Suara.com - Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko menyatakan dirinya akan sepanggung bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam sebuah acara. Adapun acara ini rencananya digelar pada 18 Agustus mendatang. Hal itu tentu menarik atensi publik.
Pasalnya, dua sosok itu berada dalam partai politik (parpol) yang berseberangan. Sederet hal seperti apakah PDIP mengizinkan Budiman satu acara dengan Prabowo tentunya memicu rasa penasaran. Ini bisa diketahui melalui kelima fakta berikut.
1. Tak Dilarang PDIP
Budiman mengatakan bahwa acara tersebut tidak ada kaitannya dengan PDIP maupun Gerindra. Oleh karena itu, partai pun tak melarangnya datang. Ia bakal sepanggung dengan Prabowo untuk mengampanyekan tentang persatuan nasional.
"Tidak ada larangan, individu-individu saja. Tidak ada (hubungan dengan PDIP), Gerindra juga tidak hubungannya," ujar Budiman kepada wartawan, Jumat (11/8/2023).
"Tentang satu panggung dengan Pak Prabowo memang akan ada acara bareng, temanya tentang kampanye Persatuan Nasional," lanjutnya.
2. Acara Bahas Persoalan Global
Budiman juga menjelaskan acara itu nantinya akan membahas sejumlah hal, seperti hilirisasi dan persoalan global. Kemudian, semua orang dari berbagai kalangan pun bisa datang. Tepatnya bagi mereka yang peduli soal politik, ekonomi, hingga bisnis.
"Semua orang Indonesia yang peduli Indonesia terlibat politik, terlibat bisnis, ekonomi, terlibat ilmu pengetahuan tidak apa-apa (datang). Kita harus satukan agenda," ucapnya.
Baca Juga: Minta Kader Gerindra Datangi Setiap Rumah saat Pemilu 2024, Riza Patria: Warga Senangnya Ditemui
Menurutnya, acara Persatuan Nasional itu juga sudah dimulai sejak beberapa waktu lalu. Budiman mengatakan sebelumnya sempat digelar di Medan, Sumatera Utara. Di sana, ia bertemu dengan para aktivis gerakan Islam serta pro demokrasi untuk membahas soal persatuan.
"Kemarin saya sudah mulai di Medan juga. Saya di Medan bertemu dengan habib, bertemu dengan ustaz, bertemu dengan teman-teman aktivis gerakan Islam. Bikin persatuan nasional, bersama teman-teman aktivis pro demokrasi," kata Budiman.
3. Dukung Prabowo
Diceritakan oleh Budiman, bahwa dirinya sempat bertemu beberapa kali dengan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo. Saat itu, ia banyak berdiskusi terkait kebangsaan hingga diberikan buku karya Prabowo.
Buku karya Menteri Pertahanan itu berjudul Paradoks Indonesia. Budiman kemudian mengaku dirinya mendukung analisa dan agenda Prabowo dalam buku tersebut. Setelahnya, ia diputuskan bisa menemui Prabowo di Kertanegara pada 18 Juli lalu.
"Saya katakan bahwa saya mendukung analisa-analisa dan agenda-agenda beliau yang ditulis di buku tersebut. Kemudian, diputuskan untuk berjumpa Pak Prabowo di Jalan Kertanegara beberapa hari kemudian," kata Budiman.
"Setelahnya saya katakan dalam jumpa pers bersama Pak Prabowo di Jalan Kertanegara bahwa Pak Prabowo adalah salah satu pemimpin yang punya cita-cita dan kesamaan agenda dengan saya, sehingga harus saya dukung," lanjutnya.
4. Hashim Sempat Ragu
Hashim mengaku mulanya merasa ragu dengan Budiman yang menyatakan akan mendukung Prabowo. Sebab, sosok Budiman sendiri selama ini diketahui memang selalu berseberangan dengan kakaknya. Ia lantas curiga dan trauma.
Ia tak mau kebohongan Ratna Sarumpaet pada Pilpres 2019 terulang kembali. Guna memastikan dukungan Budiman itu bukan sekadar jebakan, Hashim mengirimkan utusan untuk berdiskusi. Usai dua jam berbincang, dipastikan dukungan ini benar adanya.
Setelah memastikan Budiman sungguh-sungguh memberikan dukungannya, Hashim pun mulai menaruh rasa percaya. Ia akhirnya mempertemukan Budiman dengan Prabowo di kediaman sang kakak yang berada di Jalan Kertanegara.
5. Sama-sama Bakal Hadiri Podcast Kaesang
Budiman juga mengatakan bahwa pekan depan dirinya akan menjadi narasumber dalam acara podcast putra bungsu Presiden Jokowi, yakni Kaesang Pangarep. Prabowo juga dikabarkan bakal hadir dalam acara itu. Hanya saja waktunya berbeda.
"Minggu ini saya ada podcast dengan Kaesang dan katanya Pak Prabowo juga akan ada di podcast tersebut, hanya saja kami beda jam wawancaranya," ungkap Budiman.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti
Berita Terkait
-
Minta Kader Gerindra Datangi Setiap Rumah saat Pemilu 2024, Riza Patria: Warga Senangnya Ditemui
-
Meski Terbukti Tak Bersalah, Kader PDIP Lombok Barat Tak Mau Kembali ke Kampungnya
-
Setelah Memuji, Budiman dan Prabowo Bakal Satu Panggung Kampanyekan Persatuan Nasional
-
Budiman Sudjatmiko Akui Bakal Sepanggung Bersama Prabowo Dalam Waktu Dekat, Kampanyekan Persatuan Nasional
-
Di Mata Jokowi, Prabowo Lebih Potensial Dibanding Bacapres Lainnya
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
-
Ngeri Tapi Nagih! Ini Lho Alasan Psikologis Kenapa Kita Doyan Banget Nonton Film Horor
-
Daftar 46 Taipan yang Disebut Borong Patriot Bond Danantara, Mulai Salim, Boy Thohir hingga Aguan
Terkini
-
Eks Pegawai KPK Ungkap Kisah Pilu Ibu Muda Ditahan Kasus Demo Agustus: Terpaksa Putus ASI ke Bayi!
-
Alarm untuk Roy Suryo? Denny Darko Ramal Polemik Ijazah Jokowi Berakhir Bui: Mereka Akan Lupa Diri
-
Kabar Buruk! ICW Sebut Selama 2024; Kerugian Negara Tembus Rekor Rp279 T, Kinerja Aparat Anjlok
-
HUT TNI 5 Oktober: Ini Daftar Lengkap Senjata Canggih Pesanan Prabowo yang Tiba 2026
-
Tak Lagi Jadi Menteri, Berapa Uang Pensiun yang Diterima Sri Mulyani Setiap Bulan?
-
Vonis Pertama Kasus Rantis Maut: Aipda Rohyani Divonis 20 Hari dan Wajib Minta Maaf
-
Pemprov Jakarta Siagakan 1.200 Pompa Hadapi Ancaman Hujan Ekstrem Dua Hari ke Depan
-
Menkeu Purbaya Tolak Duduk di Kursi Utama Saat Sidak Rapat Direksi BNI: Bukan Pencitraan Kan Pak?
-
Pulangkan Mercy Habibie ke Anaknya, KPK Sita Rp1,3 Miliar Uang DP Ridwan Kamil
-
Komisi XIII DPR Minta Negara Lindungi 11 Warga Adat Maba Sangaji dari Dugaan Kriminalisasi Tambang