- Dosen Untag Semarang, Dwinanda Linchia Levi, ditemukan meninggal di kamar hotel Gajahmungkur pada Senin (17/11/2025) pagi.
- Korban adalah akademisi berprestasi, meraih Doktor Hukum Undip, dan aktif mempublikasikan jurnal ilmiah bidang hukum.
- Kematian misterius ini melibatkan pemeriksaan intensif terhadap seorang perwira Polda Jateng yang menemukannya.
Suara.com - Kematian tragis Dosen Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang, Dwinanda Linchia Levi, di sebuah kamar hotel di Gajahmungkur pada Senin (17/11/2025), tidak hanya meninggalkan duka mendalam, tetapi juga membuka tabir sosoknya sebagai seorang akademisi berprestasi yang hidupnya berakhir secara misterius.
Peristiwa ini sontak menjadi sorotan publik, memunculkan berbagai pertanyaan seputar hubungannya dengan perwira Polda Jateng, AKBP Basuki, yang kini tengah diperiksa intensif oleh Propam. Di balik kabut misteri kematiannya, terungkap jejak intelektual Dwinanda yang mengesankan.
Wanita yang akrab disapa Levi ini memiliki nama lengkap Dwinanda Linchia Levi Heningdyah Nikolas Kusumawardhani. Ia adalah seorang intelektual muda dengan rekam jejak pendidikan yang solid.
Levi berhasil meraih gelar Doktor Ilmu Hukum dari Universitas Diponegoro (2015–2019), sebuah pencapaian prestisius yang ia raih setelah menyelesaikan studi Magister Ilmu Hukum di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed).
Meskipun mengabdi sebagai dosen di Semarang, perempuan berdarah Banyumas ini diketahui menetap di Purwokerto. Ia cukup aktif membagikan kegiatannya melalui akun media sosial Instagram @nandalinchialevi.
Dedikasinya pada dunia akademik tidak perlu diragukan. Penelusuran di Google Scholar menunjukkan produktivitasnya yang tinggi dalam menerbitkan jurnal-jurnal ilmiah di bidang hukum secara konsisten sepanjang periode 2022 hingga 2024.
Secara personal, Levi dikenal sebagai sosok perempuan mandiri. Ia belum menikah dan diketahui kedua orang tuanya telah meninggal dunia, menjadikannya sebagai figur yang meniti karier akademik dengan kekuatan sendiri.
Tragedi bermula ketika Levi ditemukan tak bernyawa di kamar 210 sebuah hotel di Jalan Telaga Bodas Raya, Semarang, sekitar pukul 05.30 WIB.
Ironisnya, orang pertama yang menemukannya adalah AKBP B (56), Kasubdit Dalmas Ditsamapta Polda Jateng, yang disebut memiliki hubungan pribadi dengannya.
Baca Juga: Dugaan Cinta Terlarang Perwira Polisi dan Dosen Untag: AKBP B Dipatsus, Kematian DLV Masih Misteri
Menurut laporan awal, saksi (AKBP B) datang ke kamar hotel dan menemukan korban sudah tergeletak di lantai dalam kondisi tanpa busana dan tidak bernapas. Saksi kemudian segera melapor ke tim Inafis Polrestabes Semarang dan Polsek Gajahmungkur.
Kasatreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Andika Dharma Sena, telah membenarkan kejadian tersebut dan menyatakan bahwa penyelidikan mendalam sedang dilakukan untuk mengungkap penyebab pasti kematian korban.
"Nanti kita coba lakukan otopsi. Nanti kita lihat hasil otopsinya seperti apa," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Dugaan Cinta Terlarang Perwira Polisi dan Dosen Untag: AKBP B Dipatsus, Kematian DLV Masih Misteri
-
Misteri Dosen Untag Tewas di Hotel: Autopsi Ungkap Aktivitas Berlebih, Mahasiswa Soroti Kejanggalan
-
Deretan Fakta AKBP Basuki, Benarkah Ada Hubungan Spesial di Balik Kematian Dosen Untag?
-
Geger Kematian Dosen Cantik Untag: AKBP Basuki Dikurung Propam, Diduga Tinggal Serumah Tanpa Status
-
7 Fakta Kematian Dosen Untag di Kos: AKBP B Diamankan, Kejanggalan Mulai Terungkap
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
KPK Kembalikan Aset Korupsi Taspen, Anggota DPR: Ini Harus Jadi Standar Penyelesaian Kasus
-
Roy Suryo 'Disikat' Polisi, Dicekal ke Luar Negeri Malah Cuma Senyum: Misi di Australia Beres!
-
MK Batalkan Skema HGU 190 Tahun di IKN, DPR Usulkan Prabowo Terbitkan Perppu
-
Lebih Dekat, Lebih Hijau: Produksi LPG Lokal untuk Tekan Emisi Transportasi Energi
-
Gibran Wakilkan Pidato Presiden di KTT G20, Ini Alasan Prabowo Tak Pergi ke Afrika Selatan
-
Profil Irjen Argo Yuwono: Jenderal Kepercayaan Kapolri Ditarik dari Kementerian Buntut Putusan MK
-
Hadiri KTT G20 di Afsel, Gibran akan Berpidato di Depan Pemimpin Dunia
-
KPK Buka-bukaan Asal Duit Rp300 M di Kasus Taspen: Bukan Pinjam Bank, Tapi dari Rekening Penampungan
-
Harapan Driver Ojol Selepas Nasib Mereka Dibahas Prabowo dan Dasco di Istana
-
Analis: Masa Depan Politik Budi Arie Suram Usai Ditolak Gerindra dan PSI