Suara.com - Belakangan muncul wacana soal putra bungsu Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Kaesang Pangarep yang bakal mencalonkan diri sebagai Wali Kota Depok. Pencalonannya ini didukung oleh PSI yang bahkan sudah membuatkannya baliho di Jalan Margonda.
Keinginan maju dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Depok 2024 tersebut juga tidak lepas dari pro dan kontra di berbagai kalangan. Ada yang mendukung dan lainnya memilih untuk menentang.
Didukung Mandra
Pelawak legendaris, Mandra Yusuf Sulaiman atau yang akrab disapa Bang Haji Mandra memberikan pujian terhadap Kaesang yang meski berasal dari daerah lain, namun ingin memimpin Kota Depok. Ia lantas berharap putra Jokowi itu menjadi pejabat yang netral serta mengimbau agar dapat menghargai dan memahami keaneakaragaman budaya.
Menurutnya, Kaesang tetap memiliki kesempatan untuk maju sebagai calon wali kota Depok. Sebab, kata Mandra, hal tersebut penting dijadikan momen untuk merangkul rakyat dengan bersama-sama memajukan daerah tempat di mana ia berada. Kemudian, saat ditanya apakah akan mendukung Kaesang dalam Pilwalkot Depok, ia menjawab 'mungkin'.
Ditentang Pemuda
Hal berbeda disampaikan Ketua Perkumpulan Pemuda Keadilan, Dendi Budiman. Ia mengatakan bahwa pihaknya menolak Kaesang memimpin Depok, seperti halnya penolakan terhadap rezim PKS.
Ia lantas berharap, ada anak bangsa yang memang tulus membangun Depok. Ia juga memastikan ingin menghancurkan dominasi tersebut serta dinasti Jokowi guna menghindari pejabat atau pemimpin yang datang dari lingkup itu-itu saja.
"Menghancurkan rezim PKS di Depok (dalam hal ini turut menolak Kaesang maju Pilwalkot) harus kompak seperti kita memburu Johnny sampai koma. Buat kita, dinasti politik Jokowi dan dominasi PKS mutlak harus kita lawan," ujar Dendi melalui akun Twitter, @DemokrasiMartir.
Baca Juga: Kocak, Erina Gudono Minta Media Jangan Pakai Foto Lawas Kaesang Pangarep
PKS: Kaesang Bukan Warga Asli Depok
Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Kota Depok Hermanto Setiawan pun menegaskan pihaknya tidak akan mengusung Kaesang sebagai calon wali kota Depok. Sebab, katanya, Kaesang bukan warga asli Depok.
Menurutnya, seseorang yang lama tinggal di sana, bakal lebih bisa memahami persoalan di wilayah tersebut. Sementara itu, calon walkot yang berasal dari luar daerah atau sosok "impor", disebutnya hanya mampu mengandalkan popularitas.
M Idris Justru Dinilai Menyulitkan Warga
Pernyataan dari PKS itu kemudian ditanggapi oleh pengamat politik dari Citra Institute, Efriza. Ia mengatakan seharusnya PKS tidak mempermasalahkan latar belakang daerah calon pemimpin.
Ia lantas membandingkan Kaesang dengan Wali Kota Depok M Idris yang selama ini justru sering menyulitkan warga kota tersebut dengan beberapa kebijakannya. Di antaranya, menerapkan sistem satu arah di jalan menuju kediamannya dan ingin menggusur SD Pondok Cina 1.
Berita Terkait
-
Jokowi soal Proposal Perdamaian Prabowo: Saya Melihat Bagus-bagus Saja
-
Kocak, Erina Gudono Minta Media Jangan Pakai Foto Lawas Kaesang Pangarep
-
Proposal Perdamaian Rusia-Ukraina dari Prabowo Bikin Heboh, Jokowi: Boleh, Bagus-bagus Saja
-
Jokowi Umumkan Status Endemi COVID-19 Indonesia dalam Waktu Dekat
-
Jokowi Sentil Daerah yang Punya Banyak Anggaran Tapi Malah Buat Perjalanan Dinas: Absurd, Nggak Konkret
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional