Suara.com - Aliansi Demokrasi Rakyat (Aldera) yang terdiri dari eksponen aktivis 98 mengingatkan akan pentingnya menjaga kualitas demokrasi ketika memasuki 25 tahun reformasi.
Sebabnya, mereka menilai masih ada riak-riak yang mengancam demokrasi salah satu contohnya ialah ide perpanjangan masa jabatan presiden atau ide presiden 3 periode dan penundaan pemilu.
"Kami sengaja memperingati 25 tahun ini karena ada kehendak inkonstitusional, ide tiga periode, perpanjangan masa jabatan dan tunda pemilu," kata Sekjen Aldera, Pius Lustrilanang dalam acara konferensi pers peringatan 25 tahun reformasi yang digelar Aldera di kawasan Jakarta, Jumat (19/5/2023).
Menurutnya, momentum 25 tahun reformasi harus dimanfaatkan untuk menggelorakan kembali semangat menjaga demokrasi.
Terlebih menurutnya, meski tahapan Pemilu 2024 sudah berjalan kekinian bukan berarti dapat menjamin demokrasi bisa berjalan mulus.
Untuk itu, kata dia, semua pihak harus terlibat dalam mempertahankan demokrasi karena menghadapi tantangan yang tak mudah.
"Kami mengajak semua pihak waspada, karena bisa saja (pembungkaman) kembali kapan pun," tuturnya.
Adapun untuk tahun politik 2024 ini, Pius mengatakan, pihaknya berharap pasangan capres-cawapres yang bertanding bisa memberikan pendidikan kepada masyarakat. Ia meminta Pemilu 2024 tak ada lagi pembelahan.
"Bersainglah dengan baik, didiklah pemilih bahwa pemilu presiden itu biasa, jangan bikin pengotakan," tuturnya.
Dalam kesempatan ini Aldera menerbitkan buku dan melakukan bedah buku di puluhan kampus di Indonesia sebagai upaya memperingati 25 tahun reformasi. Puncaknya, Aldera bakal menggelar jalan sehat pada Minggu (21/5/2023), atau mengambil momentum pidato politik terakhir Presiden Soeharto.
Tag
Berita Terkait
-
Sapa Warga Bandung Barat, Rajiv Bawa Misi Khusus dari Partai NasDem
-
Kutip Surat Saba Ayat 15, Sandiaga Uno Kasih Kode Keras Merapat ke PKS
-
Ashanty Bantah Ikut Nyaleg di Pemilu 2024: Anak Masih Kecil, Bisnis Masih Merintis
-
Belum Nyatakan Dukungan ke Ganjar atau Prabowo, Golkar masih Konsisten Dukung Airlangga Hartarto Maju Capres
-
Golkar Bantah Airlangga Ketua Timses Pemilu: Kami Tak Pernah Bicara Opsi Selain Capres
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
Terkini
-
Komnas HAM: Gelar Pahlawan Soeharto Cederai Sejarah Pelanggaran HAM Berat dan Semangat Reformasi
-
Ikut Terluka hingga Tulis Pesan 'DIE', Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Sengaja Ledakkan Kepala Sendiri?
-
Tak Hanya Warga Lokal: Terbongkar, 'Gunung' Sampah di Bawah Tol Wiyoto Berasal dari Wilayah Lain
-
5 Fakta Ngeri Istri Pegawai Pajak Diculik-Dibunuh: Pelaku Orang Dekat, Jasad Dibuang ke Septic Tank
-
Darurat Informasi Cuaca: DPR Nilai BMKG Telat, Minta 'Jurus Baru' Lewat Sekolah Lapang
-
'Tak Punya Tempat Curhat', Polisi Beberkan Latar Belakang Psikologis Pelaku Bom SMA 72 Jakarta
-
Roy Suryo Bantah Edit Ijazah Jokowi: Yang Seharusnya Tersangka Itu Orangnya
-
Wakil Ketua DPD RI: Capaian 50% Penerima Manfaat MBG Harus Menstimulasi Kemandirian Pangan Daerah
-
Bukan Cuma Kapal, Ini Daftar Armada Basarnas yang 'Terparkir' Akibat Anggaran Dipangkas Rp409 M
-
Detik-detik Mencekam Ledakan Bom di SMA 72 Jakarta Terungkap, Pelaku Terlihat Tenang Saat Eksekusi