Suara.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengungkapkan bahwa serangan militer Ukraina di wilayah Kursk, Rusia, bertujuan untuk menciptakan zona penyangga yang dapat memisahkan Ukraina dari Rusia dan memperlambat tindakan militer dari pihak Moskow.
Hal ini diungkapkan Zelenskyy dalam sebuah wawancara yang dipublikasikan di akun Telegram resminya pada Minggu malam.
Dalam wawancara tersebut, Zelenskyy menyatakan telah menerima laporan dari Panglima Tertinggi, Oleksandr Syrskyi, terkait situasi di Ukraina timur, operasi militer di Kursk, serta kebutuhan untuk mempercepat pasokan amunisi dan senjata kepada brigade cadangan Ukraina.
Ia menekankan pentingnya pengiriman bantuan militer yang lebih cepat dari para mitra internasional, khususnya dari Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis.
"Tidak ada waktu untuk liburan dalam perang ini. Keputusan harus diambil dengan cepat, dan logistik untuk bantuan yang telah dijanjikan harus berjalan tepat waktu," ujar Zelenskyy dalam pernyataannya.
Serangan Ukraina di wilayah Kursk dimulai pada malam tanggal 5-6 Agustus, ketika pasukan Ukraina memasuki daerah dekat kota Sudzha.
Pada 12 Agustus, Zelenskyy mengonfirmasi operasi tersebut namun tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai tujuannya.
Sementara itu, Kementerian Situasi Darurat Rusia melaporkan bahwa sekitar 9.500 orang telah dievakuasi dari zona pertempuran di Kursk.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengutuk tindakan tersebut, menyebutnya sebagai "serangan teroris."
Baca Juga: Temui Putin, Prabowo Bahas Hubungan Rusia-Indonesia Sejak Era Uni Soviet
Verifikasi independen terhadap klaim yang dibuat oleh kedua belah pihak masih sulit dilakukan, mengingat konflik yang terus berlangsung.
Berita Terkait
-
Temui Putin, Prabowo Bahas Hubungan Rusia-Indonesia Sejak Era Uni Soviet
-
Bertemu Putin di Kremlin, Prabowo Disebut Sedang Jalankan Strategi Good Neighbour Policy
-
Detik-detik Presiden Rusia Ungkapkan Kesan Bertemu 4 Mata dengan Prabowo, Vladimir Putin Ucapkan Selamat dan Doa
-
Saat Prabowo Jabat Tangan dengan Vladimir Putin, Ternyata Ada Makna Besar di Baliknya
-
Terima Bantuan Rusia, Kim Jong Un Siapkan Putrinya untuk Memimpin Korea Utara?
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Hormati Putusan MK, Polri Siapkan Langkah Operasional Penataan Jabatan Eksternal
-
Istana Pastikan Patuhi Putusan MK, Polisi Aktif di Jabatan Sipil Wajib Mundur
-
Polemik Internal Gerindra: Dasco Sebut Penolakan Budi Arie Dinamika Politik Biasa
-
KPK Usut Korupsi Kuota Haji Langsung ke Arab Saudi, Apa yang Sebenarnya Dicari?
-
Boni Hargens: Putusan MK Benar, Polri Adalah Alat Negara
-
Prabowo Disebut 'Dewa Penolong', Guru Abdul Muis Menangis Haru Usai Nama Baiknya Dipulihkan
-
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Sektor Energi hingga Kebebasan Sipil Disorot: Haruskah Reshuffle?
-
Hendra Kurniawan Batal Dipecat Polri, Istrinya Pernah Bersyukur 'Lepas' dari Kepolisian
-
400 Tersangka 'Terlantar': Jerat Hukum Gantung Ratusan Warga, Termasuk Eks Jenderal!
-
Respons Pimpinan DPR Usai MK Larang Polisi Aktif di Jabatan Sipil, Apa Katanya?