Suara.com - Ular adalah binatang melata yang kerap dijumpai di sawah, hutan dan terkadang di rumah dengan jenis dan ukuran yang beragam. Ular termasuk jenis hewan yang ditakuti oleh banyak orang karena racun bisa dan lilitannya yang mematikan. Lantas bagaimana hukum membunuh ular menurut Islam?
Keberadaannya yang diwaspadai, membuat ular sering dibunuh karena dikhawatirkan bisa membahayakan nyawa manusia. Namun pengetahuan seputar hukum membunuh ular menurut Islam belum awam diketahui.
Mungkin banyak diantara kita yang menanyakan mengenai hukum membunuh ular. Lantaran merasa ragu karena bagaimanapun juga ular adalah hewan ciptaan Allah SWT. Untuk lebih memahaminya dan juga mendapatkan kesimpulan secara jelas, yuk simak uraian lengkap berikut ini.
Hukum Membunuh Ular Menurut Islam
Ular memang hewan yang sangat ditakuti dan diwaspadai sejak jaman dahulu hingga sekarang. Di jaman Rasulullah SAW, hukum membunuh ular menurut islam sudah diatur. Rasulullah menganjurkan untuk membunuh ular. Hal ini sesuai dengan hadits berikut:
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , ia berkata, “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah kami pernah berdamai dengannya (ular) sejak kami memusuhinya, maka barangsiapa yang membiarkannya lantaran rasa takut, maka ia tidak termasuk golongan kami.“[HR. Abu Daud, Hasan Shahih: Al Misykah (4139)]
Berdasarkan hadist tersebut Rasulullah SAW menjelaskan bahwa ular adalah musuh manusia. Selain itu, salah satu cara hidup sehat Rasulullah yaknk menjauhi hewan-hewan yang berbahaya. Melalui hadits tersebut, dapat diketahui jika pada jaman dahulu keberadaan ular memang sudah dikhawatirkan.
Apalagi jika ular tersebut masuk ke dalam rumah atau berada di jalan ketika kita sedang bepergian. Hal ini tentu akan menimbulkan ketakutan bagi siapa saja yang menemui ular karena bisa saja sewaktu-waktu ia mengancam nyawa. Sehingga Rasulullah SAW mengijinkan untuk membunuh ular dan melarang untuk membiarkannya tetap hidup lantaran karena khawatir atu takut.
Dari hadist ini jelas bahwa hukum membunuh ular menurut Islam adalah halal. Dan bukan termasuk dosa yang tak dapat terampuni. Membunuh ular sangat dianjurkan jika meamang membahayakan nyawa dan dengan niat untuk melindungi diri. Karena jika membiarkannya tetap justru tidak diperbolehkan sebab dikhawatirkan akan membahayakan nyawa orang lain.
Baca Juga: Mantap Muallaf dan Pindah Agama, Gading Marten Mulai Dalami Islam, Cek Faktanya
Dari Ibnu Mas’ûd Radhiyallahu anhu berkata Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bunuhlah semua ular, barangsiapa yang takut pada dendam mereka, maka ia bukan dari golonganku. [H.R. Abu Daud, Shahih, al Misykah (4140).
Rasulullah SAW memerintahkan umat Islam untuk membunuh ular karena ular memang berbahaya dan dapat menimbulkan ketakutan bagi semua orang.
Larangan Membunuh Ular yang Bersarang di Rumah
Sedangkan, khusus ular yang bersarang di rumah, Rasulullah SAW melarang untuk kita langsung membunuhnya. Larangan tersebut termuat di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Kitab Bad'u Al-Khalaq yang artinya:
"Dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan." (QS Al Baqarah: 164). Hadits ini turut termuat dalam Kitab Al-Lu'lu' wal Marjan.
