu Mendirikan PAN, Kini Setia dengan Partai Ummat
"Ingat nggak Pak SBY kan lantang 'Saya akan turun gunung, akan ikut mengawasi proses Pemilu, karena saya punya data yang valid kemarin ada kecurangan'," ujar Amien.
"Itu kalau yang ngomong bukan Pak SBY mungkin (saya tidak percaya), Pak SBY kan orangnya sangat teliti, tidak akan bicara kalau tidak ada (bukti) yang solid. Nah saya kira ini perpanjangan dari yang kemarin lah," tandasnya.
Sebagai pengingat, SBY pernah menjadi buah bibir karena pernyataan kesiapannya turun gunung. Pasalnya SBY mengklaim akan terjadi kecurangan di Pemilu 2024 yang berpotensi membuat Partai Demokrat dijegal.
"Saya mendengar, mengetahui, bahwa ada tanda-tanda Pemilu 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil. Konon akan diatur dalam Pemilihan Presiden nanti yang hanya diinginkan oleh mereka, dua pasangan Capres dan Cawapres saja yang dikehendaki oleh mereka," ungkap SBY kepada para kadernya.
"Informasinya, Demokrat sebagai oposisi jangan harap bisa mengajukan Capres Cawapresnya sendiri, bersama koalisi tentu saja. Jahat bukan? Menginjak-injak hak rakyat bukan?" pungkasnya.
Berita Terkait
-
Perjalanan Karier Politik Amien Rais: Dulu Mendirikan PAN, Kini Setia dengan Partai Ummat
-
Balik Senggol Amien Rais yang Merasa Dizalimi Rezim, Hasto PDIP: Ngapain Ninggalin PAN?
-
Bergadang 3 Hari Buat Gugatan, Denny Indrayana: Partai Ummat Layak Dikabulkan Jadi Peserta Pemilu 2024
-
Momen SBY Murka, Gegara Difitnah Dapat Rumah Mewah dari Negara Seluas 5000 Meter Persegi
-
Resmi Layangkan Gugatan ke Bawaslu, Partai Ummat Boyong Lebih dari 6 Ribu Bukti di Antaranya KTA hingga Video
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Merasa Terlindungi, Barang Pemberian Kapolda Herry Heryawan Bikin Penyandang Tunarungu Ini Terharu
-
Kolaborasi Bareng DPRD DKI, Pramono Resmikan Taman Bugar Jakbar
-
Menteri Hukum Ultimatum PPP: Selesaikan Masalah Internal atau AD/ART Jadi Penentu
-
Satu Bulan Tragedi Affan Kurniawan: Lilin Menyala, Tuntutan Menggema di Benhil!
-
Polemik Relokasi Pedagang Pasar Burung Barito, DPRD DKI Surati Gubernur Pramono Anung
-
Siapa Ketum PPP yang Sah? Pemerintah akan Tentukan Pemenangnya
-
KPAI Minta Polri Terapkan Keadilan Restoratif untuk 13 Anak Tersangka Demonstrasi
-
Program Magang Fresh Graduate Berbayar Dibuka 15 Oktober, Bagaimana Cara Mendaftarnya?
-
DPR RI Kajian Mendalam Putusan MK soal Tapera, Kepesertaan Buruh Kini Sukarela
-
Setelah Kasih Nilai Merah, ICW Tagih Aksi Nyata dari Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum