Suara.com - Politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Bambang Pacul mengungkap penyebab kekalahan paslon 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Jawa Tengah.
Menurut Bambang Pacul, kekalahan paslon yang diusung PDIP itu di kandang banteng bukan karena dicurangi oleh paslon lain.
Baca Juga:
Bambang Pacul Ungkap Kekalahan Ganjar-Mahfud Bukan Karena Politik Curang: Komendan Mereka Jago!
Kekalahan Ganjar-Mahfud di Jawa Tengah memang cukup mengejutkan. Sebab Jawa Tengah selama ini dikenal sebagai wilayah basis PDIP.
Banyak yang beranggapan kalahnya Ganjar-Mahfud di Jawa Tengah karena faktor ikut campurnya pemerintah dalam membela paslon Prabowo-Gibran.
Bambang Pacul, sebagai Ketua PDIP Jawa Tengah, membantah kekalahan Ganjar-Mahfud di wilayahnya karena dicurangi. Bambang mengaku melakukan evaluasi saat mengetahui Ganjar-Mahfud kalah di Jawa Tengah.
"Komandan lapangan setelah selesai pertempuran harus melakukan post mortem. Harus dicek lapangan kenapa bisa sampai seperti ini, kalah apa saya, di mana mereka bisa mengalahkan saya?" ujar Bambang Pacul dikutip dari Youtube Deddy Corbuzier.
"Kan katanya curang?" timpal Deddy. "Nggak pak," tegas Bambang Pacul. Menurut dia, pihaknya melakukan analisis mengapa Ganjar-Mahfud sampai kalah di 38 provinsi di Indonesia.
Baca Juga: Usai Kalah di Pilpres 2024, Ganjar Bakal Duduki Struktural PDIP?
Dari hasil analisis di Jawa Tengah, Bambang Pacul mengatakan, kekalahan Ganjar-Mahfud karena faktor strategi.
"Analisis dulu pak, 38 provinsi rontok semua kaya keserang badai. Gile ini kekuatan apa, kita lakukan hipotesis dulu. Kita analisis dulu. Kita jangan reaksioner dulu. Di mana kita kalah? Strateginya," tutur Bambang.
Dari 35 kabupaten di Jawa Tengah, Bambang mengatakan, Ganjar-Mahfud hanya menang di daerah yaitu Wonogiri dan Boyolali.
Menurut dia, pukulan sehebat ini hanya ada dua sebab. Pertama karena aksi curang yang massif atau kedua aksi tempur yang massif.
"Kami Analisis dulu. Akhirnya sampai pada kesimpulan kami kalah kelas. Komandan tempur mereka kelas A," ujar Bambang Pacul.
"Jadi bapak mengatakan kalahnya Ganjar bukan karena kecurangan?" tanya Deddy meminta ketegasan Bambang Pacul. Lagi-lagi Bambang menegaskan kalahnya Ganjar bukan karena kecurangan.
Berita Terkait
-
Usai Kalah di Pilpres 2024, Ganjar Bakal Duduki Struktural PDIP?
-
Bambang Pacul Ungkap Kekalahan Ganjar-Mahfud Bukan Karena Politik Curang: Komendan Mereka Jago!
-
Bambang Pacul Dilarikan ke Rumah Sakit saat Tahu Ganjar Rontok di Kandang Banteng
-
Dear Prabowo, Jika Ingin Bambang Pacul Jadi Menteri Harus Melamar ke Megawati: Orang Kalah Itu Sakit
-
Irjen Ahmad Luthfi Masuk Bursa Pilgub Jateng, Jokowi Singgung Keinginan Pribadi
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
- Diundang Dolce & Gabbana, Penampilan Anggun Mayang Banjir Pujian: Netizen Bandingkan dengan Fuji
Pilihan
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
Terkini
-
Ungkap Borok Konflik Agraria, KPA Desak DPR: Jangan Turunkan TNI-Polri!
-
Hotman Paris Ngeluh Bunga Deposito Turun, Anak Menkeu Purbaya Sarankan Sedekah
-
Paket Bansos 'Wakil Presiden RI' Muncul di Tengah Aksi Hari Tani
-
Duduk Perkara Polemik Ijazah Gibran yang Dipermasalahkan Roy Suryo, Benarkah Tidak Sah?
-
Polisi Gencar Pasang Plang Peringatan di Hutan Riau: Karhutla Musuh Bersama!
-
Anak Purbaya Bandingkan Kinerja Sri Mulyani Vs Ayahnya: Satu Cekek, Satu Mandiin
-
Belum Ada Satupun Tersangka, KPK Usut Aliran Duit 'Panas' Bos Biro Haji ke Pejabat Kemenag
-
Viral Didi Lionrich Nilai Jabatan Jokowi di Bloomberg Tak Penting: Cuma 2-3 Hari Doang
-
KSP Qodari Ungkap 99% Dapur MBG Tanpa SLHS, Cuma 34 dari 8.583 yang Punya Izin Laik Higiene
-
6 Fakta Bloomberg New Economy, Panggung Baru Jokowi Bersama Para Pemimpin Top Dunia