Dua bayi tertukar di Bogor belakangan ini menjadi sorotan di kalangan masyarakat. Kini, dua bayi tertukar tersebut akan dikembalikan kepada orang tuanya masing-masing.
Sebelumnya, Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro kepada wartawan, Jumat (25/8/2023) mengungkap bahwa menunjukkan 99,9 persen tidak identik. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa kedua bayi tersebut sangat besar kemungkinan tertukar.
Suara.com - Hasil tersebut diperoleh dari tes DNA yang dilakukan di Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri, Babakan Madang, Sentul, Senin (21/8/2023).
Deputi Bidang Perlindungan Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Nahar menyebut ada beberapa tahapan yang harus dijalani oleh dua pihak keluarga selama transisi peralihan bayi tersebut.
Lantas, seperti apakah prosedur pengembalian bayi yang tertukar? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Keluarga Jalani Asesmen
Nahar menjelaskan ada beberapa tahapan yang akan dilakukan untuk penyesuaian pengembalian kedua bayi tersebut.
Menurutnya, masa transisi ini paling tidak membutuhkan waktu selama satu bulan. Tahapan pertama, masing-masing anak dan keluarga nantinya akan menjalani asesmen.
Tahap Adaptasi Lingkungan Ortu Kandung
Baca Juga: Profil Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro, Terharu Usai Ungkap Hasil DNA Bayi Tertukar
Kemudian, tahap selanjutnya anak yang tertukar tersebut akan dikenalkan dengan lingkungan orang tua kandungnya. Hal tersebut dilakukan agar anak mampu mengenali dan menyesuaikan dengan lingkungan keluarga orang tua biologis.
Nantinya, dengan tahap penyesuaian, anak tersebut bisa tumbuh dan berkembang di lingkungan keluarga yang memang seharusnya mereka tempati.
Asesmen Ulang, Penyerahan ke Ortu Biologis
Setelah proses pengenalan lingkungan selesai dilaksanakan, kemudian tahap selanjutnya akan dilaksanakan asesmen ulang. Pada minggu terakhir, kedua bayi tersebut akan diserahkan kepada orang tua biologisnya.
Ia menyebut tahapan ini biasanya dilakukan pada minggu ke 4 lebih dua hari. Ia menambahkan, setelah proses tersebut dilaksanakan, diharapkan kedua bayi tersebut mengetahui orang tua kandungnya masing-masing.
Proses Masa Transisi Satu Bulan
Wakil Ketua KPAI Jasra Putra menjelaskan sejauh ini sudah ada dua keberhasilan yang dilakukan dalam kasus tersebut, yaitu mengungkap siapa orang tua biologis bayi dan proses transisinya.
Menurutnya, kasus seperti ini baru pertama kalinya terjadi. Ia harap kasus bayi tertukar tersebut adalah kasus yang terakhir yang harus ia tangani.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa
Berita Terkait
-
Profil Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro, Terharu Usai Ungkap Hasil DNA Bayi Tertukar
-
Sosok Pemilik RS Sentosa Bogor Tempat 2 Bayi Tertukar, Ternyata Kader Partai NasDem
-
Akhir Drama Bayi Tertukar di Bogor: Hasil Tes DNA Diungkap, Dua Ibu Berpelukan
-
Bogor Fest 2023 Jadi Panggung Kampanye Fadli Zon, Padahal Pakai Uang APBD, Benarkah?
-
Katanya Gratis, Kok Kalau Mau Dagang di Bogor Fest 2023 Harus Bayar
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo
-
Polandia Jadi Negara Eropa Kedua yang Kerja Sama dengan Indonesia Berantas Kejahatan Lintas Negara
-
Gerakan 'Setop Tot tot Wuk wuk' Sampai ke Istana, Mensesneg: Semau-maunya Itu
-
Koalisi Sipil Kritik Batalnya Pembentukan TGPF Kerusuhan Agustus: Negara Tak Dengarkan Suara Rakyat!
-
Menkeu Purbaya Bahas Status Menteri: Gengsi Gede Tapi Gaji Kecil
-
Semua Agama Dapat Porsi, Menag Nazaruddin Umar: Libur Nasional 2026 Sudah Adil
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!