Suara.com - Polda Metro Jaya mengungkap sindikat Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang menjual ginjal ke Kamboja sejak tahun 2019 hingga meraup omzet Rp 24,4 miliar. Sebanyak 12 orang ditetapkan sebagai tersangka atas kasus yang melibatkan oknum polisi hingga imigrasi ini.
Hanim, salah seorang tersangka baru-baru ini menceritakan awal mula keterlibatannya dalam jual beli ginjal berskala internasional. Simak profil pelaku sindikat jual beli ganja Bekasi-Kamboja berikut ini.
Profil Pelaku Sindikat Jual Beli Ginjal
Hanim (41) menceritakan awal mula dia terlibat sindikat jual ginjal di Kamboja. Warga asal Subang, Jawa Barat itu ternyata merupakan mantan korban jual ginjal.
Berawal pada tahun 2018, Hanim terhimpit kondisi perekonomian sehingga dia mencari informasi seputar jual ginjal di internet. Dalam pengakuannya, Hanim mendonorkan ginjalnya dan dibayar sebesar Rp 120 juta.
Hanim rupanya mendapatkan informasi untuk mendonorkan ginjalnya dari sebuah grup Facebook. Ketika mendapatkan informasi tersebut, dia langsung menghubungi pengunggahnya dan menjalin kesepakatan.
Hanim bersama dengan 3 orang lainnya, termasuk broker terbang ke salah satu rumah sakit di Kamboja pada Juli 2019. Mereka kemudian melakukan medical check up di sana, kemudian dilanjut dengan proses transplantasi ginjal.
Setelah operasi, Hanim menjalani masa penyembuhan sekitar 10 hari sebelum kembali ke Indonesia.
Jadi Kordinator Jual Beli Ginjal
Baca Juga: Siapa Itu Miss Huang? Sosok Penting dalam Kasus Sindikat Penjualan Ginjal di Kamboja
Hanim kemudian jadi koordinator atau pengendali semua kegiatan jual beli ginjal dari Indonesia di Kamboja setelah bertemu seseorang yang disapa Miss Huang.
Tugas Hanim adalah mengatur pembiayaan akomodasi dan operasional calon penderma ginjal. Dia juga menerima uang hasil penjualan ginjal korban dari rumah sakit serta memberikan kompensasi pada korban.
Mulai tahun 2009, Hanim bersama rekan-rekannya kemudian mencari orang yang ingin mendonorkan ginjal dengan menggunakan media sosial. Tapi karena kondisi pandemi Covid-19, Hanim baru bisa memberangkatkan para korban pada tahun 2023.
Hanim mendapat 40 orang yang ingin transplantasi ginjal pada Maret 2023. Namun dari hasil medical check-up, cuma 35 orang yang dinilai layak mendonorkan ginjal. Pada bagian ini Hanim lantas bercerita dia malah buntung, bukan untung.
"Ternyata di bulan Maret ada info tidak jadi (proses donor ginjal). Jadi 35 (orang calon donor) dipulangkan. Itu biaya ini itu jadi kasbon saya ke Rumah Sakit Kamboja (Preah Ket Mealea)," kata Hanim di Markas Polda Metro Jaya pada Jumat (21/7/2023).
Hanim lantas mencari lagi korban dan mendapat 31 orang untuk diberangkatkan pada Juni 2023. Dari sini dia juga mengklaim tidak mendapat untung sama sekali. Alasannya karena dia punya utang Rp700 juta di rumah sakit Kamboja.
Sempat ada di benak Hanim untuk berhenti menjalankan bisnis ilegal tersebut. Namun buntut utang yang belum lunas, hal itu urung dilakukan oleh Hanim.
Kontributor : Trias Rohmadoni
Berita Terkait
-
Siapa Itu Miss Huang? Sosok Penting dalam Kasus Sindikat Penjualan Ginjal di Kamboja
-
Oknum Petugas Imigrasi Ngurah Rai Berperan Penting dalam Sindikat Jual Beli Ginjal
-
Kronologi Pelaku Mangsa Korban hingga Ambil Ginjal di RS Militer Kamboja
-
6 Fakta Sindikat Penjual Ginjal di Kamboja: Beraksi di Facebook, Libatkan Oknum Polri
-
Ada Pegawai Terlibat Sindikan Jual Beli Ginjal, Begini Respons Imigrasi Bali
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line
-
Divonis 16 Tahun! Eks Dirut Asabri Siapkan PK, Singgung Kekeliruan Hakim
-
Eks Dirut PGN Ditahan KPK! Terima Suap SGD 500 Ribu, Sempat Beri 'Uang Perkenalan'
-
Ikutilah PLN Journalist Awards 2025, Apresiasi Bagi Pewarta Penggerak Literasi Energi Nasional
-
Soal Arahan Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Gus Yasin: PPP Selalu Sejalan dengan Pemerintah