Ibnu Umar RA juga mengatakan bahwa dirinya mendengar Nabi Muhammad SAW berkhotbah di atas mimbar, dan beliau bersabda:
"Bunuhlah ular dan bunuhlah ular yang di punggungnya ada dua garis putih, dan ular pendek. Karena kedua ular itu menghapus (membutakan) pandangan dan menggugurkan kandungan."
Kemudian Abdullah berkata "Ketika aku mengejar ular untuk membunuhnya, lalu Abu Lubabah memanggilku, "Janganlah engkau membunuhnya." Maka aku berkata, "Sesungguhnya Rasulullah SAW telah memerintahkan kamu untuk membunuh ular-ular."
Abu Lubabah berkata lagi, "Sesungguhnya setelah itu beliau melarang terhadap ular yang ada di rumah-rumah, yaitu ular-ular yang menghuni rumah". Di dalam sebuah riwayat disebutkan, "Kemudian Abu Lubabah Abu Zaib bin Al-Khathtab melihat kepadaku."
Dari riwayat tersebut, Syamsul Rizal Hamid mengungkapkan dalam buku Hadis & Sunah Pilihan, kita dianjurkan untuk memberikan kesempatan bagi ular yang bersarang di dalam rumah untuk menetap selama tiga hari jika tidak menngancam keselamatan. Setelah tiga hari, kita dianjurkan mengusirnya. Jika tidak pergi juga, maka ular tersebut baru boleh dibunuh.
Demikian tadi hukum membuhuh ular menurut Islam. Berdasarkan penjelasan di atas, umat Islam boleh membunuh ular jika keberadaannya mengancam keselamatan nyawa bahkan Rasulullah SAW memerintahkannya.
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari
Berita Terkait
-
Bagaimana Syarat dan Cara Daftar Sertifikasi Halal Gratis? Simak Penjelasannya Berikut ini!
-
Viral Masjid Raya Al Jabbar Malah Jadi Tempat Berenang Anak-Anak, Ada Hukumnnya Enggak Di Islam?
-
Penjelasan soal Hukum Membunuh Kucing dalam Islam
-
Hukum Membunuh Kucing dalam Islam: Haram Dilakukan Tanpa Sebab, Kecuali Sudah Meresahkan
-
Hukum Membunuh Semut dalam Islam, Simak Penjelasan Buya Yahya
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Media Belanda Julid ke Eliano Reijnders yang Gabung Persib: Penghangat Bangku Cadangan, Gagal
-
Sudah di Indonesia, Jebolan Ajax Amsterdam Hilang dari Skuad
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
Terkini
-
Rp5.700 Bawa Pulang Kemeja Sutra, KPK Lelang 83 Paket Harta Koruptor, Ada Tanah Rp60 Miliar Juga
-
Papua Tengah Gratiskan Sekolah untuk 24.481 Siswa, Beasiswa Kuliah Juga Disiapkan
-
Ribuan Personel Gabungan Jaga Ketat Demo Ojol di Istana hingga DPR
-
Demo Ojol 179 Pecah Sikap: Mayoritas Driver Tolak Turun ke Jalan, Pilih 'Ngebid' Hindari Politisasi
-
Kilas Balik Hari Palang Merah Indonesia 17 September, Sejarahnya Sejak 1945
-
Pesaing Berat Mahfud MD di Kursi Menko Polkam? Rekam Jejak Mentereng Djamari Chaniago di Militer!
-
Kader PSI Dian Sandi Bela Ustaz Khalid Basalamah di Kasus Kuota Haji: Dia Korban, Bukan Pelaku
-
Tak Hanya Bagi Ojol, Cak Imin Dorong Ada Potong Iuran BPJS-TK Untuk Pelaku UMKM
-
Drama Copot Kepsek Viral, Wali Kota Prabumulih Akhirnya Minta Maaf: Anak Bawa Mobil Itu Hoaks
-
Terpecah! Komunitas URC Jaksel Ogah Ikut Demo Hari Ini: Mereka Bukan Ojol Sejati