Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate turut terserat kasus dugaan korupsi penyediaan Base Transceiver Station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 BAKTI Kominfo Tahun 2020-2022. Dia turut menjadi saksi yang diperiksa penyidik Kejaksaan Agung.
Penyidikan kasus ini pun hampir berbarengan soal dugaan hubungan Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh yang semakin merenggang. Diduga dipicu, Anies Baswedan yang dideklarasikan Nasdem sebagai bakal calon presidennya.
Dalam beberapa waktu terakhir ini, santer terdengar Jokowi sudah menyiapkan pengganti Plate di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Informasi yang diterima Suara.com dari lingkaran Istana Negara, ada dua nama yang menjadi kandidat pengganti Plate, yakni Wishnutama Kusubandio dan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki sebagai Ad Interim Menkominfo, ancang-ancang Plate dijadikan tersangka.
Pengamat komunikasi politik, sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menyebut langkah yang diambil Jokowi untuk membersihkan Kominfo dari tindakan dugaan korupsi sudah tepat, meskipun tak bisa dipungkiri terdapat unsur politiknya.
"Saya kira semua reshuffle pasti begitu (terdapat kepentingan politik), termasuk yang dilakukan Presiden Joko Widodo apalagi momentumnya berdekatan," kata Dedi saat dihubungi Suara.com pada Rabu (15/2/2023).
Dia mengingatkan, jangan sampai momentum pencopotan Plaret dari Kominfo yang bersaman dengan deklarasi Nasdem ke Anies, menjadi bumerang bagi Jokowi. Alih-alih mendapatkan apresiasi dari publik, Jokowi justru dianggap menyerang Nasdem.
"Jangan sampai nanti kemudian ini membiaskan publik. Artinya kriminalitas yang terjadi di Kominfo itu nanti dipropagandakan sebagai serangan penguasa terhadap Nasdem, karena faktor deklarasi Anies. Ini kan justru jadi tidak produktif," ujar Dedi.
Karenanya pengusutan kasus dugaan korupsi BTS 4G dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 BAKTI Kominfo Tahun 2020-2022 tidak berhenti hanya di internal Kementerian Komunikasi dan Informatika. Mengingat proyek tersebut juga turut dikerjakan BUMN lainnya.
Baca Juga: Jhonny G Plate Tersandung Kasus Korupsi BTS 4G, Momen Jokowi Bersih-Bersih Nasdem di Kabinet
"Artinya apa? Kalau ingin sungguh-sungguh berantas korupsi dalam bidang ini, saya kira Kominfo tidak bisa dijadikan tersangka secara perorangan. Artinya akan melebar, karena pekerjaan mereka koordinasi dengan yang lainnya," kata Dedi.
Peluang Plate Jadi Tersangka
Jhoni G Plate untuk pertama kalinya telah menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Agung pada Selasa (14/2/2023) kemarin. Sekjen Partai NasDem itu diperiksa dari pukul 09.05 WIB hingga pukul 18.00 WIB.
Dia dicecar sebanyak 51 pertanyaan. Pemeriksaan dilakukan untuk memperkuat alat bukti dan melengkapi berkas perkara pada kasus dugaan korupsi tersebut.
Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Dirdik Jampidsus) Kejaksaan Agung, Kuntadi buka suara soal peluang Plate jadi tersangka. Menurutnya hal itu masih terlalu dini.
"Ini kan masih terlalu dini. Masih kami dalami," kata Kuntadi saat menggelar konferensi pers di Kantor Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!
-
HUT ke-80 TNI di Monas, Ketua DPD RI : TNI Makin Profesional dan Dekat dengan Rakyat
-
Luhut dan Bahlil Apresiasi Pertemuan PrabowoJokowi, Tanda Kedewasaan Politik
-
Dari Salat di Reruntuhan hingga Amputasi: Cerita Mengharukan Korban Selamat Ponpes Al Khoziny
-
Atasi Masalah Sampah Ibu Kota, DPRD Dorong Pemprov DKI dan PIK Jalin Kolaborasi
-
Prabowo: Organisasi TNI yang Usang Harus Diganti Demi Kesiapan Nasional
-
MBG Tetap Jalan Meski Kekurangan Terjadi, Pemerintah Fokus Sempurnakan Perpres Tata Kelola
-
HUT ke-80 TNI, PPAD Ajak Rawat Persatuan dan Kawal Masa Depan Bangsa
-
Kejati Banten Siap Jadi Mediator Polemik Penutupan Jalan Puspitek Serpong
-
HUT ke-80 TNI, Dasco: TNI Profesional dan Berkarakter Rakyat Jaminan Demokrasi