Suara.com - Budayawan sekaligus jurnalis senior, Goenawan Mohamad menyebut Presiden Joko Widodo tidak memahami soal politik reformasi. Sebab, saat terjadinya reformasi di tahun 1998, Jokowi tidak ikut terlibat langsung.
Saat itu, kata Goenawan, Jokowi belum berpolitik dan merupakan seorang pengusaha mebel. Karena itu, politik reformasi yang menjunjung tinggi nilai demokrasi tak diterapkan.
Hal ini disampaikan Goenawan dalam acara penyampaian maklumat untuk Jokowi dari Komunitas Utan Kayu menjelang Pemilu 2024 di Utan Kayu, Matraman, Jakarta Timur, Jumat (9/2/2024).
"Jokowi tidak pernah aktif di bidang politik reformasi. Saya kira pengalaman dan pengetahuan politiknya itu tidak sampai. Dia waktu itu hanya pengusaha yang sukses di Solo, pengusaha furnitur," ujar Goenawan di
Lantaran tidak mengerti politik reformasi, maka Goenawan menyebut Jokowi tidak menyadari dirinya melanggar aturan. Mulai dari pelanggaran etik di Mahkamah Konstitusi (MK), Komisi Pemilihan Umum (KPU), pembagian bantuan sosial (bansos), hingga ketidaknetralan aparat.
"Jadi dia hanya menikmati reformasi tapi saya kira dia akhirnya tidak mengerti untuk apa reformasi. Jadi kalau sekarang dia melanggar, ya karena dia tidak tahu kalau itu melanggar dan menginjak-injak orang-orang yang pernah diculik, dibunuh, atau dipenjara," tuturnya.
Ia mengaku sedih lantaran Jokowi telah membawa Indonesia pada kemunduran seperti sebelum reformasi. Mulai dari maraknya nepotisme dan korupsi, hingga terkikisnya kebebasan berpendapat.
Oleh karena itu, ia meminta agar masyarakat menggunakan hak suaranya untuk menyelamatkan bangsa.
"Kita sedih bahwa cita-cita kita untuk melihat Indonesia lebih baik dan tidak lagi mengulangi trauma masa lalu, terhambat dan bahkan gagal. Dengan adanya kelakuan presiden seperti sekarang," imbuhnya.
Baca Juga: Bahas Sosok Capres Pilihan, Veronica Tan Sebut Visi Prabowo-Gibran
Berita Terkait
-
Bahas Sosok Capres Pilihan, Veronica Tan Sebut Visi Prabowo-Gibran
-
Civitas Academica Trisakti Gelar Aksi Selamatkan Demokrasi
-
Koalisi Masyarakat Sipil Somasi Jokowi: Minta Maaf ke Seluruh Rakyat Atas Keculasan dan Niretika
-
Ternyata Bukan Baju Kotak-kotak, Ini Seragam yang Disiapkan untuk Jokowi-Ahok saat Maju Pilgub DKI
-
Megawati Bantah Ngatur-ngatur Presiden Walau Jokowi Petugas Partai: Kalau Usul Boleh Dong!
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Kronologi Penumpang Wings Air Tuding Pramugari Kuras Emas dan Dollar di Pesawat
-
Detik-detik Penumpang 'Ngamuk', Tuding Pramugari Curi Emas & Dollar di Pesawat Wings Air
-
Ada Sinyal Rahasia? Gerak-Gerik Dua Pria di Belakang Charlie Kirk Disebut Mencurigakan
-
Prabowo Setuju Bentuk Komisi Reformasi Polisi dan Tim Investigasi Independen Demo Ricuh
-
Usai Diperiksa KPK, Deputi Gubernur BI Jelaskan Aturan Dana CSR
-
Emas & Ribuan Dollar Lenyap di Pesawat Wings Air Viral, Pramugari Dituduh Jadi Pelaku
-
CEK FAKTA: Isu DPR Sahkan UU Perampasan Aset Usai Demo Agustus 2025
-
7 Cara Melindungi Kulit dan Rambut dari Polusi Udara, Wajib Rutin Keramas?
-
Rehat dari Sorotan, Raffi Ahmad Setia Dampingi Ibunda Amy Qanita Berobat di Singapura
-
Gerakan Muda Lawan Kriminalisasi Tuntut Prabowo Bebaskan Aktivis dan Hentikan Kekerasan Negara