Suara.com - Ketua KPPS di TPS 07, Jaka yang sempat ramai dikabarkan mengenakan kemeja dengan warna biru langit khas Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) akhirnya angkat suara terkait hal tersebut.
Seperti diketahui, lima anggota KPPS di TPS tersebut tempak mengenakan kemeja dengan warna khas Prabowo-Gibran. Karena itu, mereka pun mendapat teguran dari KPU dan diminta untuk mengganti kemeja warna biru langit dengan baju yang lain.
Terkait hal tersebut, Jaka memastikan ia dan rekan-rekan KPPS lainnya memakai kemeja berwarna biru langit yang menjadi ciri khas Prabowo-Gibran.
"Itu kita nggak ada niat pak sumpah demi Allah, kita juga beli patungan. Itu juga nggak ada niat ke situ, nggak ada niat masing-masing ke seragam itu," katanya kepada awak media.
Jaka pun kemudian memperjelas ia dan rekan-rekannya memakai kemeja berwarna biru langit tidak ada niat untuk mendukung salah satu paslon.
"Kita nggak ada niat untuk ke nomor ini, ibaratkan ke nomor 2 atau nomor 3 nggak ada niat. Pokoknya spontan saja, kita mah nggak tahu masalah itu, kirain nggak jadi masalah. ternyata jadi masalah." katanya memastikan.
"Asli real spontan saja, jadi pada bingung cari baju yang cerah saja, ya enggak ada niat saja. Kita niatnya memeriahkan, mau kompak bareng-bareng, cuma itu saja," ungkapnya.
Jaka juga mengakui dirinya dan para anggota KPPS lainnya sempat ditegur dan diminta untuk mengganti baju berwarna biru langit itu ketika pemilihan berlangsung. Namun, Ia memastikan proses pergantian baju tersebut tidak menghambat pelaksanaan pemungutan suara.
"Iya sempat ganti, enggak (terhambat pemungutan suara) juga sih lancar. Kita bergilir aja (gatinya)," pungkas Jaka menjelaskan.
Sebelumnya diberitakan, beredar sebuah foto yang memperlihatkan sejumlah petugas KPPP (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) di TPS 07 Kampung Hanjuang, Desa Pasir Kembang, Kecamatan Pamarayan, Kabupaten Serang, Banten kompak mengenakan kemeja berwarna biru langit yang menjadi warna khas paslon 02 Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) saat proses pemungutan suara, Rabu (14/2/2024).
Dalam foto tersebut tampak sekira lima orang petugas KPPS mengenakan kemeja biru langit khas paslon Prabowo-Gibran. Dalam foto yang beredar tersebut tampak satu orang tengah duduk di depan sebuah meja.
Ada juga satu orang yang memandu warga untuk memasukan kertas suara ke masing-masing kotak pemilihan Capres-cawapres, DPRD Kabupaten dan Provinsi, serta DPD dan DPR RI. Kemudian, ada juga tiga orang petugas KPPS yang duduk di hadapan tumpukan kertas suara.
Terkait petugas KPPS yang mengenakan kemeja berwarna biru langit itu, KPU Kabupaten Serang langsung menegurnya dan meminta mereka para anggota KPPS tersebut mengganti seragamnya dengan seragam dengan warna yang lebih netral.
"Sekarang laporan dari anggota di Pamarayan sudah ganti kostum," kata Komisioner KPU Kabupaten Serang, Septia Abdi Gama, Rabu (14/2/2024).
Kata Gama, ia telah mengimbau para anggota KPPS di seluruh Kabupaten Serang untuk tidak mengenakan atribut dengan ciri atau tanda peserta pemilu tertentu.
"Kita sudah himbau sebetulnya, penyelenggara pemilu gak boleh membawa ciri peserta pemilu di TPS, baik itu tanda gambar, warna atau ciri-ciri tertentu," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Kabupaten Serang Furqon Tenggulun menegaskan, seluruh penyelenggara pemilu harus bisa menjaga netralitas dengan tidak menggunakan atribut serupa dengan warna milik salah satu peserta pemilu tertentu.
"Jika penyelenggara menggunakan seragam menyerupai peserta pemilu bisa kena sanksi etik," singkatnya.
Kontributor : Yandi Sofyan
Berita Terkait
-
Progres Pembangunan Rumah MBR di Tangerang Capai 42,85%, Target Selesai November 2025
-
Kebakaran Hebat Pabrik Konstruksi di Serpong Utara
-
Geger Cesium-137! KLH Segel Pabrik di Serang yang Diduga Cemari Udang Ekspor, Sanksi Pidana Menanti
-
Usai Serangan Israel, Prabowo Terbang ke Qatar Jalani Misi Solidaritas
-
Nasib Bripda Abi Usai Lempar Helm ke Pelajar Hingga Kritis, Dihukum Demosi 5 Tahun!
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri