Salah Pola Asuh
Pemerhati Anak, Rita Pranawati menilai aksi penganiayaan yang dilakukan oleh Mario Dandy terhadap David menjadi contoh hilangnya rasa empati seorang manusia. Lantas menjadi pertanyaan bagaimana pola asuh Mario Dandy oleh kedua orang tuanya.
Rita menerangkan bahwa nilai-nilai kasih sayang, budi pekerti hingga kemanusiaan itu menjadi ajaran dasar orang tua terhadap anaknya. Terlebih melihat Mario Dandy yang begitu emosial dalam meluapkan kekesalan hingga tidak memiliki rasa kekhawatiran terhadap kondisi orang lain. "Bagaimana dia mengelola emosi, mengekspresikan emosi, menyelesaikan masalah itu menjadi hal-hal yag kritikal, menjadi pertanyaan juga gitu kenapa kemudian tidak muncul rasa menyesal, rasa khawatir dan seterusnya," terang Rita saat dihubungi Suara.com, Sabtu (25/2).
Rita menggarisbawahi kalau tidak semua anak yang memiliki orang tua kaya raya seperti Mario Dandy kemudian tumbuh menjadi pribadi angkuh. Sebab, keberanian seseorang untuk melakukan kekerasan itu juga bergantung bagaimana ajaran yang diberikan kepada seorang anak pada fase tumbuh kembang.
Menurutnya, ada dua penyebab mengapa seseorang bisa melakukan kekerasan tanpa adanya kekhawatiran yang menyelimuti pikirannya. Pertama ialah budaya di lingkup keluarga. "Pertama tentu sangat menyesalkan masalah yang dimiliki referensi dengan menggunakan kekerasan, entah ini value, budaya di dalam keluarga," ujarnya.
Atau bisa juga karena paparan dari game kekerasan yang biasa dimainkan oleh remaja laki-laki. "Misalnya challenge semakin keras semakin sadis itu semakin baik gitu, ya, itu kan yang sering menajdi tujuan identitas diri seseorang, semakin, wah, itu semakin berbeda semakin menarik dan menantang misalnya," terangnya.
Sikap yang ditunjukkan oleh Mario Dandy, kata Rita, menjadi pengingat bahwa pentingnya nilai kasih sayang, menghormati orang lain, hingga dewasa dalam menyelesaikan masalah. "Seberapapun harta yang kita punya, seberapapun yang tidak kita punya itu adalah menghormati org lain, kasih sayang, itu kan seharusnya value dasar yang harusnya diajarkan."
Faktor Dimanja
Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel menilai sikap brutal Mario Dandy Satriyo (MDS), anak pejabat Ditjen Pajak, yang melakukan penganiayaan secara brutal terhadap David dipengaruhi banyak faktor. “Masih muda, pengasuhan pemanjaan secara berlebihan, bisa dipandang sebagai kondisi yang memunculkan faktor risiko pada yang bersangkutan. Jadi wajar kalau dia brutal seperti itu,” kata Reza.
Peneliti dari ASA Indonesia Institute itu juga mengaitkan dengan risk assessment adalah tingkat kemandirian, baik kemandirian finansial maupun sosial.
Menurutnya semakin seseorang tidak mandiri, maka semakin tinggi risiko perilaku kekerasannya. “Barangkali ini yang publik sangkut pautkan dengan gaya hidup mewah yang bersangkutan,” ujar Reza.
Selain itu Reza menilai bahwa MDS bukan lagi seorang anak melainkan orang dewasa dan cara menyikapi harus sesuai umurnya. “Jadi, sikapi dia sebagai orang dewasa. Beda dengan penyikapan terhadap pelaku anak-anak, terhadap pelaku dewasa publik boleh marah,” paparnya.
Reza juga membahas kendaraan mewah yang digunakan pelaku, mendorong peningkatan rasa percaya diri, lebih macho, chauvinistic, dan menurunkan pemikiran tentang konsekuensi perbuatannya. Sama seperti seseorang saat membawa senjata. “Senjata membuat pemiliknya menjadi impulsif. Boleh jadi itu pula sensasi yang bersangkutan selaku pengguna mobil mewah,” paparnya.
Buntut dari viralnya video penganiayaan tersebut, ayah MDS dicopot dari jabatannya sebagai pejabat Ditjen Pajak, yang disusul dengan pengunduran diri sang ayah sebagai ASN di Kementerian Keuangan.
Haus Pengakuan
Tag
Berita Terkait
-
5 Fakta Terbaru Jejak Keluarga Eks Pejabat Pajak Rafael Alun Trisambodo di Jogja, Punya Istana Mewah hingga Ditegur Warga Gegara Knalpot Brong
-
Klub Moge Dibubarkan Buntut Anak Pejabat Pajak Bikin Anak Pengurus GP Ashor Koma: Mau Citrakan Hidup Sederhana
-
Lusa KPK Panggil Rafael Alun, Klarifikasi Harta Kekayaan yang Fantastis
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Cek Kebersihan MBG, Prabowo Minta BGN Segera Lengkapi Dapur dengan Test Kit
-
Minggu Malam di Kertanegara, Prabowo Temui Kepala BGN dan Sejumlah Menteri: Bahas Isu Apa?
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas