Suara.com - Pakar kebijakan publik Universitas Padjadjaran Asep Sumaryana mengatakan, bahwa pengangkatan seseorang untuk menjadi komisaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN) harus mendahulukan kompetensi.
Asep menyampaikan pernyataan tersebut ketika menanggapi kabar sejumlah kader partai politik yang menjadi komisaris BUMN.
"Kalau boleh, ada tim fit and proper test (uji kepatutan dan kelayakan) yang mengkaji kapasitas dan kompetensi setiap calon agar relevan dengan jabatannya," kata Asep saat dihubungi, Jumat (14/6/2024).
Selain itu, dia memandang perlu ada regulasi yang mengatur kriteria komisaris BUMN untuk menjadi pedoman.
"Regulasi mengenai kriteria personal juga perlu dikaji agar kesempatan tidak berputar pada pihak-pihak tertentu sehingga tidak ada kemungkinan sejumlah figur yang kompeten tidak mendapat giliran," ujarnya.
Adapun sejumlah kader partai yang diangkat menjadi komisaris, antara lain, anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Simon Aloysius Mantiri sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Fuad Bawazier sebagai Komisaris Utama PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID.
Berikutnya anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Felicitas Tallulembang sebagai Komisaris Independen PT Bank Syariah Indonesia, dan kader Partai Gerindra Siti Nuriza Puteri Jaya sebagai Komisaris Utama PT Pupuk Sriwidjaja Palembang.
Sementara itu, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad turut merespons kader partainya yang menjadi komisaris BUMN.
"Ini 'kan dimasukkan satu untuk kemudian ikut bersama-sama bagaimana membesarkan BUMN yang ada dengan kapasitas dan keilmuan yang dimiliki," kata Dasco di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/6)
Baca Juga: Profil MIND ID, Tunjuk Fuad Bawazier Jadi Komut dan Grace Natalie Louisa Sebagai Komisaris Baru
Ia menambahkan, "Dan kalau dicek latar belakangnya, cek saja itu nanti 'kan bisa dilihat keilmuannya,". (Sumber: Antara)
Berita Terkait
-
Profil MIND ID, Tunjuk Fuad Bawazier Jadi Komut dan Grace Natalie Louisa Sebagai Komisaris Baru
-
Profil Sigit Widyawan, Ipar Jokowi Jabat Komisaris BNI sejak 2018
-
Orang Dekat Prabowo Mulai Jadi Pejabat BUMN, Habiburokhman: Zaman SBY Sama, Zaman Pak Jokowi Juga Begitu
-
Asal Bukan Ahok, Gerinda Beri Sinyal Dukung Anies-Kaesang Duet di Pilkada Jakarta?
-
Jadi Komisaris BUMN, Pendidikan Grace Natalie Kebanting Erina Gudono: Cek Yuk Bedanya
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
Terkini
-
Di Bawah Presiden Baru, Suriah Ingin Belajar Islam Moderat dan Pancasila dari Indonesia
-
Prediksi FAO: Produksi Beras RI Terbesar Kedua di Dunia, Siapa Nomor Satu?
-
Biaya Sewa Kios Pasar Pramuka Naik 4 Kali Lipat, Pramono Anung Janji Tak Ada Penggusuran!
-
Swasembada Pangan! Mentan: InsyaAllah Tak Impor Beras Lagi, Mudah-mudahan Tak Ada Iklim Ekstrem
-
Indonesia Jadi Prioritas! Makau Gelar Promosi Besar-besaran di Jakarta
-
Cak Imin Bentuk Satgas Audit dan Rehabilitasi Gedung Pesantren Rawan Ambruk
-
Semarang Siap Jadi Percontohan, TPA Jatibarang Bakal Ubah Sampah Jadi Energi Listrik
-
Ragunan Buka hingga Malam Hari, Pramono Anung: Silakan Pacaran Baik-Baik
-
Skandal Robot Trading Fahrenheit: Usai Kajari Jakbar Dicopot, Kejagung Buka Peluang Pemecatan
-
Pengacara Nadiem: Tak Ada Pertanyaan Kerugian Negara di BAP, Penetapan Tersangka Cacat Hukum