Suara.com - Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto meminta masyarakat menerka dan menyimpulkan sendiri Presiden Jokowi merestui siapa untuk melanjutkan pemerintahan Indonesia.
Ihwalnya, Prabowo Subianto membicarakan politik luar negeri Indonesia. Menurutnya, Indonesia menaruh hormat kepada negara mana pun.
"Saya katakan kepada mereka politik luar negeri kita nonblok. Kita hormati semua bangsa dan negara. Lita tidak ikut ikut pro Amerika kah, pro China kah, pro Rusia kah, tidak. Kita pro Indonesia," kata Prabowo Subianto dalam sambutannya di Mukernas III Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (2/12/2023) malam.
Meski menghormati setiap negara, Prabowo Subianto menegaskan bahwa Indonesia adalah negara yang tak bisa didikte. Baginya, kepentingan bangsa harua terua diperjuangkan.
"Kita hormat sama Anda, hormat sama China, hormat sama semua. Tapi kita harus kuat, itu perjuangan yang harus kita lakukan," ujar Prabowo Subianto.
Mantan Pangkostrad itu kemudian menyinggung mengenai Jokowi yang memahami kondisi geopolitik dunia.
Ia lalu meminta hadirin untuk menerka siapa yang direstui Jokowi untuk melanjutkan pemerintahan.
"Pak Jokowi sadar itu, mengerti itu, dan Pak Jokowi akhirnya, bapak-ibu bisa ambil kesimpulan sendiri kira-kira Pak Jokowi merestui siapa ya kan," jelas dia.
Meski begitu, Prabowo Subianto mengaku tetap akan menghormati segala keputusan ralyat.
Baca Juga: Profil Sudirman Said, Eks Menteri ESDM Curhat Pernah Dimarahi Jokowi Usai Laporkan Setnov ke MKD DPR
"Jangan marah-marah, kita semua hormat. Saya akan hormati keputusan rakyat Indonesia," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Jokowi Disebut Lagi Tunjukkan Soft Power, Salah Satunya Pengkhianatan Pada Megawati
-
Semprot Andre Rosiade, Rocky Gerung Sebut Jokowi Bukan Merawat Demokrasi, Tapi Memberantakan Demokrasi
-
Ogah Komentari Klaim Agus Rahardjo, Ketum Golkar Airlangga: Jelas Ya, Korban E-KTP Siapa?
-
Perbedaan Sikap Gibran dan Kaesang Tanggapi FX Rudy yang Sebut Iriana Tak Hadiri Pemakaman Ibunda Jokowi
-
Menanti Nasib Eddy Hiariej di Kabinet Jokowi, Istana Konfirmasi Terima Surat Penetapan Tersangka
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu