"Saya memelankan kendaraan karena terdengar suara," ujar Sugeng.
"Maksud saya memelankan kendaraan, ingin memeriksa karena saya adalah driver dan kendaraan itu tanggung jawab saya. Kalopun ada yang lecet pun saya yang nantinya ganti rugi pada bos. Apalagi saya baru kerja satu minggu," lanjutnya menjelaskan.
Sugeng juga membeberkan kecepatan mobil yang ia gunakan saat itu. Ia mengaku hanya menggunakan kecepatan di bawah 40 atau 30 km/jam. Sebab, kondisi jalanan disebutnya tengah padat dan macet.
"Saya memelankan kendaraan, bukan berhenti, itu saya kecepatan di bawah 40, 30 km/jam karena kondisi ramai dan padat. Macet lah. Nggak mungkin saya kecepatan di atas 50 apalagi 80," terangnya.
Warga Sekitar Mengejar
Dikarenakan memelankan kendaraannya, para warga mengejar mobil yang dibawa Sugeng. Begitu sopir itu turun, mereka langsung marah-marah, menuduhnya sebagai pelaku yang menabrak korban, hingga meminta pertanggungjawabam.
"Saya pelan, jarak sekitar 1 km, di sebelah kiri warga banyak yang mengejar. Karena saya membawa majikan bos dan ada anak kecil, saya kooperatif berhenti memarkirkan mobil. Saya reflek ambil handphone, saya rekam video, saya turun dari mobil," tutur Sugeng.
"Orang tersebut langsung marah-marah dan menuduh saya lah pelakunya. Katanya 'pak itu helmnya hancur, bapak harus tanggung jawab' bla bla bla segala macem lah," sambungnya.
Klarifikasi ke Warga
Tidak terima dengan tuduhan para warga, Sugeng menjelaskan bahwa bukan ia yang menabrak korban. Ia meminta warga memeriksa mobilnya dan membuktikan apakah yang dituduhkan kepadanya itu benar.
"Karena saya menjaga emosi masyarakat yang notabene langsung nge-judge, saya ajak untuk membuktikan, saya terangkan 'pak, bapak bapak semua, ini mobil yang saya kemudikan adalah mobil sedan audi'," ungkap Sugeng.
"Ceper pak rendah banget, kita cek dulu deh apakah betul yang bapak tuduhkan kepada saya, saya menabrak si korban, bapak cek, semua dicek pak," sambungnya mengulangi ucapannya saat itu.
Setelahnya, warga pun meminta maaf kepada Sugeng karena sudah salah paham. Ia pun dipersilahkan melanjutkan perjalanan dan melaju seperti biasa karena memang tidak melakukan penabrakan. Saat itu, ia mengemudi masuk ke tol Padalarang.
"Pengejar ini meminta maaf, 'maaf pak saya salah paham, saya salah kejar mobil, silahkan melanjutkan perjalanan. saya merasa tidak melakukan penabrakan, saya berjalan seperti biasa. dan jarak dari lokasi tkp itu, saya masuk tol Padalarang," tambahnya.
Sebut Ciri Mobil Penabrak Selvi
Berita Terkait
-
Alasan Polisi Tetapkan Sopir Audi A8 Buron Kasus Tabrak Lari Mahasiswi Cianjur: Dia Coba Kaburkan Fakta
-
Kasus Tabrak Lari Mahasiswi Cianjur, Sopir Audi A8 Jadi Tersangka Dan Berstatus DPO!
-
Berkaca dari Insiden Mahasiswi Cianjur, Ini Alasan Kita Harus Mengalah saat Ada Konvoi di Jalan
-
Mengaku Istri Polisi, Siapa Pemilik Audi A8 yang Ikut Iring-iringan dan Tewaskan Mahasiswi Cianjur?
-
Kejanggalan Kasus Tabrak Lari Selvi Amalia, Pelakunya Supir Audi A8 atau Innova Polisi?
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Lapor ke Mana Pun Tak Direspons, Kisah Wanita Korban Eksibisionisme yang Ditolong Damkar Benhil
-
Brasil Minta Duit Miliaran Dolar Buat Jaga Hutan, tapi Izin Tambang Jalan Terus
-
Korupsi Tax Amnesty: Kejagung Sebut Periksa Sejumlah Nama Sebelum Pencekalan, Termasuk Bos Djarum?
-
Anggaran Bantuan Hukum Warga Miskin di Jember Mengalami Penurunan
-
Detik-detik Tembok Sekolah di Palmerah Roboh: Udah Goyah, Lari Selamatkan Diri dari Api
-
Kementerian HAM Akan Kumpulkan Seluruh Data Hak Asasi Manusia Lewat Platform Ini
-
Ngeri! Cekcok di RS Duta Indah Berujung Petaka, Wanita Dihajar Mantan Suami Sampai Gigi Rontok
-
KPK Kembalikan Aset Korupsi Taspen, Anggota DPR: Ini Harus Jadi Standar Penyelesaian Kasus
-
Jejak Intelektual Dwinanda Linchia Levi: Dosen Brilian Untag yang Tewas Misterius di Hotel
-
Roy Suryo 'Disikat' Polisi, Dicekal ke Luar Negeri Malah Cuma Senyum: Misi di Australia Beres!