Suara.com - Kemudahan akses membeli rokok jadi salah satu faktor utama murid sekolah jadi kecanduan nikotin. Temuan Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI), para murid SMP dan SMA bahkan bisa habiskan uang jajan hingga ratusan ribu rupiah untuk beli rokok.
Kebanyakan dari mereka, membeli secara eceran per batang di warung dekat sekolah maupun rumahnya.
"Mereka bisa habiskan uang jajan berkisar Rp30 ribu sampai Rp200 ribu per minggu untuk jajan rokok. Itu jumlah yang menakjubkan, uang jajan untuk dibeli rokok," kata project Lead for Tobacco Control Cisdi Beladenta Amalia dalam diskusi Duka Hari Anak Darurat, Anak Indonesia Kecanduan Rokok di XSpaces, Senin (22/7/2024).
Mayoritas siswa juga mengaku, membeli secara batangan jadi awal mula mereka kecanduan rokok. Pasalnya, harganya cenderung lebih murah dengan rata-rata dibandrol sekitar Rp2 ribu per batang.
"Kita lakukan FGD ke siswa SMP dan SMA di Jakarta, mereka mengaku, 7 dari 10 siswa itu mencoba pertama kali dengan rokok eceran. Jadi sangat murah dan mudah didapat di sekitar sekolah maupun rumah mereka," ungkap Bela.
Dari temuan tersebut, Cisdi berkesimpulan kalau industri rokok saat ini memang sengaja menargetkan anak sekolah sebagai pembelinya. Di sisi lain, pemerintah juga belum punya aturan yang tegas terkait larangan penjualan rokok eceran dan kepada anak-anak.
"Dengan adanya penjualan rokok batangan itu mudah mendorong anak beli rokok berulang. Meski ketengan, tapi lama-lama banyak. Itu sebabkan tahap adiksi mereka awalnya coba-coba jadi perokok tetap," ujar Bela.
Cisdi menyoroti, ada tiga faktor yang jadi penyebab anak sekolah pada akhirnya kecanduan rokok. Yakni, izin penjualan rokok eceran, kebebasan jual beli rokok kepada anak di bawah umur, dan akses membeli rokok yang dekat sekolah maupun tempat tinggal anak.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, jumlah perokok anak memang makin meningkat. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukan prevalensi perokok anak usia 10-18 tahun meningkat dari 7,2 persen pada 2013 menjadi 9,1 persen pada 2018.
Baca Juga: Kontroversi Alkohol dan Rokok, Tim Senam Putri Jepang Terguncang Jelang Olimpiade
Berita Terkait
-
Sebut Penghapusan Jurusan SMA Bikin Repot Pihak Sekolah, Pakar: Akhirnya Bohong-bohongan Saja, Cuma Ganti Istilah
-
70 Juta Orang RI Aktif 'Ngudud
-
19 Tips Berhenti Merokok yang Ampuh
-
Pengamat Pendidikan Soroti Kegagalan Guru dan Orang Tua Mendidik Siswa SMA: Tak Kenal Profil Minat Anak!
-
Waspada! Lebih dari Separuh Remaja 15-19 Tahun di Indonesia Perokok Aktif!
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Raja Abdullah II Anugerahkan Prabowo Tanda Kehormatan Bejeweled Grand Cordon Al-Nahda, Ini Maknanya
-
Bawaslu Ungkap Upaya Digitalisasi Pengawasan Pemilu di Tengah Keterbatasan Anggaran
-
Mafindo Ungkap Potensi Tantangan Pemilu 2029, dari AI hingga Isu SARA
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap